Dessert(NC 21+)

76 2 9
                                    

Jam sudah menunjukkan pukul 22.00, para member arashi sedang bersantai-santai seusai konser.

Krucuk...

"Sho-chan, itu bunyi perutmu?" Tanya Aiba polos. "Uhn... Nee, Masaki! Gimana kalo kita beli cake aja?" Jawab Sho."Ya udah ayo! Aku juga pengen!! Sekalian ajak Riida, Jun-kun, ama Kazu."

Mereka berdua ke kamar sebelah yang keadaanya kacau. Nino sedang main pazudora memanfaatkan Wi-Fi gratis dari hotel, sedangkan Ohno dan Jun sedang perang bantal. "Nee, minna. Kalian gamau ikut beli cake?" Tanya Aiba. "Ga ah males. Palingan ntar kalian berdua mesra-mesraan terus ninggalin aku." Tolak Jun. "Ayolah Jun-kun~ Aku kasian liat kamu capek rapat mulu :(" Rayu Sho. "Iya iya aku ikut. " Tidak disangka Jun mau menerima rayuan Sho. "Cake? Umm kayaknya enak aku ikutan deh!"  Ohno pun bersiap untuk pergi keluar. "Oi, Kazu! Kamu gamau keluar hotel gitu? Daritadi main pazudora mulu!" Aiba berusaha mengajak Nino. "Udah, ah jangan ganggu! Lagi push rank ini!!!" Tolak Nino tanpa mengalihkan pandangannya dari handphone. Aiba segera menyeret Nino dari kasur. "Oiii! Aku teriak nih!"
Karena Nino terus meronta-ronta dan berteriak penculik-penculik, Aiba pun menyerah. (Daripada urusan ama polisi gegara nyulik bocil gadungan terus dicap pedo kan mending nyerah aja.)

Lalu,mereka berempat segera pergi ke konbini terdekat hotel mereka. Setelah pamit dengan manager mereka tentunya. (Kalo ga pamit, ya masa sungkem.) Saat di konbini Jun dan Ohno memilih makanan mereka dengan cepat dan duduk di bangku di konbini. "Sho-chan, mana yang harus kubeli?" Tanya Aiba bimbang. Sedangkan di sisi lain Sho sudah membawa keranjang penuh dengan cake. "Nani Masaki?" Tanya Sho. "Aku bingung mau beli apa :(" Jawab Aiba. "Beli chococake aja! Tapi cheesecake juga enak. Em, rollcake juga. Ahhh enak semua." Sho ikutan bimbang (padahal dirinya sudah bawa satu keranjang penuh cake) "Ya udah deh aku ambil ketiganya." Aiba lalu mengambil ketiga cake itu dan meletakkannya di keranjang cake Sho. "Astaga, Sho-chan! Ini banyak banget... Bakal habis nih?" Aiba kaget ketika melihat keranjang Sho (lama amat elah sadarnya) "Abisnya enak semua :(" Jelas Sho dengan polosnya sambil memanyunkan bibirnya. "Ahh, gapapa kok beli banyak! Kan pasti habis! Lagian bisa dibagi ama Kazu juga." Aiba tak kuasa melihat Sho yang sangat imut. "Uwahh Masaki suki!" Sho lalu memeluk dan mencium pipi Aiba. "Oi, yamete O! Kita lagi di tempat umum!>\\\<" Aiba malu-malu sendiri. "Masaki kawaii~" Sho lalu mengecup bibir Aiba. "Udah ah. Kita cepet balik ke hotel aja!".

Ketika mereka membayar belanjaan mereka di kasir. Penjaga kasir itu terkejut. Bukan karena ada super idol belanja di konbini. Tetapi, karena melihat ada orang belanja cake sebanyak ini di konbini saat larut malam. " Mbak, jangan kaget. Pacar saya kalo malem makannya banyak." Aiba bisa menebak isi pikiran penjaga kasir tetapi penjaga kasir itu makin kaget lagi karena ternyata kedua pria di depannya berpacaran.(Siapa yang ga kaget woi lah! Ada super idol ke konbini tempat kamu baito belanja cake banyak terus ternyata kapalmu berlayar! Aku mah pingsan di tempat)

Sho dan Aiba segera kembali ke hotel. Dan tentu saja segera memakan cake mereka. "Ittadakimasu! Umm oishiii!!!" Aiba menikmati cakenya begitu juga Sho. Aiba memakan cakenya dengan berantakan (kayaknya sengaja) hingga krim blepotan di bibir dan pipinya. Sho yang melihat pemandangan itu entah mengapa tergoda.(iya sengaja ini si Aiba) Sho yang nakal pun menjilat krim yang ada di pipi dan bibir Aiba lalu menciuminya. "Kalo makan yang bener dong" Bisik Sho di telinga Aiba lalu lanjut makan lagi. Dan Aiba dengan randomnya meminta Sho untuk menyuapinya cake. "Huh?
Kamu mau kusuapi cake? Tunggu ya~" Sho sepertinya sedang merencanakan sesuatu. Sho menyendok cake itu "Aaaa~" Ucap Sho sambil membuka mulutnya untuk menyuapi Aiba. "Aaaa~" Aiba membuka mulutnya tetapi yang terjadi selanjutnya Sho malah memasukkan cake itu ke dalam mulut Sho sendiri. Aiba kecewa tetapi tak lama kemudian Sho mencium Aiba dan meminta Aiba membuka mulutnya. Aiba membuka mulutnya dan Sho menyuapi Aiba dengan mulutnya. Lidah mereka bertarung dan saling merasakan rasa manis dari cake.

Kok rasanya kayak ada yang ketinggalan ya? Ah yauda la ya. Batin Aiba.

Sho lalu mengangkat Aiba ke kasur. Dan membuka baju mereka berdua secara perlahan. "Masaki aku lapar dan ingin makan kamu" Ucap Sho dengan suara yang rendah, berat, dan seksi. "Aku cake mu Sho-chan" Timpal Aiba dengan seksi dan semakin membuat Sho terangsang. Sho lalu menciumi leher Aiba dan turun ke dada dan menggigitnya pelan membuat tanda-tanda cinta di situ. Sho lalu turun ke daerah sensitif Aiba. Dan mengusap-usapnya menggoda Aiba. "Mou ii! Cepet!" Protes Aiba tak tahan. Sho segera membuka celana dan boxer Aiba. Dan 'barang' milik Aiba itu sudah berdiri tegak dan meneteskan sedikit sperma. Sho lalu menciumi 'milik' Aiba itu dan menjilat sperma yang menetes keluar. Sho lalu memasukkan 'milik' Aiba lalu mengulum dan menjilatinya seperti es krim "Ummm Masaki~ Rasamu sangat enak~" Goda Sho. Tak butuh waktu lama bagi Aiba untuk memuncratkan spermanya ke dalam mulut Sho. Sho menelannya dan tentu saja itu sebuah makanan enak yang dapat mengenyangkannya. Sho lalu naik ke atas dan mencium Aiba meminta Aiba membuka mulutnya untuk merasakan spermanya sendiri. "Tadi itu sangat enak. Tetapi aku masih lapar Masaki~"

Sho lalu membuka celananya dan mengambil pelumas. Setelah melumuri 'benda' miliknya dengan  pelumas, Sho segera memasukkannya pada pantat Aiba yang belum ia siapkan. Aiba mendesah dan berteriak kesakitan hingga menangis menahan sakit karena 'benda' hangat dan besar itu. Sho mengerang menikmati kehangatan dan keketatan di sekitarnya. Sho diam sejenak membiarkan Aiba terbiasa dengan 'bendanya'. Sho lalu mulai bergerak. Awalnya perlahan tetapi gerakannya makin cepat dan tentu saja ia dapat menemukan sweet spots Aiba dengan mudah. Aiba hanya bisa diam mendesah menikmati ketika Sho mengenai sweet spotsnya. "Ahhnggh, aaaahhhnhhghh Sho-changghh" Hanya itu yang  bisa dikeluarkan Aiba. Tangan Sho lalu menggapai 'benda' milik Aiba dan menaikturunkan tangannya menyesuaikan dengan iramanya. Dan keduanya mencapai klimaks mereka sambil meneriakkan nama mereka satu sama lain.

Sho lalu tidur di sebelah Aiba dan mencium Aiba. Sho lalu memeluk Aiba erat. "Nee, Sho-chan. Kok rasanya aku merasakan ada yang ketinggalan ya... "  Sho lalu mengelus rambut Aiba "Apa memangnya?" Tanya Sho. "Entahlah, tapi aku merasa ada yang ngeganjel aja. Kayak kita ketinggalan sesuatu gitu." Jawab Aiba. "Ah, sudahlah. Mungkin bukan hal penting. " Sho lalu menyelimuti tubuh mereka berdua dengan selimut lalu tertidur sambil memeluk Aiba. Aiba pun ikut tertidur.

Di konbini...

"Sho-kun ama Aiba-kun kemana toh?! Kok ga muncul-muncul daritadi?! " Gerutu Jun sambil memainkan handphonenya. Sedangkan Ohno sudah terlanjur tertidur di konbini. Awalnya Jun tidak sadar Aiba dan Sho tidak kunjung kembali karena sedari tadi ia mengambil foto yang bagus untuk instastory.(kan biar aesthetic gitu poto-poto tengah malem). Tapi setelah mengambil foto cukup banyak dan melihat Ohno sudah tertidur pulas di konbini ia baru sadar Aiba dan Sho tidak muncul juga. Akhirnya dia hanya bisa menelpon Nino untuk menjemput mereka berdua.

Pagi harinya... Sho dan Aiba disambut di green room dome dengan tatapan tajam dari ketiga member terutama Jun. "Kita berdua salah apa sih? Kok kalian gitu ngeliatnya?!" Tanya Aiba. "KALIAN NGELUPAIN AKU AMA RIIDA DI KONBINI TADI MALEM!!!" Jawab Jun sambil berteriak. "Astaga, Sho-chan! Kan bener ada yang ketinggalan! Kamu sih bilang ga penting" Aiba menyalahkan Sho. "Oo, jadi gitu... MJ ama Oh-chan tidak penting ya?" Nino ikut menyalahkan Sho. "E, engga kok! Aku ga bilang gitu! Itu Masaki halu kali!" Dan pada akhirnya green room mereka kacau karena mereka saling menyalahkan satu sama lain.

BHAHAHAHHAHA random banget chapter kali ini😂😂😂 Maap yak kalo enceh nya jelek! Aku bingung mau nulis apa buat 'anu' nya cowo jadi maap ya kalo misalnya ya gitu aneh bahasanya. Dah ah mau bobo

XOXO



Kumpulan One-shot Sakuraiba Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang