5

851 133 17
                                    


Hoseok terbangun di pagi hari. Setelah mencuci mukanya ia bergeas menuju dapur markas barunya. Yah ia menyadari ada yang sedikit berbeda dengan suasana di pagi hari ini. Lebih bersih dan hangat.

"Apa seseorang telah menggunakan dapur ini ?" gumam Hoseok.

"Maafkan aku rekan Jung. Aku telah menyalakan kompor untuk merebus air." suara halus wanita membuat Hoseok hampir tersedak air mineral yang ia minum.

Choi Wendy berjalan santai mendekatinya. Wanita ramah itu membawa cangkir yang masih terdapat bekas susu coklat di dalamnya. Hoseok tersenyum ramah, ia membalas pula senyuman ramah nona cantik itu. Ia melihat wendy yang tengah mencuci cangkir nya.

"Bagaimana tidurmu, Nona Wendy?" tanya Hoseok.

"Not bad. Hanya saja sejak aku tinggal disini, aku selalu bangun lebih awal dari biasanya. Tapi tak masalah buatku." jawab Wendy.

"Ku harap kau dan saudara mu lainnya betah tinggal disini." kata Hoseok.

Wendy tersenyum tipis, kemudian ia kembali mengecek kulkas. Hanya ada susu full cream dan sekotak cereal. Wendy mengambil kotak cereal itu.

"Apa setiap hari kalian makan ini?" tanya Wendy sambil menyodorkan kotak cereal itu kepada Hoseok.

Hoseok menganggukkan kepalanya. Ia meraih kotak cereal itu dari tangan wendy.

"Sebenarnya kami tidak pernah menghabiskan waktu untuk sarapan pagi. Namjoon sengaja membeli kotak cereal dan susu coklat bubuk untuk Jungkook. Karena dia adalah anggota termuda kami, yah dia adik kesayangan kami. Jadi bagaimanapun ungkook harus menyantap sarapan paginya, walau hanya sebatas cereal dan segelas susu coklat." Jelas Hoseok.

Wendy mengangguk mengerti. "Sangat kontras rupanya. Apakah jadwal kegiatan kalian sangat padat sampai-sampai tidak sempat sarapan pagi?" tanya Wendy.

"Bahkan kami tidak punya waktu untuk duduk untuk minum kopi." kata Hoseok.

Wendy mengagguk paham. Sejujurnya kehidupan anggota intel Bangtan sangat kontras dengan kehidupan nya dan saudara-saudara nya. Bahkan selama tujuh hari pelatihan mereka dilayani oleh bawahan Madam Ha Jiwon dengan baik. Mulai dari kebutuhan pangan hingga pakaian mereka. Rasanya tidak adil.

"Eum Tuan Jung-"

"J-Hope saja atau Hobie" sergah Hoseok.

Wendy tersenyum kecil, "Baiklah Hobie, apakah jadwal intel Bangtan hari ini sangat sibuk ?"

"sebenarnya tidak. Madam Ha memberi kami hari libur dua hari untuk proses berkenalan dengan kalian" jawab Hoseok.

"Itu bagus. Bagaimana kalau kau menemaniku berbelanja. Aku ingin membuat sarapan pagi untuk kita semua." ajak Wendy semangat.

"Ide yang bagus." sahut Hoseok setuju.

"Baiklah, aku akan bersiap-siap." kata Wendy senang.


Selagi Wendy dan Hoseok pergi berbelanja di supermarket terdekat, Jungkook bangun karena suara gaduh dari luar kamarnya. Ia masih dengan rambut acak acakan nya keluar dari kamarnya.

"Wah ini dia si tampan serba bisa, baru bangun tidur, eoh?" ledek Taehyung.

Jungkook berjalan melewati Taehyung dan terus menuju kamar mandi. Yerim yang baru saja keluar dari kamar mandi terperanjat kaget atas kehadiran Jungkook di luar kamar mandi.

"Astaga kau! Dasar mengagetkan saja!" dumel Yerim.

Jungkook tanpa berkata nyelonong masuk saja tanpa menggubris Yerim yang memekik kaget. Yerim menggelengkan kepalanya heran.

Don't call Me Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang