Tittle : My Destiny is You
Author : Little Grape
Cast : Lee Eunsang, Son Dongpyo
Other Cast : Find your self
Genre : Romance, Family
Disclaimer : Cast bukan milik saya, hanya meminjam nama tokoh tanpa ijin karena untuk "muse" menulis
Warning : Hanya fanfiction untuk bersenang-senang.
My Destiny is You
Sosok mungil bernama Dongpyo itu duduk di kursi taman sekolahnya. Ia menunduk. Sepertinya ia tertidur. Sosok lain yang lebih besar bernama Eunsang dating dan duduk di sampingnya. Ia melihat adiknya tertidur pulas, maka ia menaruh kepala sang adik di bahunya. Cukup lama, Dongpyo terbangun. Ia melihat senyum kakaknya yang mendamaikan hati.
"Kenapa Kak Eunsang tidak membangunkanku? Pasti kita akan pulang terlambat dan Ibu akan marah". Dongpyo mengangkat kepalanya dari bahu Eunsang.
"Pyo .... Bagaimana aku bisa membangunkan adikku, jika ia nampak damai saat tertidur?" Eunsang tersenyum.
+++++
+++++
Eunsang dan Dongpyo pulang dengan sepeda. Setiap hari kedua kakak beradik itu selalu berboncengan dengan si kakak adalah Eunsang yang selalu mengayuh di depan.
"Kami pulang!" Teriak Eunsang dan Dongpyo serempak saat melewati pagar rumah.
Sang nyonya rumah keluar dari dalam rumah. Raut cemas terlihat dari rona wajahnya. "Kalian dari mana saja? Kenapa baru pulang? Ibu sangat khawatir!" Ucap sang Ibu dengan nada panik.
"Maafkan kami Bu, ini salahku. Tadi aku tertidur di taman sekolah saat menunggu Kakak". Dongpyo mencium pipi ibunya sambil berjinjit.
+++++
+++++
Eunsang memasuki kamar adiknya. Ia melihat adiknya sedang menangis.
"Pyo ... Apa kau tak bosan melihat drama itu terus menerus? Kau juga menangis saat menontonnya, dan itupun terjadi hamper setiap waktu". Eunsang duduk di ranjang adiknya.
Dongpyo mengusap air mata dengan tisu yang telah disiapkannya untuk menonton DVD drama kesukaannya.
"Aku takkan pernah bosan menonton drama Autumn in My Heart ini. Alur ceritanya sangat menarik Kak. Kisah dua orang kakak beradik yang ternyata bukan saudara kandung dan ternyata juga mereka saling mencintai".
"Baru kelas VII kau sudah berbicara tentang cinta!" Eunsang tertawa kecil meremehkan adiknya.
Dongpyo tersenyum melihat kakaknya tertawa. Lekat, ia menatap kakak lelaki satu-satunya itu. "Kakak!"
Eunsang hanya bergumam menatap adiknya kembali.
"Bagaimana jika aku dan Kak Eunsang bukan saudara kandung, dan kita akan berpisah untuk selamanya?" Dongpyo bertanya dengan wajah polosnya.
Sesaat Eunsang terdiam. Dongpyo masih menatapnya. "Mungkin jantungku akan berhenti berdetak", ucap Eunsang. Dongpyo sesaat diam terpaku sebelum ia berkata, "Ucapan Kak Eunsang mirip Joonsuh".
+++++
+++++
Dongpyo tersenyum memandangi kakaknya yang tengah membuat tembikar dari tanah liat di galeri sekolah. Untuk beberapa waktu pemuda mungil itu menghela nafasnya. Bosan. Anak itu bosan. Sedangkan sang pelaku pembuat tembikar hanya tersenyum tanpa memandang adiknya. Ia masih menikmati kegiatannya membuat tembikar. Hasilnya harus bagus.
"Kakek bisa membuat tembikar, Ayah bisa membuat tembikar, Kakak juga bisa. Kenapa hanya aku yang tidak bisa?" Eunsang hanya tersenyum mendengar pertanyaan adiknya.
