[3] Desa Jaksanya

203 16 1
                                    

( Deva POV)

...Hutan Pemburu...

Aku dan Irsan mencoba pergi dari hutan dengan nama 'Pemburu' ini, dan disepanjang perjalanan kami bertemu dengan banyak hewan buas seperti beruang tadi, ular kobra dan tidak ketinggalan macan.

Memangnya kami ada di alam liar, apa?

"Melihat dari ekspresimu, Deva.? Kau terlihat jenguh.."

"Benar sekali! Ada apa dengan hutan ini sih?! Baru mengalahkan satu datang lagi yang satunya.."

Irsan terkekeh mendengar balasan dariku. "Kebanyakan Petualang merasakan hal yang sama. Berada di Hutan Pemburu dan melawan hewan buas tanpa henti tentu menguras tenaga. Tapi berkat itu kita dapat menemukan jalan keluar'kan.?"

"Hm. Kurasa kau benar--!"

Tunggu. Aku merasa ada yang ganjil.

"Irsan, kenapa kau ada ditempat berbahaya seperti ini? Melihat keahlianmu yang tidak mendukung dalam bertarung, kenapa.??"

"Ah, itu. Aku terpaksa mesti mencari tanaman herbal disini untuk membuat ramuan.."

"Kenapa?"

"Kau tidak tahu karena di desaku barang-barang yang dijual disana lumayan mahal.."

"Walau kau adalah Pengguna Cahaya?" itu mengherankan. "Katanya semua sepertimu adalah bangsawan. Berarti kau punya banyak uang dong?"

"Hmh.." Irsan menggeleng(?). "Aku menolak gelar bangsawanku dan aku cuma penduduk biasa di desaku,"

Kenapa dia menolak? Padahal enak--

Ouch~~?! Aku mengerti.

Tap, tap, tap..   ~~~

Srek!

Saat kami hampir sampai diluar tiba-tiba aku menerima hawa keberadaan lewat [Deteksi].

Sepasang mata menyala dari dalam semak-semak kemudian lenyap saat aku tatap.

"Deva? Ada apa??"

"... Tidak ada." jawabku lalu menyusul Irsan keluar hutan.

Tadi itu pasti hewan buas yang tinggal di Pemburu, namun ada yang berbeda dengannya. Pasalnya aku merasakan kekuatan cahaya padanya.

[SKIP]

( Author POV )

Desa Jaksanya berada di dataran tinggi dibawah gunung. Desa dengan jalan tanah penuh rumput disamping kiri dan kanan, ada menara kipas kayu yang menjadi tempat air terolah karena langsung berhubungan dengan sungai. Jumlah mereka ada 8 buah. Dari atas desa nampak dibagi jadi dua yaitu tempat tinggal dan tempat dagang.

Dan luas desa adalah 4x100m.

[SKIP]

( Deva POV)

...Desa Jaksanya...

Desa ini dulunya tempat Pahlawan Cahaya pertama kali beraksi dalam kisah, ia mengalahkan pasukan yang dikomandoi oleh Jack Si Hewan Buas. Mungkin hewan buas di Pemburu adalah sisa-sisa anak buah pengikut Penguasa Gelap itu.

"Rumahku ada di dekat bukit sebelah sana, dekat menara kipas.." seru Irsan tiba-tiba memberitahu.

"Oh~~itu artinya kita bakal minum gratis, gitu?"

Irsan nampak terkekeh lagi. "Deva~yang namanya minum air sungai itu tidak ada yang bayar. Sungai adalah alam dan alam adalah kita yang menjaganya. Setidaknya kau harus membantuku mencari makanan karena aku tidak memiliki banyak persedian untuk 2 orang.."

Terkirim Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan. Tapi Aku Adalah Penyihir Hitam???Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang