XVII

192 2 0
                                    

Keluar dari penthouse gue langsung makan di Enmaru soalnya rocca lagi pengen makanan jepang lagi, ketagihan dia makanan jepang enak enak soalnya walaupun mentah.

Selesai luch kita langsung balik kerumah soalnya gue sama rocca mau latihan fisik sore ini, alea juga mau lari sore sama karren

•••••••••••

1 minggu kemudian....

Siang sekitar jam 1 gue baru bangun garagara gue tidur jam 7 pagi tadi soalnya dari malem sampe pagi gue main PS sama aiden, aldirch, calvin, rocca.

Udah seminggu juga gue tinggal di penthouse sendiri, teh saski dateng kesini seminggu 3x buat bersih bersih, cuci baju, jemur, setrika sama isi kulkas.

Gue bangun temen gue semua pada di ruang makan, rocca pesen makan siang soalnya kita terakhir makan kemarin sore udah gitu porsi nya sedikit banget.

Pas mau turun tangan gue di tarik aiden buat ke ruang kerja. Gue tau pasti bahasan nya tentang alea lagi kaya semalem si aldrich ajak gue ngobrol di balcony ruang kerja.

"Kenapa den ?"
"Gimana alea ?"
"Ga gimana gimana."
"Selalu jawaban nya gitu."
"Harus jawab apa anjir ?"
"Yaa lu sama alea perkembangan nya apa ?"
"Yaa alea sedikit sedikit udah nerima gue sih, itu yang gue rasain."
"Yaa bagus dong. Tapi kok dia jarang main sekarang ?"
"Ada papah nya dirumah katanya, tapi kemarin lusa dia nginep den."
"Yaa bagus lah io."
"Yaa gitu."
"Kok lo sekarang kaya biasa aja ke dia ?"
"Gamau terlalu berharap deh, syukur dia mau nerima gue kalo ga di terima juga gapapa. Gue gini biar kalo gue tembak dia dan dia nolak biar ga sakit gitu."
"Hooo gitu."
"Hmm."
"Tapi lo keren ngab."
"Keren nya ?"
"Cincin kaya hotman."
"Tai."
"Hahahahahahahahahaha yuk turun."
"Iya ayo."

Setelah itu kita makan tapi gue makan saladstop soalnya lagi unmood makanan berat dan emang lagi bener buntu makanan yang enak deket sini apa. Setelah makan temen gue pada pulang sisa gue sama Rocca, rencana nya habis isya gue antara lari atau hustle sama dia.

Rocca udah mulai ngurangin party dan sekarang udah ikut gue olahraga terus yaa kadang dia jalan sama cewenya tapi lebih sering olahraga.

"Ayah ajak abang main golf weekend."
"Dimana ?"
"Senayan kali."
"Hmm."
"Abang peralatan udah ada disini emang ?"
"Ada, cuma golf club gaada."
"Yaudah gausah hustle kita cari golf club aja."
"Yaudah sama bola nya."
"Golf bag terus club cover nya."
"Iya maleman aja."
"Gue pinjem sepatu nya ya."
"Hmm pake aja, itu golf equipment dirumah punya gue buat lo aja."
"Hah ? Serius ?"
"Iya, baru gue pake 2x."
"Yaudah gue pulang aja ambil itu. Lo beli lagi ya bang."
"Iyaa."

Setelah itu gue renang ke lantai LG dan bener bener sepi gaada yang renang selain gue dan entah deh gue jarang liat penghuni sini plus gue cuma kenal yang depan unit gue doang mereka keluarga dan punya anak se umur rocca. Mereka juga baik banget beberapa kali kita saling kirim makanan.

Setelah sholat maghrib gue langsung berangkat ke arah panglima polim soalnya disitu ada toko golf equipment langganan ayah.

Tapi kalo di Pangpol ga begitu cocok di Belleza Shopping Arcade juga ada langganan bang gerrald suami oddie, katanya disana rare club bisa di temuin dan harga standar ga terlalu tinggi.

Akhirnya gue dapet yang di Belleza soalnya di pangpong brand yang gue cari gak lengkap dan sekali nya ada brand lain gue agak kurang pas di dompet.

