"Semalem gue mikirin lo sampe otak gue panas."
-Ralion Arguby Permana-
Attar memutar mobilnya dengan cepat, menerjang hujan yang semakin deras. Mimik wajahnya penuh dengan kekhawatiran. Berkali-kali menelepon seseorang tetapi tak ada jawaban.
"Aish," gerutunya, kakinya menginjak pedal gas dan melaju dengan kecepatan tinggi.
Tepat sampai di pelataran SMA harapan, Attar memarkirkan mobilnya sembarang. Ia berlari menerjang hujan yang ditemani oleh suara guntur yang menggelegar. Cowok itu berlari, seragamnya sudah basah hasil lari tadi dari parkiran menuju koridor.
Tepat, Ia menabrak Alova yang masih berdiri di ambang pintu kelas. Mendapati Arguby masih menelungkupkan kepalanya ketakutan. Attar berlari dan memeluk Arguby.
"Ada gue, ada gue," ujar Attar berkali-kali, untuk menenangkan Arguby.
Isak tangis Arguby kini semakin lirih. Setelah mendengar suara Attar, dia merasa lega.
"Ayo!" Attar mencoba membantu Arguby untuk bangkit.
Arguby menarik napas dengan dalam. Ia mencoba tenang. Tapi, saat matanya menangkap sosok Alova di ambang pintu. Ia sangat terkejut. Melewati Alova yang masih terdiam tak percaya di tempatnya. Arguby melepaskan tangan Attar yang berniat untuk memapahnya. Ia berjalan lemas menuju mobil. Untungnya sekolah sudah sangat sepi.
"Arguby kenapa?" Alova bingung.
Alova memikirkan kejadian Arguby di kelas siang tadi. Ia bingung, harus bertanya dengan siapa agar tau apa yang terjadi kepada Arguby. Mr. Hans sama sekali tak menjawab saat Alova menanyakan kejadian yang menimpa Arguby tadi siang.
"Ah, Daniel!" serunya bahagia. Daniel adalah satu-satunya sahabat Arguby yang pasti tahu tentangnya. Alova mencari nama Daniel di group chat WhatsApp kelasnya.
"Ketemu," ucap Alova bersemangat.
Alova langsung mengubungi Daniel tanpa ragu. Tak lama panggilannya dijawab oleh si empunya.
"Halo, ini siapa?" Suara khas Daniel terdengar cuek.
"Ini gue, Lova."
"Lova? Lova siapa?" Daniel sepertinya tengah berpikir.
"Alova."
"Ah, Alova. Ada apa? Kok, tumben telfon gue."
"Mmm, gue cuma mau nanya. Gue pengen tahu tentang Arguby."
"Heh. Kenapa? Kenapa tiba-tiba lo pengen tahu tentang dia?" Daniel kini mulai penasaran.
"Besok aja, gue ceritain."
"Ada apaan, sih? Ada masalah?"
"Enggak kok, besok kalau kita ketemu di atap gimana?"
"Oke." Daniel mengiyakan.
Arguby lagi-lagi mengubah posisi tidurnya. Matanya sudah tertutup namun otaknya masih memikirkan sesuatu.
"Aish," gerutunya lalu mengubah posisinya menjadi duduk. "Kenapa tuh cewek harus lihat, sih!" Arguby terlihat kesal. Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.
Netranya melirik jam dinding yang terpasang manis tepat di samping pintu kamarnya. Sudah pukul dua pagi belum juga dirinya tertidur.****
Alova berjalan cepat mengikuti langkah Daniel. Bahkan jam pelajaran belum dimulai, tetapi kedua siswa itu lebih memilih atap dibanding ruang kelasnya. Arguby, dia mengabarkan pada Daniel bahwa dirinya tak masuk hari ini. Membuat seorang Alova semakin cemas dengan keadaannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
FantasiaLova [Completed]
Любовные романыEnding Update setiap HARI! Selama BULAN RAMADHAN😘😘 💕💕💕💕 Alova harus tinggal di bumi selama 300 tahun. Ia ingin kembali ke dunianya hanya dengan satu syarat yaitu menyelesaikan sebuah misi yang harus dijalankan. Ia bertemu dengan Arguby, seoran...