(Author POV)
Patroli sedang terjadi di jalanan Kota Amaran. Terkait pembunuhan malam tadi dan juga kemunculan sihir kegelapan yang dikata-katain berasal dari Penguasa Gelap. Prajurit di kota itu langsung membanjiri jalanan dan memeriksa bila mereka menemukan si pelaku. Tidak lupa pergi ke penginapan untuk memeriksa.
"B-banyak sekali.. " kata Irsan gugup mengintip dari jendela kamar.
"Apa aku bilang? Jangan keluar'kan?"
"Para prajurit pasti mendatangimu lalu memberikanmu pertanyaan.. " sambung Reina."Kenapa bisa seketat ini? " heran Deva.
"Dari tahun ke tahun keamanan kota dibuat tambah ketat dan sulit untuk penjahat. Itulah kenapa banyak penjahat atau bandit memilih bersembunyi di hutan dan tempat lainnya.. " jelaskan Reina."Kau sendiri dimana? " Deva dan Irsan melirik perempuan rambut hitam itu.
"Nanti kalian tahu sendiri. Kan tujuan kita kabur ke sana.. "
"?? "
"? " kedua remaja ini saling tatap tak mengerti atas perkataan Reina."Jadi, apa rencana kalian untuk kabur? "
"Eh? Bukannya itu tugasmu? " pekik Irsan.
"Tidak. Aku serahkan pada kalian saja.. "
"Eeeeh. Deva, bagaimana ini? "Deva nampak berpikir. "Jika aku memakai kekuatan Penguasa Gelap pasti Kebajikan yang ada di kota ini langsung menuju ke tempat kami. Itu bakal memperburuk keadaan apalagi Irsan bisa terseret masalahku.. "
"........ " Reina hanya tersenyum sambil menunggu rencana Deva.
"Hei.. "
"Iya? "
"Apa banteng itu... Apa dia masih ada lagi? "
"Tauros? Aku punya tapi mereka berada di markas, terkurung dibalik jeruji besi.. ""Apa kau bisa membebaskan nya? "
"Tentu? Tapi aku tidak memiliki alat atau cara untuk memberitahu anak buahku untuk melakukannya.. "
Deva sontak memanggil burung gagak, hewan sihir nya sebagai alat pemberitahu itu. "Sekarang kau punya.. "
[SKIP]
Fitria terlihat berada ditengah-tengah pusat kota, memantau pekerjaan para prajurit yang bekerja memeriksa setiap tempat. Namun nihil, belum ada informasi baru dari mereka.
"S-sampai kapan ini berlangsung, nya? " tanya rekan Fitria.
"Sampai Penguasa Gelap ditemukan.. "
"Lalu? "
"....... " Fitria diam seribu bahasa.
"Fitria, nya.. "Drap, drap... Run.
Salah satu prajurit berlari ke tempat mereka.
"....... " Fitria dengan tenang menunggu.
"I... I... "
"I? "
"A-ada i-iblis!? "
"Nyaaa!??! "
"Diamlah, Kavry.. "
"Dimana? " tanya Fitria tenang.Rooooar..!
Iblis banteng meraung menciptakan hantaman angin yang kasar, beberapa prajurit terpental ke belakang karena tidak kuat menahan.
Kelompok Deva disaat itu mengambil kesempatan untuk kabur. Sebelum benar-benar pergi Deva mengeluarkan asap ungu yang mana itu memperkuat iblis banteng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Terkirim Ke Dunia Lain Sebagai Pahlawan. Tapi Aku Adalah Penyihir Hitam???
FantasiDeva Ardansyah seorang pemuda biasa yang terkirim ke dunia lain untuk menjadi pahlawan dengan keahlian sebagai 'Penyihir'... Seperti tertera dibuku cerita yang dibaca. Saat itu ia tengah mengantuk kemudian tidur. Saat dirinya bangun tanpa ia sadari...