🍁LIMA🍁

13 1 0
                                    

Carra diam,menantikan jawaban yang setidaknya dapat memberi keyakinan tersendiri bagi Carra.

"itu bukanlah papa nak..itu uncle Liam yang kendara mobil papa..papa kan kat kota ni lah..tak mungkin papa tak balik kat rumah kalau papa sudah ada balek lagi kat kota kita.Papa kesini tak bawa mobil yang biasa papa pakai.Papa bawa mobil satu lagi yang biasa ada di kantor."

Baiklah,Carra.Dengarkan penjelas ayahmu tadi.Itu bukan ayahmu,melainkan pamanmu,adik Ayahmu yang juga menjadi kepercayaan ayahmu.

Carra terus merasa senang dan tak enak rasa,telah memikirkan hal yang tidak-tidak pasal ayahnya tadi.Ia menyesal sudah berburuk sangka pada ayahnya itu.

"oh...Ara pikir papa dah pulang,tapi ada kerjaan lagi dikantor papa,makanya Ara pingin memastikan saja..maaf ya pa..Ara sudah berburuk sangka ke papa soal tadi"ucap Carra sangat merasa bersalah.

Terdengar kekehan kecil dari ujung sana"iya nak..papa paham,Ara cuma khawatir ja ngan papa,nanti papa pasti pulang kat rumah kembali ya..tadi juga papa sudah telfon telfon dengan mama kamu,kalian baik baik disana ya nak"

Carra mengangguk paham "iya pa..yaudah Ara putus ya pa,papa pasti lagi sibuk,papa jaga kesehatan ya"

"iya bidadari kecil papa and mama..jaga adik-adik ya nak..papa sayang kalian semua"

"kita pun sayang papa"

Terdengar kekehan pelan lagi dari ujung sana "dah,jan tinggalkan shalat,selalu rajin belajar ya nak..assalamualaikum sayang pa and ma"

"wa'alaikumussalam pa.."

Carra menghembuskan nafasnya sejenak,ini semua karena maraknya kejadian perselingkuhan dikehidupan pada saat ini,Carra jadi berfikir yang aneh-aneh sebelum mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya.

Carra mulai bernafas lega,itu semua tidak benar.Dia harus percaya bila ayahnya bukanlah salah satu sosok pria brengsek itu.

🍁🍁🍁

Derren terus menggoda Carra yang sedang merasa sangat lelah karena praktek olahraga materi lari estafet tadi.Ia duduk dipinggiran lapangan dengan melonjorkan kakinya.

Sedangkan Derren terus saja menggoda Carra dengan memainkan botol minuman Carra,yang tadi ia bawa dari dalam kelasnya "cakep banget yaak"ucap Derren dengan nada mengejeknya.

Sedangkan Carra menatap heran kepada Derren sembari berucap "gue emang cakep kalii"

Derren yang merasa aneh pun membenarkan posisinya menghadap kearah Carra "gue tadi emang bilang apa?"tanya Derren dengan raut wajah kebingungan.

"lo tadi bilang gue 'cakep banget',ya emang gue cakepp"

Derren mengerutkan pelipisnya "gue salah ngomong deh,lo lagi capek banget harusnya"uang Derren dengan cengirannya.

"dasarr gublukk"balas Carra merebut botol minumnya dari Derren.

"mojok-mojok ae lu berdua"ucap Bima yang berjalan bersamaan dengan Langit dan Nanta disampingnya.

Carra hanya membalas tatapan mereka sedangkan Derren menimpali dengan bilang bila Carra lah yang mengajaknya untuk mojok berdua dengannya.

"dih!geli bet gue ajakin lo mojok"ucap Carra kembali membenarkan posisi duduknya.

"geli-geli,emang lu gue apain udah geli-geli segala"Derren mesum mode on!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 28, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

My ShieldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang