Irene dan Taehyung berjalan sekitar gedung intel milik madam Ha Jiwon. Sebenarnya tidak hanya mereka berdua, namun rekan-rekan Taehyung dan adik-adik Irene menyebar.
Sedari tadi Irene mengunci mulutnya rapat-rapat, ia masih mendengarkan penjelasaan Taehyung mengenai tempat ini. Ia sedikit bosan, ia ingin pergi ke tempat lain.
"Hoammmm" Irene menguap.seketika Taehyung berhenti, ia menatap Irene.
"Ada apa Tuan Kim?" Tanya Irene.
"Maaf, apa anda baru saja menguap?" tanya Taehyung.
Irene mengangguk polos, apa sikapnya barusan sangat menyinggung Taehyung.
Taehyung terkekeh, "Pasti kau sangat bosan ya mendengarkan seluruh penjelasanku tadi." kata nya.
"Bohong juga kalau aku bilang tidak. Maafkan aku, Tuan Kim." sahut Irene.
"Panggil V saja, jangan terlalu formal." kata Taehyung
"Baiklah V, kalau begitu kau juga memanggil ku Irene atau Rene." Kata Irene.
"Mau ke rumah kaca?" tawar Taehyung. Irene menatap Taehyung.
"Memang nya disini ada rumah kaca?" tanya Irene.
"Tentu saja. Bahkan disini juga ada lapangan golf." jawab Taehyung.
"Wow hebat. Okay ajak aku ke rumah kaca." pinta Irene.
Sementara itu di lapangan golf...
Joy meminum smoothie dengan nikmat sambari melihat Wendy dan Hoseok bermain golf. Ia hanya duduk layaknya tuan putri, sebelumnya Hoseok sudah mengajaknya bergabung, tapi Joy tidak bisa bermain golf.
"Oh astaga tempat ini seperti bukan sarang intel, ini lebih tepat disebut hunian mewah orang kaya." gumam Joy senang.
"Hunian mewah layaknya neraka." celetuk seseorang. Hampir saja Joy menyemprotkan Smoothie yang ada di rongga mulutnya.
Kim Seokjin...
"Ah.. Halo Tuan Tampan.." Sapa Joy.
Seokjin tersenyum, lalu ia duduk disamping Joy. Pria itu menyuruh pelayan yang ada di dekat Joy untuk mengambilkan minuman dingin untuknya.
"Kau menikmati tempat ini, hmm?" Tanya Seokjin.
"Tentu saja, bukankah aku harus menikmati apa yang ada disini?" jawab Joy.
"Kau memang harus menikmati, Nona Joy." kata Seokjin.
Joy terkekeh, "Sir, tell me something. Apakah wanita seperti ku akan cocok didalam dunia intel? Rasanya ini bertolak belakang dengan karakterku."
Seokjin menatap Joy, wanita sexy itu menatap Seokjin lekat.
"Kau sangat cantik dan sexy untuk pekerjaan ini. Kau juga mempunyai bakat yang hebat, Nona Joy. Aku yakin Madam Ha tidak akan menyesal karena telah merekrut mu" kata Seokjin.
Joy menaikkan sebelah alisnya, "Yakin jika Madam Ha tidak akan menyesal merekrut ku?"
Seokjin terkekeh, "Kau psimis sekali. Kau berbakat Nona Joy."
"Dulu kami memiliki unit intel wanita, tapi mereka berkhianat kepada kami." kata Seokjin. Joy menatap Seokjin.
"Astaga, kenapa mereka berkhianat?" tanya Joy.
Seokjin tersenyum tipis, ia menatap Joy. "Lain kali aku akan menceritakannya padamu. Sekarang bagaimana kalo kita mengahbiskan waktu dengan bermain bowling?"