Akhirnya aku tidak terlambat datang ke sekolah mungkin juga karena hari pertama masuk dan semua orang belum mendapatkan kelasnya.
"Hai kak, selamat pagi." Sapa dua anak cowok disamping ku.
Aku pun menoleh, dan.."Eh.hem hai pagi" ucapku kikuk.
Kedua anak cowok itu pun tertawa, dan aku hanya diam menatap mereka dengan datar. ' dasar bocah sialan ' geram ku dalam hati, aku tau mereka itu anak kelas 7 karena aku belum pernah melihat mereka sebelumnya.
Saat mereka telah berhenti tertawa, ada Athur yang menghampiri kami.
" Ada apa ini Ca? Apa mereka gangguin kamu?""Eh nggak ko thur, mereka cuman nyapa doang ko."
"Hehe sorry kak tadi kita ketawa soalnya kakak lucu, udah gitu cantik pula. Oh iya kak kenalin aku Arman." Ucap cowok yang bernama Arman.
"Aku juga minta maaf hehe, kenalin juga kak nama aku Rizan." Ucap cowok yang satu nya lagi.
Saat aku juga ingin memperkenalkan namaku, Athur terlebih dulu menyuruh kedua anak itu pergi.
"Eh ehh udah kalian mending masuk kelas sana, jangan gangguin Caca nya gue." Athur emang panggil aku Caca bukan Nacar, katanya sih nama kesayangan, haha ada-ada aja deh Athur.
Arman dan Rizan pergi dengan wajah yang ditekuk,
"Athur kebiasaan deh jadi ketos tuh ya jangan galak-galak, gimana aku mau punya temen coba kalo setiap ada yang ngajak kenalan kamu usir-usirin gitu." Aku kadang kesel banget sama Athur karena hal yang satu ini.
"Eh Caca sayanggggg dengerin gue, emang lo gak cukup punya temen gue doang, kriteria temen menurut lo kan ada di gue semua." Ucapnya dengan menggenggam tanganku.
"Ah Athur aku tuh bosen tau temenan sama kamu terus, aku kan juga pengen ganti temen, semoga aku gak sekelas lagi sama kamu. Amin." Ucapku dengan penuh harap.
"Sembarangan diganti emang gue barang, dasar Caca sayang." Ucapnya kesal dan tak lupa menyentil keningku.
"Kasar" ucapku kesal. Gimana gak kesel coba dia itu selalu saja main fisik, iya sih tau becanda tapi kan tetep aja sakit.
"Bodo, lagian nih ya kita itu satu kelas lagi tau. Gimana mantul kagak tuh?" Ucapnya seraya merangkul pundak ku.
"Huhh.. dasar nasib aku lagi jelek-jeleknya punya temen kayak kamu." Ucapku pasrah.
"Sialan lo Ca, udah yuk ah ke kelas cari bangku kalo kelamaan nanti gak bisa duduk didepan lagi." Aku pun hanya mengangguk dan membiarkan tanganku digandeng oleh Athur, ini hal yang biasa berhubung dia adalah sahabat ku dari jaman orok kami menjadi sangat dekat.
Kami tau kekurangan dan kelebihan masing-masing, walau kepribadian kami berbeda tapi persahabatan kami saling melengkapi. Bahkan banyak orang beranggapan kalo kami ini sepasang kekasih.
Aku sayang banget sama Athur, begitupun sebalik nya Athur juga sangat menyayangiku ' katanya sih gitu '
~ kami itu seperti sepasang sepatu, selalu bersama namun tak dapat bersatu. Memiliki tujuan yang sama dan jika salah satu nya tidak ada, maka tujuan itu pun lenyap karena tak bisa dituju jika hanya dengan satu sepatu~
_______________________________________
@Ntaelia~~~
![](https://img.wattpad.com/cover/206474356-288-k682270.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Memories Of The Old Days [Sudah Terbit]
Non-FictionYang jelas kisah ini menceritakan tentang seorang gadis yang terjebak dalam masa lalu, sehingga dia tidak pernah mau menemui dan menghadapi apa yang ada didepan nya. Karena terlalu enggan untuk beranjak dari zona ternyaman nya. "Masa-masa tersulit a...