Seorang turis dari luar pulau datang ke Balai Karimun untuk berplesiran. Namun pengalamannya di satu malam di sana entah merupakan sebuah peringatan atau hanya ilusi , yang pastinya sungguh merupakan kejadian misteri.
Ini merupakan perjalanan pertama kali saya ke Balai Karimun. Letaknya ada di Provinsi Kepulauan Riau. Menurut saya, di sini tidak ada tempat wisata yang terlalu menarik, sama seperti Pulau Batam. Bedanya, di sini belum begitu dikomersialkan. Jadi, satu-satunya yang menarik bagi saya hanya satu saja, perempuan.
Jadi saya dan tiga teman saya sengaja datang ke sini hanya untuk mencari cewek saya. Pada hari pertama datang kami langsung booking hotel dan mencari perempuan.
Malam harinya, masing-masing dari kami sudah dapat satu pasangan. Waktu itu kami semuanya di balkon hotel, minum-minum dan bercanda. Mengenai kegiatan selanjutnya saya rasa saya tidak perlu banyak bercerita.Peristiwa misteriusnya terjadi pada subuh, saya tidak yakin jam berapa. Saya waktu itu sedang tertidur. Di dalam mimpi saya, terdengar suara orang sedang bergumam. Tidak jelas itu suara menangis atau suara komat-kamit orang berdoa. Suara gumam itu membuat saya terbangun. Tetapi ketika saya membuka mata, ada seorang nenek tua jongkok di atas kursi dekat ujung ranjang!
Wajahnya begitu keriput sehingga saya sendiri tidak jelas dengan wajahnya. Mungkin analoginya seperti sebuah bola kertas yang diremas, namun dibentuk menjadi wajah manusia. Yang pastinya bentuknya sangat-sangat mengerikan!
Terkejut dan panik, saya berusaha bangkit. Namun saya tidak bisa walaupun saya berusaha sekeras mungkin. Saya berusaha menggerakkan tangan dan kaki saya. Tetapi disini keanehan lain. Saya melihat saya memiliki dua pasang tangan dan kaki. Yang satu tergeletak lunglai, yang satu lagi bergerak, seolah-olah saya melihat roh tangan dan kaki saya, sedangkan tubuh asli saya masih sedang tergeletak.
Melihat ke arah ranjang kaki saya melihat nenek itu melambaikan jari telunjuknya ke saya, sepertinya sedang memarahi atau memperingati saya. Saya ingin berteriak namun tidak ada suara yang keluar dari mulut saya.
Saya memberontak. Saya bisa melihat kaki tangan saya yang merupakan roh saya yang bergerak. Sayangnya tubuh asli masih diam kaku.
Tiba-tiba dia buka mulutnya dan memamerkan gigi-giri merahnya. Ekspresi wajahnya berubah. Dia sangat marah dan mendesis ke saya! Setelah itu dia menghilang…
“Wah!” Saat itulah saya membuka mata saya dan melompat. Saya bertumpu pada ujung ranjang dan bernapas tersengal-sengal. Perempuan yang di sebelah saya masih tertidur lelap. Dia tidak menyadari apa yang terjadi pada saya.
Saya tidak paham apa itu. Saya menebak-nebak apa itu sambil berjalan ke arah kamar mandi. Seiring waktu, saya mulai merasa tadi itu sepertinya mimpi. Tetapi saya kukuh berpendapat bahwa tadi itu bukan mimpi. Pengalaman saya tadi itu nyata!
Bagi pembaca menurut kalian siapakah nenek misterius itu? Apakah dia setan, jin, atau hantu gentayangan? Mengapa dia marah kepada saya? Benar-benar menyeramkan. Saya masih mencoba mengabaikannya hingga sekarang.
-Harry
Kejadian yang dialami oleh Harry ini sama merupakan gejala Out Body Experience (OBE), di mana roh tubuh keluar. Dalam kasus ini mengapa tubuh Harry bisa keluar ada beberapa kemungkinan. Pertama, Harry sebenarnya masih sedang tertidur. Tetapi karena keterkejutannya dia tidak sengaja mengalami OBE.
Kemungkinan kedua adalah nenek itulah yang membuat rohnya keluar. Dari beberapa pengakuan orang, ada roh-roh jahat yang umumnya yang mencoba menarik roh keluar. Memang manusia tidak akan bisa mati walaupun rohnya ditarik keluar, selama benang perak (silver cord) masih menyambung. Sejauh yang diketahui tidak ada yang bisa memutuskan benang ini, kecuali ada terjadi kejadian-kejadian ekstrim. Tetapi jika itu adalah ulah nenek misterius itu. Apa tujuannya? Untuk memberi pelajaran kepada Harry karena bermain wanita?
Ini merupakan salah satu alasan yang sangat memungkinkan. Bagaimana pendapat kalian?
KAMU SEDANG MEMBACA
One Shot Creepy Pasta
Short StoryBerisi tentang kumpulan kumpulan cerita crepy pasta dari seluruh dunia maupun dari Indonesia sendiri.