Seoyun tertidur dalam pelukan pria (1)
"Sepertinya dia ketiduran" Jelas pria (6)
"Benarkah? Aish. . . Pantas saja ia tidak bergerak sama sekali" Lalu dibaringkannya lagi tubuh Seoyun diatas kasur. Dia menghela nafas kasar sambil menatap wajahnya yang masih pucat.
"Sebaiknya kita biarkan dia istirahat. Besok saja kita menanyakan tentang hal tadi" Jelas pria (1) sambil natap seoyun.
"Baiklah!" All
Lalu mereka semua pergi meninggalkan Seoyun yang sedang tertidur sendiri.
"Entah apa yang terjadi denganmu, semoga besok adalah permulaan untuk kebahagiaanmu" Ucap pria (1) sembari mengelus rambut Seoyun.
Seoyun POV
Pagi hari.
Sinar matahari menyentuh pipiku. Aku membuka mata dan melihat sekeliling. Aku mencoba bangun tetapi kepalaku masih terasa sangat pusing.
Aku mulai menekup kedua kupingku dengan tangan. Lalu aku meremas dan menarik rambutku dengan keras.
"Kenapa?!! Kenapa aku masih hidup?! Kenapa??!!!" ucapku sambil meremas dan menjambak rambutku sendiri.
"Aaaaarrrrrgggghhhhh!!!" Pekik ku keras.
Pria (2) POV
Setelah selesai sarapan aku dan keenam lainnya duduk diruang tamu dan berbicara tentang gadis itu.
Tiba-tiba satu teriakan keras terdengar dari kamar atas. . .
Kami terkejut dan membulatkan mata sembari memandang wajah satu sama lain. Dengan seribu langkah kami menghampiri kamarnya.
Setelah kami sampai dikamar, kami melihat gadis itu berada disudut kamar dengan wajah yang dirapatkan ke lututnya dan tangannya yang meremas rambutnya sendiri.
"Astagaaa! Ada apa denganmu?" Pria (1) yang mendekati gadis itu.
Aku dan pria (5) juga mendekati gadis itu dengan wajah yang panik. Kami mencoba membantunya melepaskan tangannya agar tidak menjambak rambutnya itu. Lalu gadis itu mendongakkan wajahnya dengan tatapan yang sendu.
"Kenapa?? Kenapa aku masih hidup??! Katakan kenapa?!!" Isaknya.
"A-aku, aku ingin bertemu orang tuaku!! Aku tidak mau hidup!!" Teriaknya keras.
"Tenang lah. Jangan seperti ini, orang tuamu juga tidak akan senang jika kamu seperti ini" Pria (5) mencoba memegang tangannya.
"Heii, dengarkan aku. Ayo coba lihatlah aku" Ucapku menekup pipinya.
Aku mencoba menenangkannya. Gadis itu hanya menatapku sendu dengan mata sembabnya.
"Mulai hari ini, kau tidak akan sendirian lagi. Kamu masih punya kami disini" Jelas ku intens.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Brother✓ [END]
FanfictionDisaat-saat terakhirku, mereka datang dan membawakan dunia yang baru untukku. hai semua, untuk pembaca yang lama my brother ada perbaikan yaa. untuk yang baru selamat membaca. jangan lupa untuk selalu suport author ya!