Part ini direpost karena kangen hehehe.
Novel Quandary sudah tersedia di seluruh bookstore dan onlinestore.
E-book juga tersedia di google play store.Dimohon hanya membeli e-book di situs resmi yaitu di play store ya. Harap tidak membeli/mendownload e-book bajakan karena tindakan tersebut merugikan banyak pihak. Mulai dari aku sebagai penulis, penerbit, bahkan para pembaca lain yang membeli e-book secara legal. Mohon pengertiannya ya. Kalau belum ada uang untuk beli, ditabung aja dulu. Sedikit-sedikit lama-lama jadi bukit. Kalau bener-bener gak ada uang banget, ya udah jangan dipaksain. Gak usah beli. Aku yakin kalian pasti pernah baca secara free di wattpad, inget-inget aja di memorinya. Percuma kalian punya kalau hasil ilegal, di dunia gratis eh di akhirat nanti harus kalian tebus dengan dosa karena merugikan banyak pihak. Serem kan?
Be a smart readers ya guys!
Luv you from the bottom of my heart!
15 Juni 2020===========================
"Kenapa kamu gak menikah dengan Maydina, Dam? Dia gadis yang baik, sayang juga sama anak-anakmu."
"May kan sudah punya kekasih, Bu."
"Kalau gak punya, kamu mau?"
"..."
"Masih pacaran belum tentu naik pelaminan, Dam. Ibu juga dulu pacaran lama sama orang lain eh nikahnya mah sama Ayah kamu yang temennya Mas Wahdan─kakaknya Ibu. Gak sangka sama sekali rasanya. Dulu, ayahmu sering main ke rumah buat ketemu Mas Wahdan. Sering ngobrol juga sama Ibu. Ayah kamu asik, tapi waktu itu Ibu belum tertarik. Mungkin karena masih ngerasa jadi milik orang lain. Pas udah putus, baru mulai ngerasa ada yang beda dari cara ibu melihat ayah kamu.
"Padahal cuma ngobrol-ngobrol seperti biasa, tapi ibu merasa berdebar. Gak ada kata jadian, tahu-tahu Ayah kamu izin buat melamar. Lelaki seperti itu, Dam, yang jadi idaman. Mungkin kamu dan Maydina juga sama seperti ibu dulu. Padahal selama ini dekat, sering interaksi, tapi belum ada rasa karena terbiasa dengan status kakak dan adik. Bukannya Ibu melupakan Vivian, tapi kamu juga berhak bahagia, Dam. Mungkin kamu bisa hidup mandiri, tapi Aidan dan Viana butuh sosok seorang Ibu."
Aku memijat pelipisku yang terasa pening. Kayaknya menginap di rumah Diana bareng sama Ayah dan Ibu juga jadi keputusan yang salah deh kalau begini caranya. Aku jadi kepikiran omongan Ibu terus. Karena kepikiran omongan Ibu, otomatis aku juga jadi kepikiran Maydina.
"Ayah!" Aku terkejut saat Aidan berlari menghampiriku dengan membawa ponselku di tangannya. Seingatku tadi aku sedang mengisi daya baterainya, kenapa tahu-tahu ponselku bisa di tangan Aidan? Gak mungkin rasanya kalau Aidan yang mencabutnya sendiri.
Aku mengangkat Aidan dan mendudukkannya di pangkuanku. "Siapa yang kasih handphone Ayah ke Abang?" tanyaku padanya.
"Tante Na, Yah." Kelakuan emang si Diana ini.
"Terus mau buat apa ini handphone Ayah?" tanyaku.
"Aidan mau telepon Ante May."
"Hm?" Aku menaikkan sebelah alisku menatap putra sulungku. Ini kenapa ya kayaknya semua orang hari ini mengingatkanku pada Maydina?
"Aidan mau telepon Ante May, Yah." Aidan mengulangi permintaannya dan menyodorkan ponselku yang berada di tangannya.
Aku kemudian mengambil ponselku dari tangan Aidan dan mencari kontak Maydina.
"Yang kelihatan muka Antenya ya, Yah," pinta Aidan.
Yang kelihatan mukanya? ulangku dalam hati. Aku mengerutkan dahiku bingung, tetapi kemudian akhirnya aku bisa mengerti maksud Aidan. Dia maunya video call.
![](https://img.wattpad.com/cover/131041669-288-k465491.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
QUANDARY [Tersedia Di Bookstore & PlayStore]
Romantizm[Telah diterbitkan oleh Namina Books. Tersedia di Gramedia & PlayStore] Link Playstore: https://play.google.com/store/books/details?id=ssDEDwAAQBAJ Kontak toko buku online: Shopee: penerbitnaminabooks Quandary Highest Rank: #1 in Chicklit on: 16/02...