Yoongi, aku rindu. Aku sudah merindukanmu lagi.Kapan kita bisa bertemu lagi? Bisa secepatnya saja tidak?
Namun, aku masih terlalu payah. Aku tidak berani menghubungimu lebih dulu setelah hari wisudamu.
Dan kamu, juga tidak pernah menghubungiku lagi. Aku ternyata tidak begitu penting untukmu, atau dari awal memang aku saja yang terlalu berharap lebih jika semua yang aku dan kamu lakukan selama ini tidak ada artinya apa-apa?
Anggaplah aku berharap banyak. Tapi, kamu juga yang membukakan pintu harapan itu. Mengajakku, tersenyum padaku, melakukan hal yang selalu membuat hatiku berdebar dengan kencang.
Jika ini memang sia-sia, bagaimana bisa—
Ah sudahlah.
Sepertinya memang aku yang terlalu berlebihan. Kita ini hanya teman, kan? Ya, tetap teman jika kamu bahkan tidak pernah mengatakan apa-apa padaku.
Mungkin hanya sebagai teman bermain? Teman pencerita ketika kamu bosan? Teman yang tidak menggunakan hatinya sama sekali. Sialan, aku mulai benci dengan diriku sendiri.
Seharusnya dari awal aku tak pernah menggunakan hati. Aku salah melangkah, dari awal pijakanku sudah menyesatkan. Harusnya aku sadar— bahwa kamu, tidak akan pernah tertarik dengan aku yang seperti ini.
Aku biasa saja untuk tipe idealmu yang mungkin terlalu tinggi untuk aku gapai.
Min Yoongi, kalau kamu bisa dengar...
Aku sepertinya mulai mencintaimu lagi setelah sekian lama hatiku beku. Ternyata aku lemah karena kebaikanmu, sapaanmu, dan semua yang kamu lakukan akhir-akhir ini denganku.
Mengakui jika aku memang jatuh itu tidak mudah. Aku berkali-kali menyakinkan hatiku, berkali-kali juga menolak atas apa yang aku rasakan.
Aku tidak mudah jatuh cinta, namun sekali aku jatuh— aku susah bangkit.
"Hei... "
Tiba-tiba kamu menyapaku lewat pesan singkat.
"Aku lagi pulang kampung. Disini susah sinyal."
Oh?
Yoongi sedang mengabariku? Serius?
"Kalau aku balik dari sini, kamu mau ajak aku makan bareng lagi, nggak?"
Langsung aku balas, "kamu mau makan apa?"
"Sate?"
"Aku bisa bikin sate sendiri? Mau aku buatin aja?"
"No. Aku pengen sate taichan, belum pernah makan."
"Oke, aku juga belum pernah. Nanti aku cariin tempatnya dulu."
Dan kamu mengakhiri chat kita dengan satu emot senyum.
Padahal, sejujurnya.....
Aku belum ingin mengakhirinya. Aku masih ingin berlama-lama denganmu.
Lagi-lagi, aku tidak tahu apa arti ajakanmu untuk bertemu.
Sekadar untuk makan, atau—
Ternyata kamu juga rindu padaku?
Hahahahaha! Sial, aku mengkhayal lagi.
[]
KAMU SEDANG MEMBACA
✔️ Love is (not) over.
Fiksi Penggemar[COMPLETED] [Min Yoongi version 2] "Ini untuk sahabatku- Min Yoongi." ©Nandd_ , 2019.