01. | think

917 81 12
                                    

⚠️lokal

ketemu lagi sama nara!!
semoga betah ya🖤

































































































detik, menit, jam, hari, bulan, tahun, dan dunia. gue bersyukur pada tuhan karena telah memberikan gue waktu hingga detik ini, gue berusaha enggak menyalah artikan kesempatan berharga yang tuhan kasih ke gue. gue akan terus berusaha untuk menjadi umat-Nya yang lebih baik lagi, enggak seperti dulu yang selalu menempatkan posisi yang bisa dibilang menyedihkan. ya karena gue tau, dulu gue selalu merasa menjadi korban yang paling tersakiti. padahal, jauh di luar sana apa yang gue rasakan enggak ada apa-apanya.

gue sudah mulai masuk ke dunia kerja, ya gue sudah dewasa sekarang, enggak lagi kayak abg labil yang apa-apa akan gue terima mentah-mentah. dari dasar mental itu gue memberanikan diri untuk menerima pekerjaan yang jauh dari gue berasal.

sedikit cerita, gue ditarik oleh kantor Kedutaan Besar Indonesia di Korea Selatan setelah fresh graduate satu tahun lalu. tapi, gue enggak langsung kerja gitu aja, gue harus sekolah dulu. sekolah bahasa, gue harus benar-benar fasih bahasa korea karena gue akan menetap di korea entah mungkin sampe gue pensiun nanti. gue seneng banget hingga detik ini, ternyata tuhan baik banget sama gue. gue dipermudah akan urusan pekerjaan tapi, lagi-lagi tuhan menuntun gue secara perlahan untuk memperbaiki suasana hati gue. ya enggak apa-apa, toh perasaan gue juga milik-Nya.

ya sudah satu tahun berlalu, tapi rasanya masih sama. enggak, gue bukannya galau terus-terusan toh dengan galau gue pun enggak akan medapatkan apapun. yang akan gue dapatkan malah rasa sakit, capek, hingga stress sendiri. maksudnya sama disini adalah, gue masih punya rasa rindu tapi, gue rasa dengan perlahan rasa rindu ini mulai pergi. gue sudah bisa sedikit demi sedikit melupakan.

"nara? melamun aja?"

"hah? enggak kok, saya enggak melamun."

"terus kalau kamu enggak melamun apa? bengong?"

gue mendengus membuat seseorang di depan gue ini tertawa. "sama aja itu!"

"ya kalau enggak gitu, terus apa?"

"lagi mikir."

"wahh, mikirin apa sih kamu? cantik-cantik kok suka mikir?"

untung bukan jaehyun, kalo jaehyun mungkin udah gue tendang sampe mental kali. ok, berlebihan.

"ya kalau saya enggak mikir, saya enggak akan sampe disini dong jungwoo? mikir itu penting, asal gak overthinking dan asal gak yang aneh-aneh."

kenalin temen baru gue, jungwoo, kim jungwoo jujur deh anaknya manis banget dia satu tahun dibawah gue. umurnya udah lumayan tapi kalo gue liat kayak masih anak-anak. hobinya senyum mulu sih kalo kata gue soalnya kalo gak senyum ya ketawa, kalo ngomong halus kayak mas-mas jawa yang kalo bicara emang halus, tapi agak bacot gitu sih si jungwoo hehe. serius gue suka banget sama jungwoo, maksudnya gue bersyukur banget jungwoo jadi temen pertama gue di negeri orang ini.

"untuk sebagian orang kayaknya suka tuh sama yang overthinking." celetuk jungwoo saat gue mau memasukkan es batu ke mulut.

"saya enggak salah dengar?"

"enggak kok. buktinya ada beberapa teman saya suka overthinking! jatuhnya sih emang agak bikin kesel, tapi lama kelamaan ya saya biasa aja. toh, itu pilihan dia saya gak punya hak ikut campur."

Waktu | Kim JungwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang