indigo

42 6 0
                                    

Menjadi seorang anak indigo bukanlah hal yang menyenangkan, karna kerap melihat penampakan penampakan makhluk halus yang berbagai jenis bentuknya entah itu hitam besar, berbaju putih, sesosok bayang dan masih banyak lagi. Banyak sekali sosok yang menyeramkan dan ada juga yang baik dan berteman dengan ku. Tetapi ada sosok yang jahat dan selalu mengganggu hingga mencelakaiku , " aku frustasii menjadi anak indigoo!!!". Keluh Anjani dengan nada kesal,tetapi mau bagaimana pun juga takdir ini tidak bisa dirubah oleh siapapun kecuali Tuhan.

   Saat awal aku belum mengetahui kemampuan ini aku begitu kebingungan karna ibuku tidak bisa melihat temanku yang bernama CANTIKA, aku menganggap Cantika adalah manusia biasa yang semua orang bisa melihat wujudnya. Tetapi semua dugaanku salah karna ibu selalu bilang " Anjani ngapain main sendiri di kolam renang? ". Tanya ibu, aku melihat ibu dengan penuh keheranan "ibuu Anjani gak main sendiri ibuu, disini ada Cantika! ".jawabku dengan kesal karna ibu tidak pernah menganggap kehadiran Cantika dan setelah itu ibu pergi dengan menggelengkan kepala karna heran.
Setelah ayah pulang ibu membicarakan hal ini kepada ayah, aku mendengar percakapan mereka

Ibu:"yah ibu heran kenapa anjani bermain sendiri di kolam renang tadi siang? Ibu takut ada apa apa dengan Anjani", tanya ibu,

Ayah; "sepertinya kemampuan indigo dari nenek moyang ayah sekarang di turunkan kepada Anjani deh bu".jawab ayah sedikit ragu

Ibu:" apa tidak berbahaya yah? ". Tanya ibu dengan  sedikit cemas

Ayah:"sebenarnya berbahaya jika Anjani terlibat ke dalam masalah yang sangkut pautnya dengan arwah arwah".jawab ayah

  Tiba tiba  jantung Anjani berdetak kencang karna pembicaraan kedua orang tua nya. Karna bagai mana pun juga Anjani hanyalah seorang anak biasa yang tidak tau menau tentang hal ini.

  Lama kelamaan Anjani pun mulai bertemu dengan nenek moyangnya dan di beritahu apa saja yang tidak boleh di lakukan dan boleh, nenek moyangnya dia beri nama nenek penjaga.
Dan sampai sekarang Anjani sudah paham betul dengan kemampuannya. Dan dia selalu di temani oleh nenek penjaga dan Cantika kemana pun dan kapan pun Anjani pergi. 

  Cantika, awal aku bertemu dengan Cantika adalah di taman sekolah saat itu aku sendiri tidak ada yang menemaniku sama sekali karna mereka semua takut denganku. Saat aku duduk di bangku taman tiba tiba ada sesosok anak kecil berambut tidak terlalu panjang dan memakai gaun berwarna putih, gaun tersebut sangat Indah. "Hai, siapa namamu? gaunmu indah sekali apakah kau murid dari sekolah ini? " aku memulai pembicaraan dengan banyak pertanyaan. Anak itu tidak menjawab dan hanya tersenyum saja lalu menghilang dengan sekejap. Sontak Anjani terkejut karna yang ia lihat adalah arwah bukan manusia pikiran buruk mulai menghinggapi pikiran Anjani, karna ia takut akan ada yang celaka setelah ia melihat penampakan itu. Tetapi kali ini berbeda karna energi yang di rasakan oleh Anjani positif bukan negatif.

  Beberapa hari berlalu, setelah kejadian itu ia kembali bertemu dengan sesosok anak kecil itu, kali ini bukan ditaman tetapi di kelasku. Saat aku sendirian di pojok kelas tiba tiba dia mendekati ku dengan berjalan sangat anggun dengan balutan busana gaun putih yang indah, keadaan begitu hening kali ini dia yang memulai pembicaraan " hai Anjani aku Cantika." "bagaimana kau mengetahui nama ku?  Aku belum pernah memberitahu mu namaku". Ucap Anjani dengan sedikit ragu dan takut, "aku selalu memperhatikan mu, kau anak yang cerdas bukan?!  Tapi kau dijauhi semua temanmu kan? Aku merasa kasihan denganmu. " ucap Cantika dengan senyuman, "ya aku memang dijauhi semua temanku bukan hanya teman tetapi guru pun sama, tapi aku tidak perlu di kasihani oleh siapa pun! ". Suara Anjani sedikit meninggi, "aku tidak bermaksud seperti itu, tapi aku hanya ingin berteman dengan mu, karna aku pun sama sepertimu aku tidak punya teman. " ucap Cantika , "baiklah aku Mau menjadi temanmu tapi kau bukan manusia kan?!  Kamu tidak boleh menyakiti orang orang disekitarku! ". Ucap Anjani dengan nada tinggi, " ya, aku tidak akan seperti itu karna aku tidak jahat seperti yang lain. " ucap Cantika, "baiklah kata nenek penjagaku pun kau boleh berteman dengan ku karna kau memiliki energi yang positif". Ucap Anjani, "baiklah aku akan selalu berada disisi mu".ucap Cantika tersenyum Begitulah pertemuan Anjani, Cantika, dan nenek penjaga.

  Setelah pertemuan dengan Cantika Anjani mulai ingin mengetahui segala tentang Cantika ia mulai bertanya tanya seperti mengapa Cantika bisa ada di seputaran sekolah, mengapa ia belum "pulang" ke tempat yang sudah seharusnya ia pulang kesana , dan masih banyak lagi. Cantika menceritakan kepada Anjani selama beberapa jam, Anjani hanya terdiam dan menikmati cerita yang di berikan Cantika.

  Cantika adalah seorang anak yang terlahir dari keluarga pribumi yang berada,tetapi Cantika selalu tidak merasa bahagia karna ia selalu di tinggal oleh ayah dan ibunya pergi bekerja. Cantika ditinggal sendiri di rumahnya bersama seorang pengasuhnya dan pembantu pembantunya. Setiap ayah atau ibunya pulang Cantika selalu di acuhkan dan mereka selalu tidak peduli dengannya, Cantika selalu merasa tidak diinginkan di keluarga ini ia selalu mengunci diri di kamarnya dan menangis sejadi jadinya di dalam kamarnya. Walaupun segala keperluan dan fasilitas Cantika terpenuhi dengan baik, "untuk apa aku terlahir tuhan? Aku benci keluarga ini mengapa kau mentakdirkan ku terlahir di keluarga ini? Aku bencii segalanya! ." ucap Cantika dengan frustasi.

Cantika telah menceritakan masa lalunya, tetapi sangat singkat sekali ia menceritakannya.
"Apa masalalu mu hanya segitu? ". Tanya Anjani
"Tidak masalalu ku sangat panjang sekali nanti akan ku ceritakan kembali nanti". jawab Cantika.
"Baiklah kalau begitu". Ucap Anjani

Jangan lupa vote & komen yaa!

mata batinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang