KISAH INI DIAMBIL DARI KISAH NYATA KEBANYAKAN ORANG YANG PERNAH DIGANGU DI ALAS ROBAN "dan cerita ini saya ambil dari sebuah blog yang cukup terkenal"
Libur kuliah telah tiba, Aku dan ketiga temanku memutuskan untuk berlibur ke jogja. Sebut saja ketiga sahabatku ini Koko, Andi, Ubay, dan aku sendiri Yusuf.
Pada hari itu kami berkemas pakaian dan mempersiapkan keperluan untuk berangkat menuju jogja besok pagi. Kami berencana naik mobil punya ayahnya Andi. Mobilnya sih emang tua, keluaran tahun 98an, tapi kendaraan ini pernah dibawa ke padang, cukup kuat untuk dibawa perjalanan ke Jogja.
Singkat cerita, Keesokan paginya, sekitar pukul 04.00, au mempersiapkan semuanya, segala macam hal. Jam 04.30 aku pamitan kepada kedua orang tuaku, dan kemudian menuju rumah Andi, ternyata Koko dan Ubay sudah siap sejak tadi. Andi memanaskan mesin mobil sebelum berangkat, dan pukul 5 subuh kami mulai berangkat. Selama di perjalanan, kami ditemani lagu Alm Bang Benyamin, karena liriknya yang lucu, sehingga melunturkan rasa kantuk.
"Eh, kita bisa gak sebelum gelap sudah lewat Alas Roban?", tanya Koko.
"Wah gak bisa, mobilnya aja begini, haha...." sahutku sambil menahan tawa.
"Ndi, mobil Bokap lu cangkok mesin Ferari aja? eh sekalian deh, mesinnya Bumble Bee! hehe....", Celetuk Ubay sambil cengengesan.
"Cangkok mesin Ferari? Mesin Ferari aja ogah nempel di mesin bokapnya Andi, hahah.....ama apa ? mesin Bumble Bee Bisa bisa Bumble Bee nya jadi sawan gara gara nempel di mobil bokap lo ini.... heheheh", timpal Koko sambil tertawa meledek Andi,
"Ahh, Sialan lu, gini-gini juga ni mobil banyak jasanya bagi keluarga gue", Jawab andi
"Udahlah, kalo gak ada mobil ini, kita gak bakalan bisa berlibur gratis tau!!" Sahutku.
"Hah, Gratissssss???? maksud lo? Bensin gue semua??!!", Ujar Andi.
"Gak la, Bensin kan patungan.... hehehe!", jawabku sambil cengengesan.
"Eh, ngomong-ngomong Alas Roban lumayan ngeri, Ndi...." Timpalku, yang duduk di depan samping Andi yang sedang mengemudi.
"Ya, denger-denger sih gitu, Lewat selatan aja apa ?", Tanya Andi.
"Ah, kita tuh udah di Pantura, mu lewat selatan gimana? Muter lagi dong, Jauuuuhhhh.....",Jawabku.
"Ok, Semerdeka Lo aja deh", Ujar Andi.
Pukul 17.30 kita sampai di depan jalan Alas Roban
"Kita sholat dulu aja gimana? Nanti abis maghrib, baru kita jalan lagi. Sambil nunggu azan maghrib kita ngopi aja gimana?", Ujar Ubay.
"Boleh tuh, gue juga cape banget", jawab Andi
Lalu kami memutuskan untuk ngopi di warung terdekat. Tak lama terdengar suara azan maghrib. Kita berempat pun sholat. setelh sholat maghrib, kami mulai bergegas untuk siap-siap melewati alas Roban.
"Yusuf, lu yang bawa nih", ujar Andi kepadaku.
"Lah, kok gue? Ngeri kali jalanya kelok-kelok, ndi", jawabku.
"Gue mau istirahat sejenak, nanti kalau udah lewatin jalan ini, gue yang bawa ampe Jogja", balas Andi.
"Ya, sudahlah, kita jalannuya nunggu kendaraan lain aja ya, biar barengan", ujarku.
Kamipun menunggu mobil lain yang ingin melewati jalan Alas Roban. Tak lama kami menunggu, ada beberapa mobil yang lewat, dan kamipun mengikutinya.
hujan yang cukup deras menemani kami selama perjalanan. Selang beberapa menit, jalan mulai berkelok-kelok dan banyak turunan yang curam. Pandangan hanya beberapa meter karena tertutup kabut dan hujan. Kmi berjalan beriringan dengan mobil lainnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Creepy Pasta
Short StoryBerisi tentang kumpulan kumpulan cerita crepy pasta dari seluruh dunia maupun dari Indonesia sendiri.