Masa Lalu

404 92 1
                                    

Chapter 4 : Masa Lalu

Disclaimer : All Harry Potter Characters Belongs to JK Rowling, Dan Beberapa Karakter Buatan Sesuai Imajinasi Penulis.

Pemeran utama:

Draco Malfoy Dengan segala ke-Malfoy an nya yang kalian ketahui.

Hanna Alexander Digory Karakter buatan Author. Wanita bertinggi 150 cm berambut hitam gelombang se-bokong(rambut asinya Blonde). Mempunyai lesung pipi. Karakter riang, cerewet, ramah namun suka menghamburkan uang. Sikapnya dapat berubah menjadi tempramental jika terbawa emosi dan pandai berkelahi. Sangat suka pink sampai sakit mata.

Warning : Karakter OOC , Mantra buatan penulis, dll

(Time line: 1 Tahun setelah perang melawan Voldemort usai, Voldemort mati dan Dumbledore masih hidup)

"Hai Hanna. Sorry untuk semua masalahmu. Kami merasa sangat bertanggung jawab." Harry tersenyum canggung diikuti Ron yang menampilkan mimik muka sama.

"Oh.. no need Harry, Wonwon. Your'e my family. Mana mungkin aku marah dengan keluargaku sendiri?" Hanna tersenyum tulus, membuat Harry dan Ron sedikit lega.

"Akh.." Hanna memegang kepalanya, sendinya seakan terputus saat dia menggerakan sejengkal lehernya barusan.

"Aku hanya kurang enak badan guys. Bukan pingsan karna dicium Malfoy atau apapun yang berkaitan dengan musang pirang itu. Jangan hawatir." Hanna memaksakan senyumnya, kaliini menunjukan dimplenya pipinya. Pertanda itu senyum yang sangat lebar.

Hanna memegang kepalanya lagi, seingat dia hariini Profesor Snape ingin bertemu denganya. Mana mungkin kan dia mengabaikan gurunya sendiri?

Oh crap! Kepalanya terasa sangat sakit seperti akan meledak. Hanna memukul-mukul kepalanya, untuk meredakan rasa sakitnya.

"Pukul berapa ini? Snape ingin bertemu denganku." Hanna bangkit dari tidurnya, terlihat dia sudah ada di kamar asramanya. Terbaring sebelah kasur Ginny dan Hermione.

"Tidak usah Hunn, Malfoy sudah mengurusnya. Sekarang dia sudah berjalan ke sana." George menatap khawatir, tanganya menyentuh pundak Hanna, menyuruh Hanna kembali berbaring.

"No George, aku akan kesana. Terlalu pengecut untuk seorang Digory, lari dari kewajiban sendiri." Hanna memamerkan gigi putihnya sebelum dia merangkak keluar asrama Gryffindor.

Tidak ada yang bisa mencegahnya. Tidak kekeras kepalaan Hermione, kecerewetan Ginny, ataupun kehawatiran George. Jika Hanna sudah berkeinginan, akan mustahil untuk dilawan.

"Biar aku antar Digory menuju Prof Snape dan Drake mate. See ya guys" Blaise menyusul Hanna dengan terburu-buru, sebelum dia benar-benar kehilangan jejaknya. Biar begitu, Hanna adalah teman Potter dan calon Draco. Yang berarti Hanna juga bagian dari dirinya. Pansy juga akan meneriakinya jika tau Blaise tidak menjaga sepupu pacarnya.

"Aku akan membuat cemilan, ada yang mau ikut?" Ginny memecah keheningan, Hermione melirik dan mengangguk.

"Aku juga akan menjadi participant." Luna melambaikan tanganya ke arah Hermione dan Ginny yang sudah mulai memasuki dapur. Luna mencium George singkat dan meninggalkan ekspresi datarnya. "Tunggu aku my unicorn, tidak akan lama ok?" George mengangguk singkat sebelum Luna melenggang pergi ke dapur. Mengikuti Hermione dan Ginny.

False and Fake [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang