Langit memandang wajah Carra yang sibuk menunduk menatap layar handphonenya dengan tangan yang memegangi sendok bersiap untuk menyuapkan makanannya.
"Jojon sih bilangnya sabtu depan"saut Michele yang sedang berbincang dengan Derren yang berada disamping Langit tepat didepan Michele.
"lah?katanya kumpulan hari sabtu ini?"potong Dara,yang dibalas dengan tatapan malas dari Derren yang terpotong ucapannya.
Michele menoleh kearah Dara "nah itu,ga jelas juga kemahnya kapan,yang jelas kalo ngga sabtu ini atau ga sabtu depan"jelas Michele yang sudah mendapat kabar dari Jojon alias Jonathan,salah satu ketua regu pramuka yang akan menjadi pemimpin regu di acara perkemahan sabtu minggu yang akan dilaksanakan di minggu-minggu ini.
"alahhh..palingan tuh bacot doang dia"timbrung Derren setelah meminum air mineral yang tadi ia beli.
"bisa jadii banget,gue juga ga yakin,jojon suka ngibul "balas Michele dengan yakin.
Jonathan memang terkenal sebagai lelaki yang sering bercanda,sangat jarang serius,bahkan bisa dibilang susah untuk diajak serius.Dimatanya semuanya cuma sekedar bercandaan saja.
Disaat ketiga manusia itu sibuk membincangkan kegiatan yang diadakan oleh sekolah sebagai perkemahan terakhir yang akan dilakukan oleh murid-murid kelas dua belas di sekolah itu,Langit dan Carra hanya sebagai pendengar,yang menikmati makanan mereka.
"lang,lo ikut kan?"tanya Derren menatap Langit yang sudah menyelesaikan makanannya.
Langit menoleh kearah Derren,dan mengangguk "kalo ngga ada halangan waktu hari H,pasti ikut lah"jawab Langit sembari mengambil tissue untuk membersihkan mulutnya.
Derren,Michele,dan Dara menganggukkan kepala,respon sebagai pendengar dari jawaban Langit tadi.
"Car!lo ikut kan kemah?"tanya Michele memastikan.
Carra yang sedang mengetik sesuatu di handphonenya hanya menganggukkan kepala,tanpa membalas tatapan teman-temannya.
"huhh...pacaran mulu nihh Carra"ledek Dara dengan menyenggolkan lengan kirinya pada Carra.
Carra pun mematikan layar handphonenya "ga ada pacar-pacaran ko"balas Carra meletakkan handphonenya diatas meja kantin.
"yaudah ayo balik kekelas"ajak Carra berdiri dari tempat duduknya.
"lah ini?makanan lo?"tanya Michele menunjuk makanan Carra yang belum habis.
Carra tersenyum malu "kenyang"
"hadeuhhh...mubazir lo Car"
Carra hanya nyengir malu."makan kalo maenin hp mulu,mana bisa habis"sindir Langit sebelum melangkahkan kakinya terlebih dahulu menuju kelas.
"pacaran mulu sihh"ucap Derren yang menyusul Langit untuk berjalan lebih dulu menuju kelas.
Carra mengangkat pundaknya "paandeh,yang pacaran siapa juga,tadi abang gue yang chat"ucap Carra menjelaskan pada Michele dan Dara yang terlihat penasaran apa yang sebenarnya ia lihat di handphone tadi.
"ututu utututu tututu sayangg..iya iya jangan ngambek ih"balas Dara dan Michele yang jadinya saling berpelukan dengan Carra.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Shield
Teen Fiction"senyummu adalah tempat dimana kumenemukan bahagia walau hanya sebatas memendam saja,dan ntah kenapa itu terasa sangat berharga"-Langit "kamu adalah sosok pelindung yang selalu menerbitkan senyum tanpa kembalinya mendung"-Carrest