BAD BABY - [ JUNGRI ]

15. My Princess

"Go away, You're not as good as her"
{Bad Baby - Chapter 15 - My Princess}

.

.

.

Yeri terbangun dari tidurnya. Matanya masih mengerjap saat ia merasakan cahaya yang mulai datang dari arah jendela kamar mereka.

Perlahan tapi pasti matanya terbuka sempurnya. Beruntungnya dia, karna yang pertama ia lihat adalah wajah polos lelaki yang kini tengah tertidur pulas di sebelahnya.

'Tampannya'  ucap Yeri dalam hati.

Bulu mata yang lentik, hidung yang tajam, wajah polos ini bahkan membuat Yeri tidak percaya bahwa lelaki ini lah yang telah merebut harta paling berharganya.

Tadi malam sangat hebat , bahkan ia sampai tidak dapat merasakan pinggulnya saat ini. Jungkook terlalu tangguh.

Dengan lembut Yeri mengusap pelan surai hitam milik suaminya. Jungkook sedikit gusar karnanya, namun ia masih senantiasa untuk bertahan di dalam mimpinya.

Yeri tersenyum. Wanita itu memilih bangun dari tidurnya.
Minggu jam 10 pagi. Memang sudah terlambat untuk membuat sarapan. Tapi lebih baik terlambat dari pada tidak sama sekali.

Sekali lagi Yeri mengusap surai suaminya sebelum ia benar - benar pergi dari kamar itu, Membuat sarapan.

;

Harum hangat yang semerbak membuat tidur Jungkook terusik. Lelaki itu menggerakan tubuhnya yang sedikit pegal, yah apa lagi kalau bukan karna aktifitasnya semalam.

Mengusak matanya sebentar sebelum ia sepenuhnya terbangun. Indra pemciumannya terusik , Aroma ini terlalu menggoda untuk di diamkan.

Ia tersenyum saat akhirnya menyadari bahwa mungkin sudah ada seorang wanita cantik yang menunggunya di ruang makan.

Ia mengambil celananya yang tergeletak sembarang , sebenarnya sedikit bingung saat ia tak menemukan kaus yang ia pakai semalam. Tapi masa bodo, perutnya sudah terlalu memaksa untuk diisi.

Lelaki tampan itu berjalan meninggalkan kamarnya. Turun dari lantai dua rumahnya dan tersenyum saat ia menangkap sosok bidadari yang sedang menyiapkan makanan dengan baju yang kebesaran.

Pantas saja ia tidak menemukan kausnya. Ternyata ada pencuri yang sudah mengambilnya.

Lelaki itu berjalan pelan, saking pelannya sampai Wanita di hadapannya tidak menyadari kehadirannya.