Perbaikan Hubungan

252 79 3
                                    

Chapter 23 : Perbaikan Hubungan

Disclaimer : All Harry Potter Characters Belongs to JK Rowling, Dan Beberapa Karakter Buatan Sesuai Imajinasi Penulis.

Pemeran utama:

Draco Malfoy Dengan segala ke-Malfoy an nya yang kalian ketahui.

Hanna Alexander Digory Karakter buatan Author. Wanita bertinggi 150 cm berambut hitam gelombang se-bokong(rambut asinya Blonde). Mempunyai lesung pipi. Karakter riang, cerewet, ramah namun suka menghamburkan uang. Sikapnya dapat berubah menjadi tempramental jika terbawa emosi dan pandai berkelahi. Sangat suka pink sampai sakit mata.

Warning : Karakter OOC , Mantra buatan penulis, dll

(Time line: 1 Tahun setelah perang melawan Voldemort usai, Voldemort mati dan Dumbledore masih hidup)

(Time line: 1 Tahun setelah perang melawan Voldemort usai, Voldemort mati dan Dumbledore masih hidup)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hanna memegang dadanya. Ia merasakan gejolak kecil yang aneh. Sejak kapan ia bisa memerah dan malu-malu dihadapan begundal kecil Malfoy?!

Jika ditanya apakah ia marah pada Draco? Jelas jawabanya iya.

Tapi apakah ia akan membatalkan pertunangan mereka?

Terus terang. Hanna bingung.

"Hunn.. Ayo masuk. Diluar dingin." Draco menghampiri Hanna yang sedang terduduk sendirian di depan kebun mawar milik ibunya.

"Ah.. Malfoy." Hanna bingung harus berkata apa. Dirinya hanya berkata dengan ragu.

Draco menyungingkan senyum cerahnya. Ia membuka jubah asrama miliknya yang belum ia lepas daritadi, dan memakaikan asal ke Hanna.

"Diluar dingin. Hunn."

Perkataan Malfoy yang memanggil Hanna dengan sebutan Hunn tadi sangat membuat salah tingkah. Pipi Hanna lagi-lagi memerah.

"Thanks." Hanna memeluk jubah kebesaran milik Malfoy. Bahkan saat Malfoy memakaikan jubah miliknya barusan, wangi khas Malfoy langsung menendang masuk ke dalam indra penciuman Hanna.

Entah kenapa wangi jerk menyebalkan sekelas Malfoy pirang disampingnya, terasa menenangkan.

"Kamu masih marah padaku?" Perkataan Malfoy barusan hanya dijawab gelengan dari Hanna.

Draco mulai berani, ia berjalan menghampiri Hanna. Tanpa permisi pria itu duduk di samping Hanna. Percis di bangku besi taman, milik kediaman Manor megah miliknya.

"Apa yang kau pikirkan?"

Hanna menatap ke arah Malfoy, dirinya merengutkan dagu. "Entahlah. Menurutmu apa?"

Malfoy hanya tersenyum menatap wajah imut perempuan disampingnya. "Soal perselingkuhanku, maybe?"

Malfoy mengangkatkan bahunya sambil mengeluarkan ekspresi bingung.

False and Fake [Draco Malfoy]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang