acara berita kini menampilkan seputar cuaca yang tidak menentu. kadang panas, kadang hujan, atau kadang cuma sekedar mendung. sangat mendukung bagi warga galau yang hidupnya didedikasikan untuk terkapar tak berdaya di atas kasur.
kayak hyunjin. yang dari pagi cuma goleran nggak jelas di atas tikar. posisi cowok itu ngehadap televisi yang hanya sebesar kardus minuman gelas.
di atas sofa ada soobin lagi merem. sejak kejadian tadi pagi cowok itu milih buat stay di rumah. takut orang-orang semaput kalo liat dia.
ditambah lukanya mendadak perih setelah dipegang. orang-orang pada kasian liat soobin yang nggak berhenti meringis, disuruhnya cowok itu buat tiduran biar perihnya nggak begitu kerasa.
"jin, ngapain sih?" tanya junkyu begitu cowok itu datang dari belakang bawa jajan.
hyunjin nyoba buat merem karena mendadak cowok itu dilanda kantuk. tapi daritadi nyari posisi nggak ada yang enak, ngadep tv salah, balik lagi ngadep sofa, salah.
sampe junkyu yang dateng dari belakang bingung liat kelakuan bocah satu itu. junkyu milih duduk di sofa sebrang buat makan jajan, sambil mau nonton tv. tapi kelakuan hyunjin bikin nggak bisa konsentrasi.
"kalo nggak bisa tidur pindah kamar sono!"
"ah males," jawabnya sambil merem.
karena kesel hyunjin nggak berenti juga, junkyu nendang punggung cowok itu sampe akhirnya nyusruk lantai. sekalian gelindingin gitu dipikir junkyu.
"aduh bangsat!" umpat hyunjin saat lukanya kena lantai.
"jin nggak sengaja!"
hyunjin berdecak, "gue tuh dah kesel sama lo daritadi tau nggak?! semua orang mukanya pada luka! kenapa lo sendiri enggak?!" cowok itu berdiri sambil natap junkyu tajam.
"ya gue mana tau!"
"apa jangan-jangan semua ini ulah lo?" mata hyunjin yang emang minimalis makin nggak keliatan ketika cowok itu memicing menatap junkyu.
junkyu tersedak, makanannya yang belum selesai dikunyah auto kaget denger ucapan hyunjin. buru-buru cowok itu ngibirit ke dapur ambil minum.
"ada apa nih?" tiba-tiba renjun dateng, disusul jinyoung yang abis dari warung. dirumah cuma ada mereka berlima.
seungmin udah pergi ke rumah anak muridnya, haechan sama jaemin kerjanya udah dari pagi sama kayak hwall, jisung, felix, sunwoo.
sedangkan renjun, cowok itu kerjaannya ngelukis. buat dijual-jual. walau penghasilannya nggak tentu tapi dia seneng hobinya bisa disalurkan. dan yang paling sering minjem duit itu renjun. buat beli kanvas sama cat, padahal lukisan sebelumnya belum kejual.
kalau junkyu kerjanya...
"gue curiga junkyu yang bikin kita semua luka." ucap hyunjin. mereka lagi di dapur dengan junkyu yang abis selesai minum langsung diem.
"hah? junkyu? lo?" renjun nggak menyangka, alhasil cuma bengong sambil nunjuk junkyu.
"bukan gue!!!" junkyu menggeleng keras, menampik bahwa bukan ia pelakunya.
keadaan di dapur semakin tegang saat hyunjin tak habis-habisnya menuduh junkyu sebagai dalang dibalik semua ini. dimulai saat malam tadi tiba-tiba cowok itu datang dari arah belakang. bersamaan dengan berakhirnya gedoran pintu yang disinyalir seseorang berbaju hitam mengetuknya keras.
jinyoung melotot horor saat tiba-tiba junkyu mengeluarkan air mata, "wei! hyunjin bego mampus anak orang nangis." buru-buru jinyoung menghampiri junkyu yang semakin banyak mengeluarkan air mata.
ini sama sekali nggak masuk akal, junkyu nggak selemah itu buat nangis cuma gara-gara dituduh dan disudutin sebagai tersangka. lagi pula dia cowok tulen yang punya seribu tenaga buat ngebanting hyunjin dibanding nangis.
kayak bukan junkyu.
"kyu! hei, kok lo nangis sih anjir?" jinyoung menepuk-nepuk pundak pemuda itu sambil menuntunnya duduk di kursi meja makan.
renjun diem, matanya nggak berhenti natap junkyu dengan ekspresi yang sama. sama kayak hyunjin yang bedanya lagi ngeroll eyes.
sampai akhirnya suara jam berdenting keras. tepat pukul dua belas siang. jadi di rumah mereka ada jam kuno yang akan berbunyi tiap angka belakang berada di angka 00.
udah ditanyain berkali-kali tapi junkyu tetap diam dengan air mata yang tak berhenti mengalir. ekspresi cowok itu kosong ke arah jam dinding, sampai akhirnya seseorang muncul,
"eh," junkyu sadar, cowok itu mengusap matanya.
"diem-diem bae, kenapa tuh?"
seluruh pasang mata menatap kedatangan orang tersebut dalam keterkejutan, membuat yang ditatap mendelik menatap mereka satu-persatu. "apa woi liat-liat?!!" sentaknya.
"soobin, muka lo...?"
"kenapa? jelek?! bodoamat ya emang sialan nih luka." dumelnya sembari menggaruk kepala.
"enggak...luka lo udah hilang?"
"hah?!" soobin nengok ke dinding di sampingnya, yang mana ada kaca ukuran sedang tertempel disana.
pelan-pelan soobin megang mukanya sambil nggak berhenti neguk ludah, ini semua beneran? apa cuma mimpi sih? mukanya sekarang udah mulus seperti sedia kala. nggak ada luka jahit mirip duplikat chucky. semuanya normal.
soobin masih nggak menyangka hingga akhirnya dia juga sadar sesuatu, "luka kalian juga udah nggak ada." dan berikutnya tiga manusia itu rebutan buat ngaca, alhasil soobin kedorong sampe ke meja makan.
soobin duduk ke tempat yang semula didudukin junkyu, cowok itu nggak tau kalo tadi junkyu sempet nangis. lagi asik-asiknya menatap kehebohan tiga makhluk di depan kaca, jantung soobin rasanya mau jatoh waktu denger suara orang ketawa dengan volume rendah,
"hehehe..."
[.]
hehehehe sapa tu...
double knot juga riddle, wkwk hayo
udah ada yang mencurigakan belom?
siapa tuduhanmu sementara ini?—
renjun is a painter, keren banget gasi
sayangnya tukang minjem duit, wkwk::
— "seorang detektif yang beberapa hari lagi memecahkan rantai penyelundupan minyak tiba-tiba hilang. sementara mencari tau lokasi terakhir detektif, petugas menemukan catatan : 710 57735 34 5508 51 7718 sementara ini ada 3 tersangka : bill, john, dan todd." siapa nama kriminalnya?
KAMU SEDANG MEMBACA
double knot ✓
Fanficsetiap jam dua belas malam, mereka mendapati luka di sekitar wajahnya, lalu menghilang secara misterius di jam dua belas siang.