“Kadang kamu harus bersikap bodo amat agar tidak tergoda oleh mereka yang meremehkanmu”
Gerbang SMPN 4 Pajadjaran terbuka, disambut dengan senyuman penjaga sekolah yang sangat ramah. Anak-anak berseragam putih biru masuk, menuju kelas masing-masing.
Kringg ... kring ....
Suara lonceng sepeda begitu nyaring di telinga. Ini adalah hari pertama Kartika masuk sekolah. Sebenarnya Raka sudah mengajak ia ke dalam mobil, namun bundanya selalu saja membuat kesal. Mempersiapkan sepeda untuk dirinya sekolah. Meski begitu, kartika tak mau hari pertamanya di sekolah menjadi hancur akibat mood buruknya pagi ini.
Kartika masuk menuju gerbang dan mencari ruangan kepala sekolah. Setelah menelusuri koridor lantai 2, akhirnya ruangan itu ia temukan juga.
Teng, tong, teng, teng, sekarang saatnya masuk kelas, jam pelajaran akan segera di mulai.
Beruntung hari ini bukan senin, jadi Kartika tidak perlu berbaris dengan segerombolan anak-anak yang belum sempat ia kenal.
Wali kelas 9A, Bu Veve mengajak Kartika untuk memasuki kelas, kebetulan juga jam pertama ini bagian ia mengajar.
“WUIHHH .... SAHA ETA?”
“EULEUHH MEUNI GEULIS PISAN, KUY LAH!”
Sorak-sorakan genit dari laki-laki 9A begitu mengguncang kelas, tatkala melihat Kartika dengan wajahnya yang manis dan berlesung pipi datang mengekori Bu Veve.
Berbeda dengan lelaki, para kaum hawa malah menyunggingkan bibirnya. Merasa sebal dan takut tersaingi kecantikannya.
“NENG NYA MASIH JOMBLO GAK? TAKEN YUK!”
“Apaan, sih, bemo lebay! Biasa aja juga gak cantik!” Laras merasa panas, lelaki yang ia suka malah menggoda murid baru itu.
Bagaimana tidak marah, sudah dari waktu MOS ia suka, tapi sedikitpun gak pernah menganggap Laras ada, padahal mereka satu kelas.
Rifki atau biasa di panggil BEMO itu hanya mengernyitkan alis. Selalu merasa risih dengan Laras.
“Euh! Sirik wae manehmah KALARAS!”
Kalaras, itulah panggilan Laras di kelasnya. Tidak hanya Rifki, semua laki-laki pun juga memanggilnya demikian. Mengingatkan kalaras itu adalah daun pisang yang sudah mengering, jika di remas akan mengeluarkan suara yang khas, seperti suara Laras yang selalu risih.
“Eh, udah-udah! Nak, kesini kenalin diri kamu,” Bu Veve menarik tangan Kartika. Menyuruhnya untuk memperkenalkan diri di hadapan para murid.
Kartika menghembuskan nafas, bersikap tenang, lalu mulai membuka mulut.
"Perkenalkan, nama saya Kartika Eka Paksi. Sebelumnya saya berasal dari Medan. Senang bertemu dengan kalian semua. Saya harap kita bisa menjadi teman baik.”
“KALO JADI PACAR TERBAIK GIMANA? MAU GAK?”
Ucapan Bemo membuat seluruh kelas bergemuruh atas sorakan teman-temannya. Kartika hanya mengerutkan kening, sedangkan Laras makin tidak suka dengan kehadiran Kartika. Takut ia akan mengambil posisinya di kelas sekaligus mengambil Bemo yang telah lama ia suka.
“SIKAAAT MOOO! HAHA.”
“Kartika kamu duduk di sebelah Agnes, ya,” tunjuk Bu Veve pada meja dan bangku kosong di sebelah Agnestesya.
“Iya, Bu”
Saat Kartika hendak menuju tempatnya, Laras berniat mengerjai Kartika, kakinya sengaja terlentang di jalan yang akan Kartika lalui.
Tak lama ....
Plak ....
Suara tubuh kartika terjatuh, bersentuhan dengan keramik lantai yang mengkilat.
Mampus lo! Jangan macem-macem sama gue, dasar anak kemarin sore! Batin Laras penuh kemenangan.
“Aduuhhh ....” Kartika meringis kesakitan. Semua orang menatapnya tanpa ekspresi.
Sabar Kartika!
Bu Veve terkejut. “ Kamu kenapa Kartika?” tanyanya was-was melihat kartika telungkup di lantai.
“Enggak apa-apa, Bu, lantainya aja cuma licin.”
.
.
.
.
.YOOOOO.... CHAPTER 2 UPDATE!
BTW CAST/ ViSUAL UDAH SAYA UPLOAD DI INSTAGRAM RESMI SCOUT SERIES 1
@patoktenda_ss1
jangan lupa follow ya .....
Biar lebih menjiwai bagi kalian yang baca ini hehe .....
.
.
.
.
.
.
.
.
..
.
.
Jangan lupa juga tinggalkan jejak dengan vote, dan jangan lupa juga buat komentar biar bisa di perbaiki
.
.
.
.
.
.
.
KAMU SEDANG MEMBACA
SEBATAS PATOK TENDA (SS1)
Novela JuvenilKartika Paksi, murid pindahan asal Medan yang tidak sengaja di pilih menjadi kontingen untuk LT-4 (Lomba Tingkat) akibat ketidak sengajaannya memperbaiki program komputer sekolah. Satu minggu latihan, bagi Kartika berasa dalam neraka dunia. Pramuk...