Koreografi dan Penulis

21 2 0
                                    

" Apa yang di berikan Melati, Fan?" tanyaku yang duduk di Pondok sawah.

" Baju!" jawab Irfan singkat.

" Melati memberikan kamu baju?," tanyaku yang mulai panas dan mencoba menyembunyikan

" ini bajunya yang sedang ku pakai" ucap Irfan.

" Bagus kok bajunya fan" kataku singkat.

" sebenarnya gak mau pakai, tapi ibu memaksa ku memakainya karna kita harus menghargai pemberian orang lain. makanya ku pakai bajunya." Jelas Irfan yang berdiri mau menuju ke sawahnya.

" oh...." jawabku singkat.

" ku ke sawah dulu, mau kembali membajak sawah" kata Irfan yang meninggalkan ku di pondok sendiri.

Aku pergi dari pondok. membantu. ibu dan ayah yang lagi membajak sawah.

****

Setelah pulang dari sawah Aku dan Irfan. Kami selalu singgah di Air Terjun karna penduduk jarang ke sana. membuat Air Terjun menjadi tempat kesukaan kami berdua. hanya gemiricik air begitu menenangkan dan menjadi tempat buat Irfan menciptakan gerakan tari- tari yang indah di selingi lagu yang berasal dari radio tuanya.

" Cin bagaimana ku, mau jadi koreografi. kalau di radio lagunya selalu beda dengan yang kemarin, belum selesai gerakan yang kemarin. sekarang harus ganti lagi gerakan tarianny karna lagunya beda juga" keluh Irfan dan langsung duduk di sampingku.

" kamu yang sabar aja dulu Fan, malah bagus dengan itu semakin banyak nanti gerakan yang kamu kamu punya dengan lagu yang berbeda." Ucapku menguatkan Irfan.

Irfan memang sengaja berlatih tari di atas bebatuan Air Terjun karna penduduk sini masih tertutup dengan yang namanya tarian dengan bebas gerakan energik dan tidak terikat dalam aturan dalan menari.

Kalaupun ada tarian di desa. itu hanya tarian menyambut saat panen dan di tarikan sesuai dengan adat dan peraturan di desa. tarian desa saja di bolehkan sedangkan tarian lain di anggap aneh oleh penduduk desa.

Irfan menyukai tari yang energik yang ceritakan oleh ayahnya saat merantau ke kota. di kota ada pemuda yang bekerja sebagai Koreografi atau pendancer dengan gerakan yang penuh energik dan bersemangat
Ayahnya sering mempraktekan gerakan tarian mereka di depan Irfan
hal itu membuat Irfan tertarik menjadi Koreografi dengan gerakannya sendiri.

Ayah Irfan sebelum meninggal pernah merantau ke kota beberapa tahun bekerja sebagai Security di salah rumah orang kaya di kota. pemilik rumah itu seorang Koreografi dan sering berlatih sama teman-temanya dengan tarian dan gerakan yang energik dan bersemangat di halaman luas rumahnya

" Cin tapi ibuku tidak suka kalau menjadi Koreografi karna ibu ingin aku menjadi guru di desa sini" kata Irfan yang habis berlatih menari

" Makanya fan kamu harus bisa buktikan sama Ibumu dan Penduduk sini kamu bisa menjadi koreografi yang profesional walaupun kita berasal dari desa." jawabku memberi Irfan semangat

" Kalau kamu mau menjadi apa cin?" tanya Irfan.

" ku ingin menjadi penulis Fan, sehingga ku menghasilkan beberapa buku terkenal dan juga menulis tentang desa kita. untuk orang luar tahu tentang keindahan desa kita." Jawabku memandang Air Terjun.

" Kalau begitu saat aku nanti jadi Koreografi terkenal, kau harus menulis kisah hidupku dan kamu di dalamnya" kata Irfan dengan memandangku.

" tenang fan jika nanti kamu menjadi seorang Koreografi, aku akan menulis semua tentang mu dan aku. di buku itu." Ucapku dengan senang

" ayo kita pulang cin!, " ajak Irfan

" Ayo!" sambil menarik tangan Irfan.

Catatan.

Koreografi : orang yang menciptakan gerakan tarian.

Penulis : orang yang menghasilkan sebuah karya berupa tulisan.

CINTA SEMENDUNG AWANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang