Hmmm, kembali lagi dengan kebiasaan sehari hari, sore itu di stasiun kamu mengantarkanku, disini kita mulai menabung kerinduan kembali, sayang aku harus kembai ke kota bandung untuk menyelesaikan segalanya.
Tenanglah dua bulan lagi kita akan bertemu kembali. Di stasiun ini kadang kita bahagia sekali karena kita bertemu kembali, kadang juga kita sedih sekali karena kita akan berpisah untuk beberapa saat.
Aku berjanji setiap saat akan berkabar untukmu, dan kaupun juga harus begitu kepadaku.
Jarak berbanding lurus dengan rindu, aku pikir rindu hanya bisa dikatakan ketika jauh dari jangkauan, karena ketika kemudian bertemu itu sudah tidak relevan lagi, dan jika tak ada jarak maka hanya aku dan kamu, bukan kita.
Dan pada jarak ratusan kilometer darimu kukenali aroma syahdu seperti embun, yang senantiasa menumbuhkan niscaya bak lentera, lalu apakah arti jarak bila kau tak pernah pergi dari hati dan benak ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Lusa lebih dari segalanya
RomanceSebuah harapan yang dibangun diatas ketidak pastian. Membangun kisah ternyata tak semudah seperti yang diceritakan orang orang. Rumit dan keterlaluan.
