BAB 1

7.2K 357 33
                                    

   Musim dingin telah tiba, atap rumah rakyat di ibu kota negara Roulette sudah tertutup salju bahkan jalanan kota juga sudah tak bisa dilalui oleh kereta kuda

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Musim dingin telah tiba, atap rumah rakyat di ibu kota negara Roulette sudah tertutup salju bahkan jalanan kota juga sudah tak bisa dilalui oleh kereta kuda. Hanya ada cahaya redup dari tiap-tiap rumah, perapian sudah menyala dan menghangatkan setiap keluarga. Cahaya lampion masih menerangi jalanan kota, kadang juga ada beberapa yang mati dan diganti oleh para prajurit yang bertugas pada hari itu. Cahaya matahari memang bersinar, namun tidak menghangatkan dan menjadi penerang yang redup.

   Bagi para rakyat yang terpenting adalah negara yang aman dan damai. Mereka juga sudah mendapat persediaan musim dingin yang dibagikan oleh pihak kerajaan, dan itu lebih dari cukup. Baik itu makanan, obat-obatan, bahkan perlengkapan sihir yang digunakan untuk melindungi rumah dari badai salju yang bisa saja datang secara tiba-tiba.
 

   

   Gerbang masuk ke ibu kota negara ini juga selalu mendapat penjagaan yang ketat, dari empat penjuru sudah ada puluhan penyihir dengan ribuan orang prajurit yang juga siap menjadi tameng yang melindungi semua rakyat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


   Gerbang masuk ke ibu kota negara ini juga selalu mendapat penjagaan yang ketat, dari empat penjuru sudah ada puluhan penyihir dengan ribuan orang prajurit yang juga siap menjadi tameng yang melindungi semua rakyat.

   "Ku dengar, perburuan musim dingin akan segera diadakan." Seorang pria duduk di kursi kayu, mereka berlindung di gubuk tanpa dinding dan menatap hamparan salju yang terus bertambah setiap waktu. Ia meraih cawan arak lalu meneguknya dalam satu kali tarikan napas.

   "Ya, begitulah. Yang Mulia Raja sudah merencanakan ini sejak musim gugur," sahut seorang lagi. Ia juga sedang menikmati minumannya, "para pangeran akan keluar dari wilayah kerajaan dan mencari beruang salju raksasa." Lanjutnya sambil menuangkan arak ke dalam cawan.

   "Prajurit biasa seperti kita hanya bisa melihat dari kejauhan, entah apa yang akan mereka dapatkan." Pria itu terkekeh, ia kemudian meneguk arak di cawannya dan kembali berdiri.

   "Buru-buru sekali," ujar pria lainnya.

   "Aku harus memeriksa jalanan kota, kau tahu lampion sering kali mati." Pria itu melangkah pergi.

" Pria itu melangkah pergi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
TEN PRINCES AND THE THIEVESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang