____Jeongin merengut kesal setelah rela mengantri panjang hanya untuk satu bungkus nasi goreng didekat rumah felix dari kemarin dia idamkan ternyata sudah habis karena banyak yang membeli,nasi goreng disitu memang terkenal dengan rasanya yang enak walaupun tempatnya tidak terbilang bagus karena dipinggir jalan menggunakan tenda.
"Asu! Kepengen dari kemarin malah ludes." Jeongin terus mengomel dikamar felix karena masih kesal tidak kebagian nasi goreng kesukaannya,felix yang merasa gatal kupingnya karena terus mendengar jeongin mengomel tidak jelas dari tadi menyumpel telinganya dengan earphone dan menyetel lagu opick yang dia sendiri tidak tahu judulnya apa dengan volume yang nyaring.
"Eh kak ada yang ngetuk pintu tuh." Felix hanya menggoyang-goyangkan kepalanya menikmati musik yang dia dengarkan,jeongin sendiri bingung melihat felix yang goyang-goyang tidak jelas dengan menyetel lagunya yang nyaring sampai terdengar oleh jeongin padahal lagu yang disetel kelihatannya lagu sedih,kenapa felix goyang-goyang sendiri? Felix keserupan?.
"Kak." Jeongin menarik-narik baju felix sehingga membuat felix kaget dan membuka earphonenya sebelah.
"Kenapa jeong?."
"Ada yang ngetuk pintu." Felix terdiam sebentar mendengar suara pintu untuk memastikan jeongin tidak salah dengar,setelah terdiam beberapa detik felix akhirnya mengangguk-nangguk percaya jika ada yang mengetuk pintu.
"Sono gih buka pintunya jeong."
"Emang boleh kak?."
"Boleh,gue males jalan ke bawah." Jawab felix meyakinkan jeongin,jeongin pun beranjak dari tempatnya dan menuju ke bawah dimana ada pintu yang harus dibuka karena ada yang mengetuk.
"Assalamualaikum."
Jeongin seperti mengenal suara itu dengan penasaran jeongin berlari dari tangga dan berteriak, "Sebentar!."
Ceklek
"Loh!." Keduanya terkejut saat melihat satu sama lain sampai tanpa sadar mereka mengucapkan kalimat yang sama.
"Kamu kok disini?." Jeongin menepuk dahinya,lagi-lagi mereka berdua kompak mengucapkan kalimat yang sama.
"Kakak duluan kalau gitu ngomongnya." Hyunjin hanya menggeleng sebagai jawaban dia menerobos masuk tanpa permisi memasuki rumah.
"Mana felix?." Tanya hyunjin menatap jeongin datar,jeongin kesal dengan hyunjin kalau ngomong sama dia jarang banget ramah ga kaya minho,eh?
"Kakak ngomongnya harus yang lembut dulu baru aku kasih tau." Hyunjin jalan perlahan mendekati jeongin dengan menatapnya tajam,jeongin sangat takut tanpa dia sadari dia mundur selangkah jika hyunjin maju selangkah.
Duk!
Sekarang jeongin tidak dapat mundur lagi karena badannya sudah menempel ke dinding dan hyunjin juga sudah memepetkan badannya ke jeongin sambil mendekati wajah jeongin,jeongin takut dan malu sekarang ini karena wajah hyunjin sangat dekat dengannya sehingga nafas hyunjin terasa di wajahnya.
"Lo mau gue cium dulu baru ngasih tau dimana felix?." Tanya hyunjin mendekatkan bibirnya dengan bibirnya jeongin,jeongin sangat bingung sekarang entah kenapa dia tidak bisa bergerak atau memberontak saat sedikit lagi bibir hyunjin mendarat di bibirnya.
"Siapa yang dat-
WOI ANJENG JANGAN JINA DIRUMAH GUE ASTAPILULOH!." Gagal,hyunjin gagal ingin mencium jeongin gara-gara teriakan felix yang mengagetkan keduanya,jeongin dengan cepat mendorong hyunjin dari hadapannya dan berlari kearah felix.
"Dikit lagi goblok,ganggu aja lo." Felix merotasikan matanya malas mendengar ucapan hyunjin yang marah dengannya karena dia mengacaukan hyunjin dan jeongin yang hampir zina dirumahnya,astagfirullah felix.
"Bacot,ngapain lo kesini?."
"Minho hari ini ultah dia nyuruh gue jemput lo soalnya dari tadi nomor lo ga bisa dihubungin."
"Kak minho ultah?." Jeongin langsung nyeletuk saat mendengar nama minho disebut hyunjin.
"Iya." Jawab hyunjin singkat.
"Eh jin sekalian ajak jeongin dah,kasian nih anak ga ada yang nemenin ntar kalau sendirian disini."
"Kak tapi aku ga ada bawa baju." Felix mencubit pipi jeongin gemas,ingin sekali rasanya felix membuang jeongin ke sungai,padahal dia sudah kelihatan imut kenapa masih saja mengeluh.
"Gitu aja udah ga usah aneh-aneh lo." Hyunjin sedikit cemburu melihat felix yang mencubit pipi jeongin.
"Setan lo pake motor kan? Bawa jeongin gih gue pake motor sendiri." Jeongin melebarkan matanya tak percaya jika dia akan dibawa oleh hyunjin,jeongin jadi sedikit takut dengan hyunjin karena kejadian tadi saat hyunjin ingin menciumnya,sedangkan hyunjin sangat senang mendengar perintah felix tapi karena gengsi hyunjin menyembunyikan kesenangannya dengan wajahnya yang datar.
"Kak aku ga mau sama dia." Jeongin merengut kesal sambil menunjuk hyunjin yang berada tidak jauh darinya.
"Lo sama gue." Hyunjin langsung keluar menunggu jeongin dimotornya,mau tidak mau jeongin harus ikut dengan hyunjin.
"Kakak ish!." Jeongin berjalan menghentak-hentakan kakinya kesal dengan felix,sedangkan felix hanya tertawa dan menuju ke kamarnya untuk mengganti baju.
"Naik cepat."
"Kak."
"Naik." Jeongin menaiki motor hyunjin dengan kesal,hyunjin kenapa tidak pernah seperti minho yang tidak pernah kasar dengannya,ingin sekali rasanya jeongin meninju kepala hyunjin sekarang juga.
"Gue ga ada bawa helm lagi lo peluk gue kalau gitu."
"Setan!." Umpat jeongin dalam diam.
Karena tidak mau berlama-lama dengan hyunjin,jeongin memeluk hyunjin agar cepat pergi dan cepat sampai sehingga dia tidak perlu berlama-lama sama hyunjin,tidak perlu waktu lama hyunjin melajukan motornya dijalan raya meninggalkan felix yang entah sedang apa didalam rumah tidak selesai-selesai.
____
"Dek."
"Hah?." Jeongin bingung kenapa hyunjin memanggilnya dengan panggilan adek,tapi jeongin rasa memang ada yang aneh dengan hyunjin hari ini,dia tidak berbicara menggunakan saya-kamu melainkan gue-lo ada apa dengan hyunjin hari ini?.
"Maksud gue jeong." Ralat hyunjin yang kurang fokus karena sibuk menikmati detak jantungnya yang berdetak dengan cepat karena dipeluk oleh jeongin.
"Kenapa?."
"Udah punya pacar belum?." Hyunjin tau kalau jeongin menjawab dengan gelengan karena kepala jeongin menyandar dipunggungnya,hyunjin sangat senang setidaknya dia masih ada kesempatan singgah dihati jeongin,atau mungkin menetap.
"Gue tau lo tadi ogah-ogahan meluk gue tapi sekarang lo kok kaya nyaman gitu meluk guenya?." Jeongin dengan cepat melepaskan pelukannya karena ketawan oleh hyunjin kalau dia nyaman dengan punggung hyunjin,punggungnya aja orangnya ga.
"Kok dilepas? Peluk lagi kaya gini gue juga suka dipeluk ama lo." Hyunjin menarik tangan jeongin untuk melingkar di perutnya,jantung jeongin berdetak lebih cepat mendengar perkataan hyunjin yang menyukai dipeluknya,dapat jeongin rasakan pipinya pasti merah menahan malu sekarang.
"Saking enak banget meluk gue ampe ga sadar ya kalau kita udah sampe." Jeongin memukul hyunjin kesal sedangkan hyunjin hanya tertawa dan menarik hidung jeongin gemas.
"Udah cepet turun." Hyunjin memakirkan motornya setelah jeongin turun.
"Cie nungguin,suka ya?." Jeongin sudah siap melempar hyunjin dengan sendal yang dia injak entah milik siapa.
"Marah aja lucu,dasar uke." Hyunjin merangkul paksa jeongin yang wajahnya memerah menahan marah karena hyunjin yang terus membuatnya kesal,dan minho melihat mereka.
____
Bersambung.
Kusuka konflik:D
![](https://img.wattpad.com/cover/197494648-288-k252683.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
sαtu αtαu duα? [hчunjєσng/mínjєσng]
Romance-;sαtu αtαu duα pílíh hчunjín αtαu mínhσ чαng jєσngín sukα.❜ 🎬˙•「hчunjєσng」「mínjєσng」 ━◖ᵒᵒᶜ,ˡᵒᵏᵃˡ,ᵇˣᵇ,ⁿᵒⁿ ᵇᵃᵏᵘ◗ -'2O19 ©xxoasa