"Aku dengar Kakek sangat pintar. Ayah juga tentu saja sangat pintar. Ibu juga bahkan kata semua orang kakak jenius. Kenapa hanya aku saja yang sangat biasa?"
"Kenapa kau bertanya seperti itu?" Eunsang balik bertanya tanpa menoleh pada sang adik yang tubuhnya begitu mungil.
"Aku dengar semasa hidup Kakek dan Nenek tinggi. Tentu saja aku juga tahu kalau Ayah dan Ibu juga memiiki tinggi badan yang bagus. Untuk Kakak, bisa dilihat Kakak seperti tiang disandingkan denganku?"
Eunsang berhenti membuat tembikar. Ia menatap adik kesayangannya. Atensinya tercurah pada satu-satunya saudara yang ia miliki. Hari ini adiknya cukup banyak bicara.
"Eunsuh memiliki banyak perbedaan dengan keluarganya,dan ternyata ia bukan anak kandung orang tuanya". Dongpyo menghembuskan nafas kasar.
Eunsang hanya menghela nafas malas, "Kau meragukan kami hanya karena DVD dramamu itu?"
Sang kakak menyentuh pipi sang adik dengan tangannya yang masih penuh dengan tanah liat basah atau yang biasa disebut lumpur. "Kakak!" Dongpyo berteriak dan membalas Eunsang dengan melemparkan tanah liat ke baju kakak tampannya itu. Mereka berakhir dengan saling lempar tanah liat, balas membalas dan berkejar-kejaran sambil tertawa.
+++++
+++++
"Dongpyo ... Dimana Eunsang? Bukankah kau seharusnya pulang bersamanya?" Tanya sesosok siswa bernama Cha Junho. Dia adalah teman sekelas Eunsang.
"Seharusnya aku yang bertanya pada Kak Junho dimana Kak Eunsang. Dia kan teman sekelasmu". Dongpyo nampak celingukan menoleh kesana kemari mencari sosok kakak kesayangannya.
"Sepertinya dia sudah pulang. Mau kuantar pulang dengan sepedaku?"
Dongpyo tak menghiraukan Junho. Ia khawatir dengan dimana keberadaan kakaknya Eunsang. Ia masih saja celingukan mencari Eunsang.
"Pasti Eunsang sudah pulang Pyo."
"Kak Eunsang tidak mungkin pulang lebih dulu. Dia selalu menungguku". Rona sedih mulai terpancar dari anak bermarga Lee itu.
Cha Junho hanya tersenyum lembut melihat adik kelasnya itu, "Sebaiknya kau pulang denganku. Biar aku yang mengantarmu".
"Aku pulang duluan!" Eunsang tiba-tiba lewat dan menuntun sepedanya.
"Kakak! Tunggu aku!" Dongpyo berlari mengejar sang kakak. Ia sama sekali tak menghiraukan Cha Junho. Baginya saat ini, sang kakak Lee Eunsang lah yang lebih penting.
Cha Junho hanya tersenyum melihat kelakuan kakak beradik itu. "Entah kenapa aku merasa kalian bukan saudara dan aku mearasa cemburu jika kalian bersama".
To Be Continued.
Keterangan:
1. Saya merindukan Son Dongpyo.
2. Usia dalam karakter cerita ini menyesuaikan jalan cerita.
3. Nama karakter tokoh meminjam nama dari member X-1.
Ps: apabila ditemukan ketidakpuasan dalam cerita ini terkait alur, bahasa dan typo, mohon dimaafkan. Masih belajar dan dengan tidak tahu dirinya saya malas mengedit, dan hanya ada satu take pengetikan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Destiny is You ; Eunpyo
FanficDua Kakak beradik yang harus berpisah karena ternyata bukan saudara kandung. Perpisahan yang begitu lama membuat mereka menjadi orang yang berbeda. Bagaimana jika sang adik Son Dongpyo menyukai orang yang pernah menjadi kakaknya selama selama dua be...