Selesai cari golf equipment gue langsung ke sency sekalian meeting mendadak sama orang mercedes benz soalnya gue tiba tiba mau ganti upgrade air suspension kebetulan juga gue sama rocca sama sama SUV nya mercedez jadi kita sama sama mau upgrade, rocca kan pake GLC300 gue pake GLS400 dan juga gue konsultasi sih masalah ganti jok mobil nya.

Dan setelah meeting di sency gue pindah ke plaza senayan buat makan di union soalnya pas meeting soalnya cuma makan pastry sama cake aja.

Sampe union gue langsung ke sofa yang smoking soalnya anak anak mau pada nyusul dan berhubung gue sama rocca udah stop smoke jadi yaa kita ga smoke dan juga kita ga vape or pods juga enggak.

Lagi seru ngobrol tiba tiba calvin pegang bahu gue sambil bisik.

"Liat arah jam 9 tapi pelan liat nya dan jangan emosi."

Gue coba nengok pelan dan BOOM, alea lagi sama cowo dan cukup mesra ya di gandeng dan dia looks good tonight. Semua anak anak termasuk rocca liat arah padang gue yang sama sekali belum putus liat gerak gerik alea.

"Bro u deserve better."
"Gue tembak dia aja kali ya drich ?"
"Terserah, kalo saran gue jangan sampe ke duluan cowo lain."
"Weekend depan deh, sekalian dinner di altitude kali ya ?"
"Oke tar gue yang siapin lo terima beres aja. Alea suka mawar apa ? Atau bunga lain ?"
"Gue mau Lily sama mawar merah."
"Yaudah tar gue call party planner. Sama hand bucket nya gimana ?"
"Special cari florist terbaik ya please."
"Okeoke, gue siapin juga. Bro persiapin juga diri lo."
"Siap gue insyaallah siap apapun keputusan nya."
"Good."

Setelah dari union gue balik penthouse, oiya besok gue cuma males malesan penthouse soalnya meeting besok rocca yang handle jadi gue cuma terima jadi nya, sekali sekali rocca yang capek.

Semaleman ini gue tidur kepikiran lea sama cowo yang tadi, dan mungkin alasan lea akhir akhir ini tumben ga ajak gue main atau ajak makan dia lagi deket sama cowo itu.

Tiba tiba....

Alea calling...

"Al dimana ?"
"Penthouse."
"Gue dari glass, balik ke lo ya."
"Hm."
"Oke."

Setelah gue end call gue langsung turun nunggu lea di ruang makan soalnya lea kan punya akses juga jadi tinggal ketuk pintu aja.

Gak lama...

Tok tok tok

Cklekk

"Dari mana ?"
"Glass."
"Hm."
"Kenapa ?"
"Gapapa."
"Sama temen gue. Itu kan yang mau lo tanyain."
"Temen yang mana ?"
"Temen main."
"Siapa namanya ?"
"Posesif deh lo al."
"Tumben pake gue lo ?"
"Mager ah, geli gue lama lama."
"Ooh gitu."
"Kenapa sih lo ?"
"Gapapa, sabtu depan dinner yuk."
"Dimana ?"
"Altitude."
"Terserah, atur aja gue ngantuk."
"Minum banyak lo tadi ?"
"Enggak cuma beli 1 botol."
"Hmm, ga makmur ya kalo ga sama gue ?"
"Ga juga sih kan cuma live music."
"Setau gue, lo kalo live music harus banget minum sampe teller terus. Kaya ada something yang lo tutupin."
"Gaada apaansi, udah ayo tidur."
"Tidur aja di kamar gue, gue di kamar rocca."
"Tumben lo ga mau sama gue."
"Gapapa."
"Serius ?"
"Iya, sana masuk."
"Al tapi gue kan gaberani tidur sendiri."
"Gaada apa apa."
"Yaudah deh."

Lea naik ke atas gue di kamar rocca di bawah, gue ngerasa alea lagi bohong sama gue. Entah pas denger dia live music minum cuma sebotol itu pengen tanya sama siapa nonton live music nya.

Karena sama anak sekolah gue ber 7 aja bisa 10 botol, atau kadang lebih juga. Ini cuma 1 botol, tipsy aja enggak haduh aneh aneh aja ini temennya kayanya maksain deh.

Silent 1 (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang