Special Extra Unposted Story

5.8K 397 23
                                    

Udah baca Quandary di part '46. Tulang punggung'?
Yang belum baca, bisa cek di novel Quandary yaa. Sudah tersedia di seluruh gramedia.

Nah! Jadi aku punya unposted story dari part '46. Tulang Punggung'. Sebenarnya, sub judul asli part 46 itu adalah 'Tulang punggung dan tulang rusuk'. Ceritanya juga agak lebih panjang dari yang aku post, nah berhubung kepanjangan itu dan kalau dipecah dua jadinya tanggung banget mecahnya dimana aku bingung makanya aku cut dan jadinya kuganti sub judulnya jadi 'Tulang Punggung' aja.

Tapiiiii...

Berhubung aku belum bisa move on dari Damar dan Maydina, jadi kupikir gak ada salahnya aku share spesial buat kalian disini unposted story mereka😉
Anggap aja kalo kayak drama korea ini tuh Behind The Scene Director's cut. Azek.

Happy reading everyone!

Much love

Asty K

================================

46. Tulang Punggung dan Tulang Rusuk

Hari dan minggu yang berganti selanjutnya sudah bisa dipastikan kalau aku dan Mas Damar akan repot mengurusi seputar pernikahan. Seperti saat ini, kami sedang bingung mendata daftar nama siapa-siapa saja yang akan diundang ke pernikahan kami. Kami sepakat hanya akan menyebar 250 undangan saja. Perkiraannya adalah 50 undangan dari pihak orang tuaku, 50 lagi dari pihak orang tua Mas Damar, sedangkan 150 sisanya adalah gabungan dari Mas Damar dan aku.

"Mas, ini temen Mas yang namanya Farrikho kayak nama selebritis ya?" Aku sedang membantu mengetik daftar nama undangan milik Mas Damar, dan secara random aku tertarik pada satu nama itu. Namanya familiar. Mirip nama aktor tampan yang sudah menikah dengan seorang mualaf keturunan Indo-Jepang. Jujur saja aku mengagumi keduanya. Mengagumi sang aktor yang berani memutuskan untuk menikah disaat ia sedang naik daun serta banyak dipuja para wanita, juga mengagumi sosok sang istri yang menjadi mualaf atas keinginannya sendiri jauh sebelum menikah dengan suaminya.

"Memang dia," jawab Mas Damar santai tapi sukses membuatku melongo.

"Farrikho Abimanyu yang aktor itu, Mas? Serius Mas kenal sama dia?"

"Iya. Kenapa emang?"

Sungguh sulit dipercaya Mas Damar bisa punya kenalan seorang selebritis. Kalau Mas Damar sampai mengundangnya untuk datang ke acara pernikahan kami itu berarti mereka kenal dekat kan? Mengingat undangan kami yang memang terbatas kurasa Mas Damar pasti hanya akan mengundang orang yang penting-penting saja.

"Mas kenal darimana?" tanyaku lagi yang masih penasaran ini.

"Mas pernah jadi model kali. Cuma gak lanjut. Gak cocok sama gaya hidup dan segala macamnya. Nah, Mas kenal sama Farrikho waktu sama-sama jadi model itu. Bedanya kalau Farrikho lanjut terus sampai jadi aktor seperti sekarang, sedangkan Mas lebih milih berhenti dan bangun bisnis sendiri. Ada bagusnya juga kan Mas gak lanjutin di dunia model? Kalau iya, bisa kalah tenar si Farrikho sama Mas."

Aku mencibir menanggapi kalimat terakhirnya itu. Kepedean abis!

"Kenapa? Kamu gak percaya kalau Mas ini mantan model?"

"Percaya, percaya," jawabku yang berbanding terbalik dengan sikap malas-malasan yang kutunjukkan.

"Ngeledek ya..." geramnya yang kemudian pindah duduk ke sebelahku dan menggelitik pinggangku.

"Aaak!! Iya, iya, percaya, Mas! Percaya!" Aku menahan pergelangan tangannya. Sumpah! Aku paling gak tahan kalau dikelitikin.

"Rese!" omelku yang hanya ia tanggapi dengan tawa. Tangannya kemudian terulur untuk mengusap kepalaku. "Apa sih Mas ribet banget udah sana ah! Sempit!" protesku. Heran aku Mas Damar nih demen banget gangguin aku. Ada aja gitu kelakuannya. Aidan aja yang masih bocah kalau caper gak gini-gini amat.

QUANDARY [Tersedia Di Bookstore & PlayStore]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang