5. TAMU SPESIAL

31 3 0
                                    

“Pramuka adalah penerang meski keberadaannya tak diinginkan banyak orang”

Hari ini Kartika bersemangat sekali untuk pergi ke sekolah. Bukan karena latihan, namun ingin menemukan sosok lelaki kemarin di toko. Saking semangatnya, ia bangun pukul empat pagi, hal itu membuat kedua orangtuanya sedikit aneh.

Pagi, saat ayam baru saja berkokok, Kartika sudah langsung mengebut saja menerpa jalanan menuju tempat itu. Angin pagi yang begitu dingin tak dihiraukan. Saat ini yang ia pikirkan adalah tiba di sana secepatnya.

Namun, saat dirinya telah sampai di depan toko, tentu saja masih tutup. Kartika hanya mendengus dengan kesal, seakan sia-sia semua usahanya. Namun meski begitu, ia tak langsung berangkat ke sekolah, sesuatu seakan menahannya untuk terus menunggu di sini. Entah apa, dan entah dari mana itu semua, ia sangat yakin jika lelaki kemarin akan ke sini.

Sudah lebih dari satu jam ia menunggu, toko masih belum di buka. Apalagi sosok itu, ia mungkin tak akan pernah terlihat meski hanya batang hidungnya saja.

Merasa frustasi ditambah waktu sekolah yang mepet, Kartika akhirnya menyerah. Ia sudah tidak bisa lagi menunggu, mungkin sore nanti ia akan kembali. Karena sangat jelas, ia pasti akan bertemu.

Saat Kartika membunyikan bel sepedanya pertanda ia akan segera meninggalkan tempat itu, terlihat dari kaca jendela toko sosok wanita tengah menatap kepergian Kartika dengan senyum sinisnya.

⚜⚜⚜⚜

Seperti biasa, regu mawar telah standbye di lapangan untuk melakukan latihan. Kali ini latihan mereka akan ditemani oleh seseorang yang spesial kata kak jo, maka dari itu, masih pagi buta seperti ini, mereka telah siap berjajar membentuk sebuah saf yang rapi.

Dilihat dari kejauhan, Kartika lari terbirit-birit menuju lapangan. Dengan sepeda yang ia kayuh, teman-teman satu regu menatapnya penuh kasihan. Tampak keringat bercucuran begitu saja membasahi seluruh bagian pelipisnya.

Berbeda dengan Sarah, wajahnya begitu sebal saat Kartika datang. Seakan Kartika adalah pengacau mood setiap Sarah melihatnya.

“Enak banget ya, udah datang telat main selonong gitu aja, ngelunjak deh, mentang-mentang dibelain terus,” kata-kata Sarah yang anarkis memecah keheningan.

Teman-teman  lainnya hanya geleng-geleng kepala dan menghembuskan nafas kasar, merasa kesal dengan sikap Sarah yang terus-terusan seperti  itu terhadap Kartika.

“ Yaampun, meni riweh wae atuh Sarah, tenangin dulu, kasih Kartika nafas heula, lain asal nyelonong ngomong kaditu-kadieu,” ucap Fuji terhadap Sarah.

“ Bela we terusss …. Kabongkena murid anyar, Ah!”

Sarah beranjak, meninggalkan teman-temannya yang menatap aneh punggung dirinya. Tampak wajah was-was saat Sarah pergi, lebih tepatnya was-was dan takut akan kehilangan.

⚜⚜⚜⚜

Waktu menunjukan pukul  09:00, matahari mulai naik, dan sinarnya menembus mencipakan banyangan hitam. Seperti yang dikatakan sebelumnya, jika hari ini mereka akan kedatatangan seseorang yang spesial, tampak di gerbang sana sebuah motor Ninja datang menarik perhatian regu mawar yang sedang latihan.

Lelaki tinggi dengan setelan baju PDL lengkap dan sepatu jungle melekat pada kakinya. Tak lupa, topi hitam bertuliskan Scout my adventure terpampang jelas di bagian depan.  Melihat itu, semua orang di lapangan tampak terkagum-kagum dengan mata yang berbinar, terkecuali Kartika yang menatap heran karena tidak mengenalnya.

“ Aduh, jadi akang itu yang bakal ngajarin kita? Tau gini siap-siap dandan yang cantik atuh,” ucap Manda sambil cengengesan.

“ Aih, betul tuh, Da, tau gini aku siap latihan sampe subuh, asal akang itu yang latihnya,” tanggap Anes atas perkataan Manda.

SEBATAS PATOK TENDA (SS1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang