Chapter I: First meeting.

90 8 4
                                    

Namaku adalah Arthur October, aku hanyalah seorang remaja biasa yang mempunyai seorang kakak perempuan yang sangat cantik, sebenarnya dia bukan kakakku sih, tapi aku anggap dia sebagai kakak sendiri. Aku tinggal bersamanya sudah setahun lebih 2 bulan. Alasan mengapa dia bisa tinggal bersamaku adalah...

Jum'at, 13/08/2010 adalah hari istimewa bagiku karena rumahku kedatangan seorang malaikat.

*Tok.. tok.. tok..

(em, Ada yang mengetuk pintu?) tanyaku dalam hati.

"siapa dah malem malem begini."
ucapku sambil membuka pintu.

Aku pun terkejut melihat siapa yang mengetuk pintuku. Ternyata dia adalah orang cantik-lusuh yang aku temui di jalan 2 hari yang lalu.

"hai, aku kesini untuk mengembalikan payungmu". Dia berkata itu sambil tersenyum manis. Dalam hatiku aku berkata.

(aduhai, cantik banget nih cewe,coba aja kalo tidak kotor.) Lalu aku pun bertanya sambil mengambil payung.

"terima kasih, ngomong ngomong bagaimana kau bisa tau rumahku?"

Ia pun menjawab. "kau tau, sebenarnya aku telah mengikuti mu belakangan ini."

aku pun berkata dalam hati lagi. (waduh, cantik cantik beginih ternyata stalker juga.)

Aku pun bertanya.

"oh begitu ya, lalu bagaimana denganmu, dimana kakak tinggal?"

setelah aku menanyakan itu dia pun langsung terlihat sedikit cemberut dan berkata "aku sudah tidak punya tempat tinggal."

Aku pun langsung menjawab tanpa basa basi. "oh begitu yaa, kalo begitu bagaimana kalau kakak tinggal di rumahku?"

Setelah mendengar kata kata tersebut kita berdua pun terkejut.

"a-apa!!, apa kau tidak keberatan? l-lalu bagaimana dengan keluargamu? apa keluargamu tidak keberatan?"

Dalam hatiku aku berteriak.

(apa apaan iniii, apakah ini reflek orang baik?) lalu aku pun menjawab pertanyaan kakak itu sambil tersenyum.

"yah, dirumahku juga tidak ada orang kok, aku tinggal sendiri disini."

ia pun langsung berkata sambil tersipu malu. "apakah.. itu artinya kau tidak keberatan?"

sekali lagi aku pun berkata dalam hati. "sialaaan!! reflek orang baikku sangat berbahaya, kalo sudah begini mau bagaimana lagi".

"kalo begitu, silahkan masuk" kata ku sambil tersenyum, kakak itu pun berkata sambil meneteskan air mata dan tersenyum.

"terimakasih, terimakasih banyak".

Kurang lebih itulah alasan mengapa aku bisa tinggal bersama dengannya.

Chapter I: end

Senin, 3/10/2011 adalah hari terjadinya kasus besar di sekolah.
Dan aku pun diminta oleh ketua OSIS
untuk menyelidiki kasus tersebut. Lalu apakah kasus besar itu? Apakah kasus pembunuhan? Apakah kasus pencurian? Hanya ada 2 orang yang tau, yaitu: Aku dan Tuhan. Tunggu kelanjutan ceritanya di chapter selanjutnya...

UNSOLVED (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang