Saat ini ayah dan ibuku sedang pergi ke luar kota, untuk bertemu dengan nenekku yang sedang sakit, disana tidak ada yang merawatnya. Sanak saudara pun tidak ada yang dekat dengan tempat tinggal nenekku jadi, tidak ada yang merawatnya. Nenekku bertempat tinggal di Aceh, sedangkan aku bertempat tinggal di Bandung jauh sekali memang.
Kini di rumah hanya ada aku dan Cantika saja, nenek penjagaku pun tidak ada entah pergi kemana ia, saat aku bertemu dengannya terakhir kali di kamarku ia hanya berkata "nenek akan pergi sebentar ya Anjani, jaga dirimu baik baik" setelah itu nenek pun pergi entah kemana. Aku cukup cemas karna aku selalu di lindungi oleh nenekku saat ada mahkluk mahkluk yang menggangguku.
Saat ini aku sedang libur semester, ujian pun sudah aku lewati tetapi aku tidak bisa bermain atau pun refreshing, karna aku harus menjaga rumah yang sepi. Aku tidak bosan di rumah atau pun marah karna berdiam diri di rumah saja, karna jika aku keluar dan melihat sosok sosok menyeramkan pasti ada yang celaka jadi aku cukup senang tidak pergi kemana pun.
Rumah terasa sepi sekali aku dan Cantika hanya menonton, membuat masakan yang rasanya aneh, dan bermain bersama kucing peliharaanku di belakang rumah. Cukup membosankan memang tetapi jika ada Cantika semua menjadi lebih seru, karna Cantika anaknya cukup seru.
Malam pun tiba, saat ini musim penghujan sedang melanda kota kami mungkin tidak hanya di kota kami, bahkan bisa saja seluruh negara Indonesia. Malam ini sangat hening, di luar hujan turun dengan sangat derasnya udara dingin pun menusuk hingga ke tulang. Walaupun aku menggunakan penghangat ruangan tetap saja udara dingin tidak bisa terhindarkan, diluar sangat sepi tidak ada satu orang pun yang berlalu lalang. Hening sekali di luar hanya ada suara gemercik air dan suara serangga malam yang memecah keheningan di luar.
Aku dan Cantika sedang berada di dalam kamar ayah dan ibu sekarang, karna menurutku disinilah tempat yang paling aman jika ada gangguan dari sosok sosok menyeramkan. Bila hujan turun seperti saat ini aku cukup resah karna ada sosok perempuan yang menyukai hujan, dia sangat menyeramkan dia seperti kuntilanak kebanyakan tetapi dia mempunyai energi yang berbeda dia memiliki energi jahat yang sangat kuat, dan dia mempunyai fisik yang menyerakan seperti hantu hantu pada umumnya.
Hujan turun dengan sangat derasnya, dan yang membuat suasana tambah mencekam adalah listrik di rumahku mati. Aku dan Cantika ketakutan di kamar ayah, kami hanya diam dan terduduk di kasur, kami ingin berpelukan tapi kami sadar kami tidak bisa karena kami sudah berbeda alam dan Cantika sudah tidak bisa di pegang oleh ku. Aku melihat ke arah jendela, ya hal yang kami takutkan itu pun datang. Sosok itu datang di luar dia menari nari di bawah hujan, aku ketakutan Cantika pun sama. Nama sosok itu adalah Ningsih dia adalah perempuan pribumi yang mati karena di bunuh oleh Nippon karna ia berontak kepada seluruh aturan yang dibuat oleh tentara Jepang itu, dan singkat cerita satu tebasan pedang mengenai lehernya dan ya kepala dan tubuhnya terpisah. Wujud yang datang menari nari di bawah derasnya hujan itu cukup menyeramkan tetapi itu bukan lah wujud asli ningsih, jika ia ingin memperlihatkan wujud aslinya kepada orang lain ia akan melakukannya dan aku pernah sekali melihat ia dengan wujud yang sangat sangatlah menyeramkan kepalanya terpisah dari tubuhnya pakaiannya bersimbah darah sangat lah menakutkan. Ia memperlihatkan wujud aslinya bila ia terganggu dan bodohnya aku telah mengganggu ketenangan tempat yang ia tinggali, jadi saat itu aku dan Cantika asik bercanda berdua tanpa menghiraukan hal lain, mau aku di cap gila pun tak mengapa karna aku bercanda dan bercerita hal hal yang sangat sangatlah lucu bagiku sampai aku melewati tempat yang di tinggali Ningsih, dan ia merasa terganggu oleh suara tertawa kami. Karna Ningsih sangat sensitif dengan suara suara yang mengganggu ketenangannya, ia terbiasa dangan tempat yang sangatlah sepi.
Sampai saat ini Ningsih terus menggangguku karna aku telah mengganggunya dan mungkin ia rasa aku bisa menjadi tempat berceritanya, tetapi aku tidak mau mendengar ceritanya karna ia memiliki wujud yang seram hingga aku tidak berani dekat dengannya. Aku masih mengumpulkan nyali untuk berteman dengannya dan mendengar cerita cerita sedihnya, bagaimana pun juga aku masih belum dewasa dan masih terbilang remaja dan aku takut Ningsih mencelakai salah satu dari orang terdekatku seperti sosok sosok yang sebelumnya.
Saat ini nyaliku sudah cukup untuk berani dekat dengan Ningsih, berteman dengannya, dan mendengarkannya aku membulatkan tekadku saat inu juga di kamar ayah aku memanggil Ningsih "Ningsih, Ningsih datanglah kemari aku siap berteman dengan mu" ucapku dalam hati. Nungsih pun datang, ia sangat menyeramkan dan sekujur tubuhnya basah, padahal ia kan hantu pasti tidak akan bisa basah, tetapi dia basah.
Aku : "Hai, namaku Anjani, pasti kau sudah tau kan namaku siapa? Karna aku selalu melihatmu di mana aku berada. Dan aku tau siapa namamu karna aku tau dari cerita tentangmu dari banyak orang" ucapku panjang lebar
Ningsih : "Aku tidak pernah mengikutimu, mungkin hanya kebetulan saja. Dan aku tidak ingin berteman dengan siapa pun aku ingin tetap sendiri tidak ingin diganggu! " jawabnya ketus
Aku : "mmmhh.. Maaf kan aku karna lancang menuduhmu mengikutiku, tapi sebenarnya bukan itu maksudku" ucapku terbata bata, padahal benar dia itu mengikutiku tapi dia tidak mah mengakuinya saja.
Ningsih : "Ya tidak apa apa" jawab Ningsih dengan sedikit senyuman tipis
Aku : "aku ingin berteman denganmu boleh tidak? Dan aku ingin tahu kisah hidupmu" tanyaku ragu
Ningsih : "sudah ku bilang dari awal aku tidak suka berteman! " jawab Ningsih dengan sangat ketus
Aku : " baiklah, baiklah. Maaf aku lupa soal itu, bagaimana kalau kamu bercerita kisah hidupmu kepadaku?, siapa tahu kamu menjadi agak lebih tenang " tanyaku terbata bata
Ningsih : "baiklah jika kamu ingin tahu masa laluku akan kuceritakan tapi itu tidak membuatku tenang karna bukan itu yang menahanku untuk "pulang" ke sisi Tuhan. " jawab Ningsih dengan senyuman yang tipis, dan tanpa di duga duga wujudnya pun berubah seakan bermetamorfosis yang awalnya wujudnya menyeramkan sekarang jauh lebih cantik dan tidak ada bercak darah di bajunya.
*cerita masa lalu Ningsih berlanjut di part selanjutnya ya!!
Jangan lupa vote dan coment!
Happy reading!
KAMU SEDANG MEMBACA
mata batin
HorrorDiantara 29 anak yang lain ada satu anak yang berbeda, dia dijauhi banyak temannya karena dia bisa melihat"mereka" . " jika aku melihat "mereka" pasti akan ada yang celaka bahkan ada yang mati. " begitulah pengakuan anak tersebut. Anak ini bernama A...