CERITA SERAM ASRAMA DI UNIVERSITAS TAIWAN

481 17 0
                                    

Saya adalah mantan anak Universitas Wenhua di Taiwan. Saya juga pernah tinggal di Asrama Dalun dan Asrama Dazhuang.
Waktu semester pertama tinggal di Asrama Dalun, saya cukup akrab dengan anak-anak asrama. Anak-anak pada memiliki hobi yang sama dengan saya, suka minum-minum barang satu atau dua gelas. Makanya kami cukup sering bertandang ke salah satu bar sekedar minum-minum.

Pada saat itu saya tinggal di lantai tiga. Ketua Lantai 3 juga sering ikut kami berkunjung ke bar. (Aturan asrama jelas-jelas melarang bermain Mahjong ataupun minum minuman keras di asrama. Tetapi anak asrama Wenhua yang mana yang tidak pernah main Mahjong?)

Pada musim dingin biasanya udara akan sangat dingin di sini. Makanya anak-anak pada suka diam-diam memasak shabu-shabu di dalam asrama. Mati lampu juga adalah hal yang lumrah di sini (dan hal ini akan berkaitan dengan kisah yang akan saya ceritakan nantinya).
Saya cukup dekat dengan Ketua Lantai, ditambah tiga anak asrama lainnya. Yang satu anak jurusan jurnalis (sekarang sudah kerja di TVBS), sering mengumpulkan berbagai informasi rahasia di kampus. Yang satu lagi adalah seorang teman yang pernah menjadi pendeta Tao sehingga punya pengalaman ritual Tao. Yang satu lagi anak jurusan botani dan suka berkunjung tempat-tempat angker. Makanya saya cukup beruntung bisa mendengar berbagai cerita mistis.

Di sini saya akan menceritakan beberapa kisah…

Usia Asrama Dalun tergolong sangat tua, sehingga banyak sekali kisah angker yang ada di sini. Dari situ saja, saya sudah mendengar setidaknya lima cerita berbeda. Ada yang di kamar mandi, ada yang di depan gerbang, dan yang paling banyak adalah mengenai lantai 5.

Inti cerita mengenai lantai 5 itu adalah, ada seorang mahasiswa asal luar negeri yang diam-diam sembunyi di asrama pada saat tahun baru demi menghemat uang. (Biasanya pada saat tahun baru, asrama ditutup). Tapi dia tiba-tiba jatuh sakit, dan karena tidak ada seorangpun yang menyadarinya, maka tidak ada yang merawat dan membawanya ke dokter. Akhirnya dia wafat di tempat tidur. Kamu tentu tahu, mayat manusia kalau dibiarkan lama-kelamaan akan membusuk. Nah ini sampai cairan tubuhnya mengalir keluar pintu kamar, baru ketahuan. Paman Rongmin, sang petugas penjaga asrama yang pertama kali menyadarinya. Semenjak itu, lantai lima sering muncul kejadian ketindihan atau tengah malam ada orang yang mengetuk pintu meminta obat.

Kemudian ada satu kisah lain lagi. Ada seorang cowok yang jatuh cinta dengan salah satu teman satu jurusan. Sayangnya sang gadis menyukai pria lain. Dikarenakan depresi, akhirnya dia gantung diri di lantai 5. Sebelum gantung diri, dia menggunakan sebuah meja sebagai penopangnya. Makanya terkadang di tengah malam sering terdengar suara meja yang digeser.

Kalau suara meja digeser di tengah malam sih saya pribadi pernah mendengarnya. Jadi, kebetulan ada satu teman yang tinggal di lantai 4. Sudah beberapa malam pada pukul 11 dia sering terdengar meja digeser di langit-langit. Suaranya jelas sekali. Setelah mendengar satu dua kali, dia akhirnya mengajak kami bergegas ke lantai atas untuk melihat siapa sebetulnya yang sedang usil. Tetapi sesampai di lantai 5 untuk mencari sumber suara, kami hanya melihat pintu yang digembok rantai dengan kokoh dan ditutupi debu yang tebal. Di atas rantai ada sebuah palang dan tertulis “Dilarang Masuk. Melanggar Maka Dihukum”. Sukar dipercaya kalau ada orang yang sengaja masuk ke dalam situ.

Kisah ini merupakan secuil pengalaman menarik dan menegangkan selama dia kuliah di Universitas Huawen. Sang tokoh utama memiliki seorang teman mantan pendeta Tao. Umumnya pendeta Tao mirip dengan pemuka agama lainnya. Tugas utama mereka adalah memimpin upacara keagamaan, memberi nasehat. Tidak jarang ada juga yang memberi ramalan dan mengusir roh jahat.

One Shot Creepy PastaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang