16. End(ing)

171 10 0
                                    

Hari ini tepat 1 tahun jaehyun pergi untuk selamanya dari gue.

Walaupun gue udah ikhlas, tapi beberapa kali juga jaehyun sempat hadir di mimpi gue.

Gue keluar dari aula kremasi setelah mendoakan Jaehyun agar bahagia disana.

"mama, mau apa"

"engga ada, mama mau pulang aja"

"oke deh"

Untungnya gue masih punya mama yang selalu nyemangatin gue. Kalau engga, mungkin gue gatau lagi mau hidup untuk siapa.

Puji tuhan. Mama berhasil sembuh dari magh kronisnya. Gue ga bisa apa-apa selain bersyukur karena tuhan masih mau memberikan keajaiban-Nya pada gue dan mama.

Saat ini gue lagi magang di kantor kementrian luar negri. Dan gue diberi tugas untuk keluar negri, Singapura.

Gue sedikit seneng, tapi sedihnya juga ada.

Mungkin gue bakal rindu sama kota tempat gue besar ini, walaupun kadang macet dan panas hehe.

Gue tuntun mama pelan untuk turun dari tangga. Mama udah ga pake kursi roda lagi.

Dug!

Anak kecil dengan pakaian hitam lari dan ga sengaja nyenggol mama dari samping.

Dia berhenti dan natap kita. Gue kira dia bakal minta maaf, tapi kayanya engga. Diliat dari ukuran tubuhnya anak itu kira-kira berumur 3-4 tahun

Dia masih natap gue dan mama dengan wajah yang ga bisa diartikan.

"maaf"

Gue noleh ke arah suara.

"chanyeol?"

"minta maaf chani" kata chanyeol lembut tapi tegas ke anak itu.

Anak kecil tadi jalan ke arah gue dan mama sambil salim tangan mama juga gue.

Setelah itu dia bungkuk lima belas derajat.

"anaknya kak yoora ya yeol?"

Chanyeol sedikit senyum "bukan, anak gue"

Gue kaget. Gue natap anak itu sekilas dan

Emang sedikit mirip wendy sama chanyeol.

Gue ga tau mereka udah nikah dan punya anak. Karena semenjak jaehyun jadi pacar gue, dia ngelarang gue untuk berhenti dari sosial media terutama dalam hal stalking kegiatan chanyeol di sosmed

Karena ya, gue dulu bucin banget sama dia, hufft jadi inget kan.

..............

Dan akhirnya gue dan mama pulang dianter Chanyeol, ya lumayan ngirit dikit daripada nyari taksi hehe.

Selama diperjalanan kita ga ada ngomong sedikitpun, gue sibuk sama pikiran gue sendiri, chanyeol fokus nyetir, mama tidur, dan anaknya chanyeol alias chani daritadi ga berhenti main tablet yang dia bawa.

Gue agak risih ngeliat tablet yang dimainin chani deket banget sama matanya, kan bahaya.

"yeol, jangan kasih chani main tablet mulu, nanti keterusan, kasian nanti kecil-kecil pake kacamata" kata gue agak pelan. Takut siapa tau chani ngerti dan tersinggung sama ucapan gue.

"hh udah sering gue bilangin, tapi ya namanya anak kecil"

"oohh~"

AT Least ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang