Seorang pria paruh baya menanti kabar dari para anak buahnya. Bagaimana tidak? Kelima putri seorang konglomerat Choi Siwon itu tak kunjung kembali dari kediaman nenek mereka.
"Tuan Choi , kami menemukan jejak dari GPS nona Yerim." Kata salah satu anak buahnya.
Siwon buru-buru menghampiri anak buahnya itu, "Dimana anak-anak ku?!"
"Mereka berada di .... Busan." Jawab anak buahnya ketakutan.
Siwon mengusap wajahnya gusar. Ia tak habis pikir kenapa putri-putri nya itu sangat brutal.
Ia tahu jika kelakuan kelima putri nya itu adalah dampak dari pekerjaan nya di dunia mafia.
Yah.. Choi Siwon adalah seorang Mafia. Dan sekarang kelima putrinya mengikuti jejak nya? Tidak ! Choi Siwon tidak ingin putri jya terseret dalam dunia Mafia.
"Bagaimana bisa mereka semua ada di Busan?!" Tanya Siwon emosi.
"Mereka.. membajak maskapai penerbangan." Jawab anak buah Siwon.
Siwon melongo tak percaya, "Apa?! Mana mungkin putri-putri ku membajak maskapai penerbangan?! Mereka hanyalah gadis rumahan biasa!"
"Mereka bukan gadis-gadis rumahan , Siwon."
Wanita cantik berusia 40 tahunan itu memasuki ruangan Siwon. Sebut saja dia Ha Jiwon. Ketua unit intel Bangtan.
"Apa maksud mu, Ha jiwon?" Tanya Siwon sinis.
"Kau tahu? Kelima putri mu jauh lebih handal dari yang kau kira. Betul mereka putri dari seorang mafia seperti mu, tapi mereka bukan calon mafia rumahan seperti mu." Jawab Ha jiwon.
"Ini salah ku.." gumam Siwon lelah.
"Hidup putri-putri ku penuh ancaman karena aku. Aku sudah berjanji pada ibu mereka jika seumur hidup ku , aku akan menjaga mereka dengan baik dan tak akan pernah melibatkan mereka dalam dunia kelam ku." Tambah Siwon .
Ha jiwon tersenyum tipis. "Tuan Choi, kalau boleh jujur aku ingin mengatakan rahasia padamu."
"Katakan saja." Kata Siwon putus asa.
"Sebenarnya putri-putri mu melakukan semua ini karena dia ingin melindungi mu. Mereka ingin melindungi ayah mereka dari orang-orang licik yang ingin menjatuhkan mu. Dan kenapa sampai sekarang kau bisa damai dalam dunia mafia mu, semua itu karena putri-putri mu berhasil menutupi mu dari oknum kepolisian." Kata Hajiwon.
"Tapi jika dipikir ulang, sebenarnya kau bukan mafia yang kejam. Kau mendapatkan uang dan kau mendonasikan nya pada panti asuhan. Kau memang jahat dan licik tapi kau juga berhati malaikat." Sambung Ha jiwon.
Siwon tersenyum sinis. "Don't call Me angel."
"Aku tidak sedang memuji mu, Tuan Choi." Bantah Ha jiwon.
"Jiwon, aku ingin putri-putri ku aman. Apakah kau bisa membantu ku?" Tanya Siwon penuh harap.
"Aku bisa membantu mu, tapi..."
"Tapi? Kau meminta bayaran dari ku? Tak masalah. Berapapun yang kau mau akan kuberikan."
"Bukan itu , Tuan Choi."
"Lalu?"
"Biarkan kelima putri mu bergabung dalam unit ku. Unit intel Bangtan."
Mereka berlima, putri dari Choi Siwon tengah menikmati pesta diatas kapal pesiar.
Putri tertua Choi Siwon, Choi Irene menikmati segelas lemon squash yang menyegarkan kerongkongan.