Carra melangkahkan kakinya melewati koridor satu bangunan yang menghubungkan satu bangunan lainnya. Mencari kelas yang akan ia tempati di tahun kedua ini. Sembari Menatap layar handphonenya yang menunjukkan instruksi dari teman sekelasnya pada tahun pertama dulu. Ya.... mereka akan kembali berada dalam satu kelas yang sama lagi.Itulah peraturan di sekolah ini, bilamana teman yang menjadi teman satu kelas pada tahun pertama, maka akan kembali menjadi teman satu kelas pada tahun kedua maupun tahun ketiga, hingga Dimana mereka akan terpisah dengan terjadinya "kelulusan"
"huftt" Carra menghembuskan nafasnya kesal, Bagaimana Mungkin ia tak bisa menemukan kelas yang dimaksud oleh teman-temannya.
Baru saja karena ingin memilih duduk dan menunggu salah satu temannya yang menjemputnya di sana, Dan kini ia sudah berada di kelas yang dimaksud teman-temannya titik yang mana kelas yang berbeda 2 bangunan dari kelas yang ditempatinya pada tahun pertama.
" segitu bingung nya " ledek Bima yang sudah berdiri di pintu masuk.
Carra menatap kesal ke arah Bima, Langit,Danish, dan Derren yang juga berdiri di ambang pintu masuk kelas itu. "Kalau di antara lo berempat ada yang jemput gue, gue nggak akan kebingungan gini ye! "Ketus Carra memasak masuk ke kelas itu.
"uhhh... Carra kebingungan yahhh"ledek Michele yang sudah duduk dikursi yang mungkin akan ia tempati tahun ini. "Nyesel bet deh bangun kesiangan"geram Carra menatap ke arah Michele, Darra, Feisya, Ayudia,dan Bella yang sudah duduk dikursi mereka masing-masing.
"ututututu...sayanggg...."ucap Feisya mendekat dan memeluk Carra yang masih dengan raut wajah kesalnya.
Carra melebarkan pandangannya ke seluruh kelas, yang masih terlihat sepi, hanya orang-orang terdekatnya saja yang sudah berdatangan. " So,gue duduk sama siapa njir!" Tanya Carra yang menatap kearah teman-temannya yang sudah memiliki pasangan seduduk nya.
" duduk sendiri dong... Mandiri " tukas Danish dengan senyum yang membuat Carra kesal setiap kali melihatnya kalian tahu raut senyum tak ikhlas? Jika tahu Maka itulah senyuman yang sering diterbitkan Danish di depan Carra.
"Duduk ama gue aja yokk" balas Bima yang berada di samping Danish.
"Duduk sama om aja sini" Saut Derren yang menetap mesum ke arah ke arah titik ucapan Derren itu membuat semua makhluk kelas bergidik ngeri kepada lelaki termesum di kelas itu.
"Arghhh!"udah bangun kesiangan,kena omel mamah,nyesat ke gedung-gedung lain!sekarang malah ga ada temen sebangku!Apesss bet idup gue ya allah!"geram Carra dengan nada kesalnya.
Didalam hatinya berbisik "fix ini hari sial gue!"
Carra meletakkan tas hijau toskanya diatas meja dan merebahkan kepalanya di atas tas itu titik Bima dan yang lain sama-sama menatap kasihan ke arah wanita itu.
🍁🍁🍁
"ini anak segitu capeknya ampe ketiduran?" Ucap Feisya yang menemukan bila Carra menutup matanya dan mendengkur pelan, nafasnya pun terdengar pelan ketika Feisya Melambaikan tangannya di hadapan wajah itu, tak ada tanda-tanda bila Carra hanya sekedar memejamkan mata. Bahkan Carra masih dengan sikap tenang ya sembari memeluk tasnya.
Michelle berjalan mendekati Fesya dan benar,Carra masih dengan posisi tenangnya itu"parah sih dia...malah ngebo njir"ucap Michele kepada teman-teman lainnya.Darra mendekat kearah Feisya dan Michele,lalu menggelengkan kepalanya ketika membuktikan bila Feisya dan Michele benar adanya "parah sih"ucap Darra mengulum senyumnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shield
Teen Fiction"senyummu adalah tempat dimana kumenemukan bahagia walau hanya sebatas memendam saja,dan ntah kenapa itu terasa sangat berharga"-Langit "kamu adalah sosok pelindung yang selalu menerbitkan senyum tanpa kembalinya mendung"-Carrest