3. Modus

197 19 4
                                    

Minho melamun sendiri di kamarnya sampe gak sadar kalau  Seo Changbin dateng dan duduk samping dia.

"Ho!" .

"Astaga setannn!!".

" ho apaan sih? Ini gue yang ganteng gini lo bilang setan?" Kesal Changbin dia sampe pasang muka cemberutnya.

"Lo ngangetin gue" Geruru Minho.

"Lagian lo kenapa? Ngelamun aja kesambet tau rasa".

" eh lo tau gak si Felix kelas 11 Ips 4?".

"Oh iya tau, kan gebetan gue" Ujae Changbin namun detik berikutnya dia nyadarin sesuatu "lo suka sama dia?".

" enggak, gue tadi datang ke rumahnya" Changbin kembali melotot.

"Lo? Wahh nikung ini" Minho memasang wajah kesalnya pada Changbin.

"Gue baru tau dia punya kembaran" Ujar Minho.

"Ho kenapa sih harus Felix? Kenapa harus Felix yang lo suka? Ah gue kecewa ah"

"Bin tadi gue datangin rumah dia gara gara gak pernah ikut eskul dance dan itu buat si Momo marah tadi nya gue datengin dia di kelasnya tapi dia gak sekolah makanya gue datengin ke rumah nya".

" terus gue liat kembaranya sumpah manis banget gue degdegan ngeliatnya tapi dia kasian kayak yang depresi gitu " Changbin ngangguk ngangguk.

"Namanya Jisung gue gak yakin tapi gue kayaknya suka sama dia".

" Bhahahaha Minhooo lo jatuh Cinta!" Minho dengan kesal memukul kepala Changbin menggunakan bantal yang ia pegang.

"Ho lo mau tau hal gila gak?".

" apa? Jangan aneh aneh"

"Ayo datengin rumah nya!".

.

.

.

.

" Lo yakin ini rumah nya ho?" Changbin memandangi rumah Felix.

"Iya ssst diem bentar aja bisa gak?" Saat Ini mereka sedang bersembunyi di balik pohon besar ya bego nya motor minho malah terparkir di samping pohon.

"Ho itu bukan?" Minho memandang ke arah atas dimana Changbin menunjuk seorang yang baru dia temuin tadi siang.

"Iya" Minho masih merhatiin Jisung yang lagi mandang langit di balkon kamarnya ya emang sih langit lagi bagus banget malem ini.

"Psst!" Jisung mandang ke arah Minho alisnya bertaut bingung saat henda membuka suara Minho malah menaruh telunjuknya di depan bibirnya.

Senyum jisung mengembang entah kenapa dia berkali lipat manis malam ini apa karna pandangan Minho yang sedang bucin kepadanya?.

'Ngapain?' minho berucap tanpa suara tapi Jisung bisa tau gerakan bibir itu.

Jisung nunjuk awan gelap yang penuh bintang dia terus senyum ke arah Minho.

"Kakak!" Itu suara Felix buru buru Minho kembali ke tempat sembunyi nya dia sama changbin.

"Kakak ngapain disini? Udah malem kak nanti kakak masuk angin" Jisung tak menjawab perkataan Felix ia celingukan mencari sosok Minho yang menghilang dari pandangan nya.

"Kakak Cari siapa? Ayo masuk nanti kakak sakit" Sebelum benar benar masuk Jisung melirik ke arah belakang.

Dimana minho ada berdiri lagi disana dengan senyuman manisnya mengacungkan kedua jempolnya pintu balkon di tutup Felix wajah Minho tak terlihat lagi.

Tapi jisung yakin Minho masih ada disana dengan senyuman nya sampai suara Motor terdengar menjauh.

.

.

.

.

Felix berjalan ke arah ruang dance ia sudah berganti baju sekarang setelah mendapat omelan dari Seungmin dan Juga Hyunjin karna ia bolos selama dua hari membuat kepala Felix pening.

"Nah akhirnya datang! Kamu kemana aja sih lix? Kakak itu sampe mau gantiin kamu tau! Untung aja gak jadi" Cerca momo saat Felix memasuki club dance.

"Aku... Ada urusan kak".

" yaudah sana siap siap kita bakalan latihan 15 menit lagi ya? Nunggu yang lain datang" Felix tersenyum dan berjalan menuju pojok ruangan untuk menaruh tasnya.

Momo memang jutek perkataan nya juga pedas namun ia baik selalu menghawatirkan para anggota nya apalagi yang menghilang tanpa kabar seperti gebetan.G

"Halo" Minho memasuki ruangan dance dengan kaus putih dan training hitam nya tapi apa itu? Tunggu Changbin di belakang nya.

Untuk apa seorang ketua club composer lagu datang ke ruang dance? Ah Felix juga tak tahu.

"Ayo mulai latihan nya, Changbin cuman mau ngetes lagu yang dia buat btw, soalnya speker di ruangan composer gak berfungsi".

Lain di mulut lain di hati pasalnya Changbin memaksa minho agar dia ikut ke ruangan dance sejak tadi malam ia ke rumah Felix dirinya semakin bucin saja pada pria bule itu.

Changbin duduk di pojok ruangan dia fokus liatin Felix yang latihan anak itu memang cowok tapi gerakan badan lenturnya gak ngalahin cewek.

Goyangan nya asoy bener coy apalagi pas lagu Exo- love shot buat Changbin makin makin makin sayang sama si Felix.

Changbin ngeluarin sesuatu di saku nya dia terus di masukin gitu ke tas nya Felix yang kebetulan ada di samping dia ya dia tau aja karna ada gantungan bacaan Felix di resleting tasnya.

Musik lagu boygrup exo berhenti Felix dengan langkah capeknya jalan ke arah Changbin bukan! Ke arah tasnya yang ada di pinggir Changbin maksudnya.

" ho! Speker ruang Composer udah jalan makasih ya!" Minho memasang wajah datarnya menatap kepergian sang sahabat.

"Kali ini latihan cukup aja ya? Udah mau sore dan kayaknya bakalan hujan kalian boleh pulang. Makasih buat hari ini" itu suara Momo gadis itu pergi keluar dari ruang latihan.

Felix menggendong tasnya lalu ia pergi dari ruangan latihan yang buat ia bingung adalah siapa yang naro coklat mana ada tulisan 'semangkuy semangat skuy' Sumpah keju banget.

Felix tetep aja megangin coklat nya rencana nya dia mau cerita ini ke jisung sepulang sekolah nanti.

"Lix!" Felix asik ngelamun sampe gak sadar ada yang manggil dia.

"Lix! Felix Lee!" Felix berbalik menemukan kakak kelasnya berlari ke arahnya.

"Kak minho?" Minho tersenyum netranya menangkap Felix menggenggam coklat yang ia tahu dari siapa.

'Si Changbin beneran masukin itu coklat ke tas nya ya?'

"Kak?" panggil Felix lagi.

"Eh lix boleh main ke rumah lo gak?" Wajah Minho sedikit memerah mengatakan nya.

"Boleh kak, mau ketemu kak jisung ya?".

Minho gelagapan mendengarnya namun ia mengangguk.

" hahaha ciee semalem kak Jisung juga cerita tentang kakak".


"Hah?!".



TBC.

Jd jisung itu cmn depresi dan gak gila jd dia masih agak nyambung walaupun sdikit hulang huleng kalian tau hulang huleng gak sih? Itu kayak apa ya susah jelasin nya kayak ngelamun? Mungkin gatau ah.

Vote dan komen ya :l.

Don't Go✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang