satu hari tanpa gangguan

20 4 0
                                    

Hari ini adalah hari kedua libur sekolahku, ibu dan ayah belum kunjung pulang mereka bilang akan merawat nenek selama lima hari di sana, ini memang hari kedua masih butuh tiga hari lagi dan untungnya mereka pulang menaiki pesawat jadi, tidak akan terlalu lama di jalan. Kemarin Ningsih datang kepadaku dan bercerita kisah semasa hidupnya, entah di mana Anna sekarang aku ingin sekali bertemu dengannya dan menjelaskan bahwa kematian ayah dan ibu Anna adalah takdir Tuhan dan bukan salah Ningsih. Mereka adalah sahabat yang terbilang jarang di temukan, karna orang pribumi dan Belanda berteman dengan sangat akrabnya.

  Aku terus berlarut dalam lamunanku,  memikirkan ayah dan ibu semoga mereka mempercepat kepulangan mereka, memikirkan Ningsih, dan lain lain. Sampai akhirnya, "Doorr!!" suara yang begitu keras dan membuatku terkejut. Itu adalah suara Cantika, dia jahil juga memang. Cantika membuyarkan lamunanku, padahal aku sedang asik melamun. "Cantikaaa!,kamu membuatku kaget saja! Hampir copot jantungku ini!" seruku ketus, "Ya maaf, habisnya kamu melamun terus sihh, aku panggil pun ga menjawab jawab" ucap Cantika bersungut sungut, "Apa iya? Kamu memanggilku?  Aku tidak dengar sama sekali tadii" tanyaku setengah tidak percaya, "Iya memang benar tauu kamu saja yang asik melamunkan Ningsih itu"jawab Cantika. Lenggang sejenak
"Kok kamu tau siihh" ucapku, "Ya pasti lah kamu akan memikirkan Ningsih karna masa lalunya itu membuat sedih" seru Cantika, "oh ya, kamu kemarin kemana?! Meninggalkanku berdua saja dengan Ningsih" ucapku bersungut sungut, "kemarin aku pergi karna, energi Ningsih berbeda dan lebih besar dariku, jadi aku pergi kemarin" "Ohh seperti ituu, padahal kemarin itu seru sekali! Karna ternyata wujud asli Ningsih itu cantik, dan wujud yang sebelumnya kita lihat itu, menurutku adalah fase kedua dari perubahan wujud yang menyeramkan, dan yang ketiga itu kepala dan tubuhnya terpisah, kalau kesatu ya seperti biasa cantik sekali wujudnya" ucapku panjang lebar. "Oh gituu, kan aku sudah bilang kalau aku pergi karna energi Ningsih itu lebih besar, lagi pula saat aku pergi bertemu dengan nenek" ucap Cantika, "Apa kata nenek penjaga?" tanyaku antusias, "katanya dia akan pulang besok karna masih ada urusan, entah urusan apa" jawab Cantika santai.

  Aku dan Cantika hanya diam, bercerita, dan menonton TV di rumah, semuanya dalam kondisi aman tidak ada gangguan. Dan aku masih kepikiran tentang urusan yang sedang di lakukan nenek penjaga aku penasaran sekali, sempat terfikirkan akan bertanya besok kepada nenek, namun pasti ia tidak akan memberitahuku, jadi ya bagai mana lagi aku urungkan saja niatku ini.

  Hari begitu sepi, aku dan Cantika hanya diam di rumah tidak melakukan apa pun ingin jalan jalan keluar pun tidak bisa karna di luar hujan, dan di luar ada Ningsih yang masih mencari ibu dan ayahnya yang belum dia temukan, sesekali ia melambaikan tangan kepadaku dengan wujud yang cantik dengan senyuman ramahnya, entah mengapa semenjak ia bercerita kepadaku ia menjadi ramah dan tidak lagu berwujud seram.

  Matahari kian beranjak naik, aku dan Cantika tetap di dalam rumah diam sesekali membaca buku dan bercerita tentang hal hal yang Cantika alami selama ia menjadi hantu. Matahari mulai turun hingga senja pun tiba, tidak ada yang menarik di hari ini

Anjani: "Cantika, hari ini tumben sekali tidak ada gangguan dari sosok sosok yang menyeramkan ya, tapi pasti ada yang berusaha mengganggu manusia lain tanpa sepengetahuan kiya, ingin rasanya menghapuskan mereka yang jahat"

Cantika: " ya, tumben sekali ya, kita hanya melihat Ningsih saja yang lainnya tidak, tapi  bagus jarang sekali kita mendapatkan momen ini! " seru Cantika

Anjani: " iya memang, padahal jika tahu akan begini aku akan mengajakmu ke mall untuk bermain dan membeli makanan, buku buku dan lain lain" ucapku menggoda Cantika

Cantika: " yaaahh Anjanii, kenapa ga di lakuin aja sii, padahal kan seruu ke tempat besar ituu ada banyak penjual makanan dan orang orang disana" ucap Cantika sedih

Anjani: " kan aku tidak tahu jika akan begini, tidak ada gangguan di rumah dari hantu hantu jahat atau pin maling, yasudah dehh nanti kita ke mal oke! "

Cantika: " janji ya!! " ucap Cantika antusias

Anjani: " oke oke janji "

Cantika begitu suka pergi ke mall, karna banyak hal hal menarik dan baru di lihatnya di sana, dan tidak sepi juga di sana. Besok nenek penjaga pulang, jadi sedikit lebih tenang sedangkan ayah dan ibu, masih  tiga hari lagi sampai mereka selesai merawat nenekku di sana, semoga saja pamanku cepat sampai di rumah nenek di Aceh, jadi ayah dan ibu cepet pulang deh!, satu hari ini begitu menenangkan karna tidak ada gangguan yang menyebalkan dan jarang sangatlah jarang di dapatkan moment seperti ini.

 

mata batinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang