Cinta Pertama

1K 19 1
                                    

Beberapa gelombang panas di keluarga kecil Agisha dan Augie pun mulai menyurut. Reana dan Grey memutuskan pergi dari Amerika ke negeri sakura dan mulai membangun kehidupan baru mereka. Tak luput untuk kali ini Reana meminta izin untuk menikah dengan Grey dan berjanji untuk tidak mengganggu kehidupan Augie. Reana dan Grey mulai membuka kelas latihan dance dan menandatangi beberapa kontrak iklan di sana. Bukan hal yang sulit bagi Reana untuk terjun di dunia hiburan. Begitu pula Grey yang merupakan pemenang dance internasional, dia memiliki nama di dunia dance modern.

Agisha sering membaca berita tentang Merry dan Reana yang memang sangat mudah terekspos. Bukan hanya tentang bakat model mereka, tapi bakat mereka untuk memunculkan gossip yang fenomenal. Tak luput juga terkadang Agisha masih menemukan mesin pencarian social media milik Augie dengan riwayat pencarian nama Reana. Memang cinta pertama tidak begitu mudah untuk hilang dari ingatan seseorang.

Begitu pula saat Agisha melihat beberapa chat masuk dari teman kuliahnya dulu. Saat itu dia tidak pernah dekat dengan laki-laki selain Albert. Namun penanggung jawab kelasnya yang merupakan laki-laki terajin di kampus itu memiliki rasa yang berbeda pada Agisha sehingga dia sering mencuri pandang kepada Agisha tanpa sepengetahuan Agisha. David, pemilik lesung pipi yang manis saat senyumnya melebar dan matanya menyipit. Albert yang mencium bau-bau perasaan yang berbeda itupun mencoba mendekati David dan ternyata David lebih mengerti tentang Albert.

"Sebenarnya aku ingin menanyakan ini sejak lama. Kamu sama Agisha itu jadian ya?"Tanya David dengan wajah tanpa rasa salah sedikitpun.

"Enggaklah, gila aja aku pacaran sama nenek lampir. Kamu hanya melihat perempuan dari luarnya bro. Agisha itu kalau udah galak bisa jantungan kamu." Jelas Albert yang sering bersama sejak kecil hingga mereka kuliah.

"Aku kira kalian pacaran. Syukurlah, aku masih ada kesempatan." Jawab David dengan senyum lebarnya.

Setelah saat itu David dengan mudah masuk ke lingkungan Agisha berkat Albert. Awalnya Agisha mengira mereka berdua gay dan saling menyukai. Tapi waktu yang mengejutkan itu terjadi. Setelah upacara keluusan David menyatakan perasaannya ke Agisha.

"Agisha, mungkin ini waktu yang singkat untuk aku menyatakan sesuatu yang penting ini padamu. Selama ini sejak kita baru awal kuliah sampai detik ini aku menyukaimu. Maukah kamu menemani hari-hariku yang tidak begitu mengesankan ini kedepannya?" David membawakan seikat bunga dan gaun ungu muda yang dia desain sendiri dan dia buat sendiri. Setelah itu mereka membuat janji bertemu di café om Noel pada malam harinya. Termasuk janji Agisha untuk memberi jawaban kepada David. Namun ternyata waktu itu adalah waktu singkat mereka berdua untuk saling memendam rasa dalam hati. David, merupakan cinta pertama Agisha.

Memasuki liburan musim panas Agisha lebih sering di rumah karena kampus libur dan beberapa jadwal seminar sudah terlaksana. Lagi-lagi pesan dari David datang silih berganti. Terakhir kali Agisha menjawab pesan David adalah saat ia membatalkan janji untuk bertemu dengan David di café Om Noel karena dia dijodohkan dengan Augie. 'Maaf, aku harus pulang dan meluruskan beberapa permasalahan di rumah' begitulah balasan pesan Agisha yang diperjelas dengan berbagai berita tentang pernikahannya dengan Augie. Berbagai wawancara publik yang mengharuskan dia mengarang cerita cinta satu sama lain yang David pahami kalau semua itu hanyalah kebohongan, dan satu hal yang nyata adalah Agisha adalah istri seseorang dan membuatnya harus berhenti mengejarnya.

Sore itu Augie tidak sengaja melihat pesan David yang baru masuk di handphone Agisha, Agisha yang terlelap di meja kerjanya membuat Augie tersenyum samar. Augie membaca pesan David dan betapa dadanya terasa sedikit tergores luka. 'Agisha, aku dan beberapa teman kampus mengadakan pesta bakar-bakar di rumah Albert, datanglah. Sebelum kamu punya anak, dan ribet menjadi ibu suatu saat nanti' . karena penasaran, Augie menggeser pesan ke atas dan dia menemukan Agisha mengirimkan fotonya mengenakan gaun ungu muda saat pesta kelulusannya di rumah. 'Aku menyukai gaun ini, terimakasih David. Ukurannya pas banget di badan aku. Terus ya orang-orang menyangka ini desain aku sendiri, karena desain kamu senada dengan selera aku. Makasih ya, aku tidak sabar untuk bertemu di cafe om Noel' . Augie juga membaca pesan terakhir balasan Agisha. Kakinya melemas, Augie merasa selama ini hanya dirinya yang terluka dan terpaksa oleh pernikahan ini dan Agisha adalah seseorang yang beruntung dapat menikah dengannya. Ternyata sikap ramah, anggun, dan tulus Agisha juga terbalut luka. Augie mengira hanya Albert lah laki-laki yang dekat dengan Agisha tapi ternyata dia tidak pernah mengenal Agisha sama sekali. Justru Agisha yang sangat mengenal Augie. Agisha terbangun dan mendapati Augie meletakkan handphonenya.

"Ada apa kak? Ada yang telpon ya?" tanya Agisha dengan wajah setengah sadar

"Aku tadi mau moto wajah tidur kamu. Tapi gak tega." Jawab Augie yang tidak terlihat bohong sama sekali.

"Idih jahat." Agisha meraih tangan kiri Augie dan membuatnya sebagai sandaran kepalanya yang masih sedikit pusing.

"Tolong tetap di sini beberapa menit saja kak." Kata Agisha yang membuat jantung Augie berdetak sedikit lebih cepat. Tanpa sadar tangan kanannya mengelus pelan kepala Agisha.

"Lakukan sesukamu."

Senja menyapa, tanpa memberi kabar apapun kedua orang tua mereka datang bersama Leo dan Robert. Mereka membahas liburan musim panas bersama keluarga besarnya. Pastinya mereka juga harus menyesuaikan jadwal Augie yang harus memonitor beberapa perusahaan. Akhirnya mereka mentukan sabtu pekan depan sampai senin pagi mereka glamping di Under Canvas. Setelah memutuskan dan memesan tempat melalui pemesanan online keluarga besar itu memutuskan untuk makan malam bersama dengan beberapa lomba keluarga, yaitu para laki-laki lah yang memasak untuk makan malam. Pak Gastine sangat senang karena dia adalah mantan seorang koki. Semua berpasangan dan pak Gastine sendiri yang memasak satu menu spesial sendirian.

Malam mulai datang dan waktu penjurian pun tiba, Robert dan Augie memasak daging panggang dengan bumbu yang sangat berbeda. Namun daging luarnya terlalu terbakar dan dalamnya belum matang. Lalu Pak Dexton dan Leo yang memiliki sedikit ikatan yang lebih kuat berhasil memasak pizza dengan baik dan salad yang masih segar. Kemudian Pak Gastine memasak ikan bakar bumbu pedas dan pasta seafood. Pemenangnya terlihat jelas yaitu Pak Gastine. Keluarganya tidak menyentuh masakan Augie dan Robert sama sekali. Agisha mengambil masakan Augie dan kemudian memotong dagingnya kecil-kecil dan membakarnya ulang. Kemudian Augie mengikutinya di belakang dan mencicipinya. Agisha menambahkan kecap dan saus asam manis buatannya untuk menghilangkan rasa pahit karena gosong.

"Wah, rasanya jadi enak banget. Untung nih kita bawa dibelakang, aku bisa ngehabisin segini banyaknya." Kata Augie sambil tertawa lepas

"Syukurlah kalau kakak mau ngehabisin. Lain kali kalau masak daging jangan banyak-banyak, karena daging itu bikin kenyang banget lo." Kata Agisha sambil duduk di kursi dekat pembakaran

"Agisha" panggil Augie dengan lembut

"Hmmm?" Agisha menoleh sambil menaikkan alisnya. Menandakan ia tidak mengerti maksud panggilan tersebut

"Aku ingin tanya sesuatu..."

"Tanya apa kak?" tatapan Agisha polos dengan mata melebar

"Apakah kamu memiliki kekasih sebelum menikah denganku?"

"Tidak, aku tidak pernah mengalami masa-masa itu.. aaa aku jadi iri sama kakak yang bisa bersama kak Reana begitu lama. Kita cukup berbeda di pengalaman 'itu' ya kak. Haha" Agisha tertawa karena Augie adalah orang pertama yang secara resmi memasuki hatinya.

"A... gitu ya? Hmmm selama ini kamu hanya main sama Albert aja ya?" pancing Augie

"Enggak lah... aku tidak secupu itu kak, tapi aku tidak pernah mengikat hubungan seperti itu dengan laki-laki sebelumnya. Kami juga sempat memiliki grup main yang di dalamnya ada aku dan beberapa teman laki-laki dan perempuan di kelas." Jelas Agisha dan ia mulai teringat sosok David yang selalu mendekat di antara Agisha dan Albert

Augie melihat lamunan di akhir cerita Agisha dan menebak tentang apa yang membuat senyumnya melebar itu.

'Kamu pernah juga jatuh cinta Agisha. Aku bukan yang pertama.' Senyum Augie sedikit terasa hambar. Dadanya kini dipenuhi rasa cemburu dan tanpa sadar ia memeluk Agisha erat.


Jatuh Cinta Setelah MenikahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang