Waktu Alova hanya tersisa satu minggu. Arguby belum juga bisa menemukannya. Putus asa adalah mimik pertama yang keluar dari ekspresi wajah Arguby.
"Apa itu satu-satunya jalan supaya Alova bahagia?" Arguby benar-benar frustasi dibuatnya.
Kini ia tengah berada di kamarnya, sudah dua hari dirinya mengurung diri. Memikirkan cara untuk Alova dan bertemu dengannya.
Hans mengatakan Alova akan menghilang dalam dua minggu lagi. Waktunya semakin sedikit, ia ingin bertemu dengan Alova sebelum hari itu tiba. Namun, Alova tak ada kabar.
Hari ini, Arguby mengambil keputusan dalam hidupnya. Ia berniat menemui Hans di tempat yang pernah ia datangi. Menempuh perjalanan menghabiskan waktu hampir tiga jam, akhirnya ia sampai.
Arguby tak mendapati siapapun di sana. Seperti sia-sia, ia sampai menunggu hingga dua jam, namun tak ada yang datang. Bahkan bangunan yang dilihatnya tempo hari tak ada. Hanya kabut yang menyelimuti.
"Gue harus pergi ke mana lagi, supaya bisa ketemu sama lo!" Arguby sudah sangat Putus asa. Ia kembali melajukan mobilnya.
Namun tak sampai seratus meter, mobilnya berhenti. Ia melihat ke sekitarnya jika gedung-gedung yang pernah dilihatnya kini kembali muncul. Ia melihat sebuah lampu mobil menyorot kepadanya.
Arguby tersenyum. Ia segera keluar dari mobilnya dan mencoba mencegat mobil yang tengah melaju ke arahnya.
"Stop!" perintahnya dengan merentangkan tangannya. Ia tak melihat siapapun di dalam mobil itu. Saat ia akan mendekat, Hans keluar dari mobil itu.
"Mr. Hans!" serunya bersemangat. Arguby segera berlari ke arahnya.
"Kenapa kamu datang ke sini?" Hans terkejut.
"Aku udah mengambil keputusan."
"Keputusan apa?" Hans bingung.
"Tentang Alova," jawab Arguby pasti.
"Alova?"
Arguby mengangguk cepat. "Aku mau menukar nyawaku, dengan satu syarat."
"Apa? Kamu gila!" Hans tak setuju.
"Aku serius, aku yakin akan keputusanku."
"Arguby, ini tentang nyawa kamu."
"Nggak masalah. Asal Mr. Hans mengabulkan permintaan terakhirku."
"Apa?" Hans penasaran. Ia meneliti setiap inchi wajah Arguby. Ada keseriusan di sana. Arguby terlihat sangat frustasi, muka lelahnya sangat terlihat.
"Aku ingin bereinkarnasi."
"Apa?" Hans terkejut.
"Setelah aku meninggal, aku ingin hidup kembali walaupun bukan dalam ragaku, setidaknya aku masih bisa melihat Alova bahagia."
"Arguby."
Arguby menggeleng. "Jangan membuatku bimbang, jadi tolong terima keputusan dariku." Arguby menyerahkan diri. "Aku udah berdoa sama Tuhan, dan ini jawabannya."
Hans berpikir, ia membuang pandangannya jauh. "Aku nggak setuju," ujarnya tegas. "Tinggalkan Alova, lupakan dia. Kamu akan hidup bahagia," ujar Hans.
"Nggak, ini keputusanku."
"Tapi, Alova nggak akan kembali!"
"Alova mencintaiku, dia akan datang. Dia akan datang untukku." Ungkapan Arguby membuat Hans kembali menoleh ke arahnya.
"Kamu yakin?"
Arguby mengangguk cepat. "Aku yakin itu," jawabnya pasti.
Setelah perdebatan panjang dengan Hans. Akhirnya, permintaan Arguby disetujui satu malaikat itu. Arguby akan dieksekusi dua hari sebelum hari penghakiman untuk Alova. Satu alasan yang menerima permintaan Arguby adalah Alova yang akan dilenyapkan ketika hari itu tiba. Itu adalah satu-satunya cara agar Alova tetap hidup. Hans tak mengatakannya pada Arguby, Hans malaikat terjahat memanfaatkan cinta tulus dari manusia.
Berhari-hari Arguby kembali frustasi. Ia ingin sekali bertemu Alova untuk yang terakhir kali, tetapi sama sekali tak ada tanda jika Alova akan datang.
Hingga akhirnya hari itu tiba. Hans menjemputnya degan pakaian serba putih. Begitu juga Arguby, ia mengenakan busana warna putih senada dengan celananya. Ia duduk di bangku belakang. Wajahnya terlihat sangat resah. Namun, mencoba menutupinya.
"Apa kamu yakin?" tanya Hans kembali membuatnya bimbang.
"Yakin." Jawaban Arguby seolah jawaban terakhir di hidupnya.
Arguby telah meninggalkan surat wasiat di kamarnya, ia menyiapkan semua untuk kepergiannya. Tak ada satu orang pun yang tahu akan niatnya.
Hans menghentikan mobilnya tepat di pelataran sebuah gedung berwarna putih. Di sana terlihat malaikat berpakaian serba hitam. Dengan perawakan tinggi tegap dan juga seorang malaikat yang berpakaian sama dengan Hans.
Arguby gugup, namun ia terus maju, demi Alova.
"Apa kamu nggak akan menyesal. Alova tak mengetahui ini." Hans lagi-lagi membuat Arguby bimbang.
"Aku yakin akan keputusanku." Arguby menjawabnya dengan tegas.
Setelah semuanya dipersiapkan, Arguby temgah bersiap ditempatnya. Nyawanya akan diambil dengan ditabrak oleh mobil tanpa pengemudi. Mobil yang dikendalikan oleh malaikat maut.
Air mata Arguby menetes tiba-tiba. Ia sadar bahwa dirinya mencintai Alova sangat dalam. Ia ingin gadis itu bahagia.
Detik-detik penabrakan Arguby hanya dengan hitungan jari. Cowok itu menutup matanya, takut, hancur dan juga sedih campur aduk jadi satu. Ia tak bisa melihat senyum Alova, ia tak bisa melihat Alova di kehidupan sekarang.
Sebuah suara rem mobil membuatnya membuka matanya. Ia terkejut dengan pandangan di depannya.
Arguby menatap tajam objek di depannya. Benar, dia melihat Alova tengah menghentikan mobil di depannya."A__A__lova," ujarnya terbata. Arguby pingsan.
____
Arguby tersadar setelah tak sadarkan diri dalam waktu satu hari. Perlahan Arguby membuka matanya. Ia melihat suasana ruangan itu sangat asing. Bukan kamarnya, melainkan tempat besar dengan nuansa serba putih."Ah, apa gue udah di alam lain." Arguby kembali memejamkan mata. Namun, suara seorang perempuan menyadarkannya kembali.
"Terima kasih, sudah mau sadar untukku." Suara Alova berhasil membuat kedua mata Arguby terbuka dengan sempurna.
"Alova!" serunya lirih. Alova tengah menangis di depannya. "Kenapa kamu menangis? Kita akan bertemu di kehidupanku selanjutnya," ujar Arguby lemah.
"Omong kosong, bodoh, kenapa lo sebodoh ini!" Alova mengoyak tubuh Arguby yang masih terasa lemas.
"Alova." Arguby memegang tangan Alova. "Gue janji, bakal bahagiain lo di kehidupan mendatang. Tunggu gue."
"Nggak perlu, karena mulai hari ini, detik ini, dan di dunia ini, gue cuma milik Arguby!" gumam Alova.
Arguby tertegun. Ia tak percaya. Alova mengangguk cepat. Arguby segera mengubah posisinya menjadi duduk.
"Gue, milik lo sekarang," ucap Arguby. "Tuhan, mengabulkan semua doa kita."
"Gue nggak mimpi, kan!" Arguby tak percaya.
Alova menggeleng cepat. Arguby tersenyum dan memeluk Alova erat.
"Terima kasih."
Happy Ending
KAMU SEDANG MEMBACA
FantasiaLova [Completed]
Storie d'amoreEnding Update setiap HARI! Selama BULAN RAMADHAN😘😘 💕💕💕💕 Alova harus tinggal di bumi selama 300 tahun. Ia ingin kembali ke dunianya hanya dengan satu syarat yaitu menyelesaikan sebuah misi yang harus dijalankan. Ia bertemu dengan Arguby, seoran...