Bulan nyaris ada dititik tengah cakrawala.
Harum bau tanah setelah berpelukan dengan hujan, kini rintiknya mulai tak terdengar tapi dingin nya cukup membekukan..
Bintang malu-malu mulai menampakkan sinar kecil nya..
dan aku masih terpaku duduk disudut ruang tempat biasa berpeluk manja dengannya..
Tapi kini terasa kosong meski kadang masih tampak samar bayangannya membawakanku secangkir teh hangat.
Menemaniku menikmati teh pahit tanpa gula, selagi hangat.
Jangan sampai dingin. Aku tak akan suka jika dingin bercampur pait.
Masih aku mengenang tentang bagaimana dia membelai rambutku, dan membiarkan ku terpaku diam sembari mendengarkan lagu kesukaan, hingga kantuk mulai menyapa.Tapi kini aku sendiri tanpa dia.
Dia yang hilang, pergi, dan tak kubiarkan kembali.
Tapi entah kenapa perasaan ini sepertinya memohonkan untuk menetap, menemani tiap malam, menjadikan sakit yang semakin sakit.
Luka yang terus menebal, mencipta kebas dalam rasa.
Sudahlah, akupun masih terus menyapanya tiap malam..
Entah dalam sadar atau tidak..'Selamat tidur sayang..'
KAMU SEDANG MEMBACA
Kata Untukmu
Şiir'Mungkin aku terlalu berharap atau memang kau punya mantra yang bisa membius semua rasa?' . Bantu vote dan komen ya, biar aku semangat nulis Hehehehehhe . Photography by @mariesxl . @kata2asti @asti.atmodjo