Felix dan Minho sampe di rumah Felix dengan naik motor matic Minho tentunya.
"Kak Felix pulang" Felix berjalan ke arah lantai dua rumahnya sedangkan Minho diem aja di ambang pintu.
"Kak ayo! Katanya mau ajak kak jisung main" Minho mengangguk dia ngikutin Felix dari arah belakang.
"Halo jisung" Wajah jisung berseri melihat minho yang datang di balik badan adiknya.
"M-minhoo" Ujarnya.
"Kakak aku baw-----".
" minho!" Jisung menghampiri Minho demi apa Felix cemburu biasanya dia yang selalu di sambut pas datang ini malah Minho tau gitu dia gak akan izinin Minho main ke rumahnya!.
"Haha hai jisung? Udah minum obatnya?" Jisung mengangguk menarik lengan minho buat duduk di samping dia di karpet halus dan lagi lagi Felix di kacangin.
"Minho" Jisung nunjuk gambar yang dia buat.
"Ih bagus, jisung mau gak main sama aku? Ke taman?".
" main?" Jisung ngelirik ke arah Felix yang natep dia sama minho sinis sirik Felix tuh kakaknya di ambil.
"Felix?" Ujar Jisung "felix benci kakak?" Felix gak jawab dia masih marah ceritanya sama Jisung ya walaupun dia gak tega.
"Fel---".
" sana kalau mau main! Felix sebal!".
Blamm.
Felix masuk ke kamarnya yang ada di samping kamar Jisung dan nutup pintunya kenceng banget sampe jisung pun kaget dan nangis.
"Hey udah ssst jangan nangis Felix cuman lelah aja makanya dia gitu ayok jadi main?" Minho ngusap air mata Jisung terus dia jalan ke kamar Jisung buat ngambil hoodie yang ke gantung di balik pintu kamar Jisung.
Setelah pakein hoodie buat Jisung dia nuntun jisung keluar dari rumahnya.
Jisung pusing dia belum pernah keluar dari rumahnya bahkan injak tanah selama ini yang bisa jisung liat cuman awan yang berubah rubah.
"Ayok naik" Jisung naik ke motor minho terus mereka pergi ninggalin rumah jisung.
Juga ninggalin Felix yang natep mereka cemberut tapi dia seneng kakaknya mau buka diri sama orang baru.
.
.
.
.
Minho menepikan motornya di parkiran taman kota dia tuntun jisung yang lucu banget ekspresinya pas liat orang orang yang lalu lalang.
"Jisung ini mau permen kapas ini?"
"Nih coba enak deh" Minho menyuapi jisung pemuda manis berpipi tembam itu nampak senang.
"Kalau aku sedih aku suka kesini, sama temen aku Changbin dia temen terbaik yang aku punya dan dia suka sama adik kamu restuin ya?".
" um? Restu?".
"Iya, dia juga baik ko orangnya walau tampangnya kayak preman pasar tapi hatinya lembut selembut paha Seulgi" Ujar Minho ngawur.
"Seulgi? Siapa dia?".
" itu anggota club dance, ah Udahlah gausah di pikirin".
"Kalau disini paling enak pas sore taman emang udah lumayan sepi dan serem juga sih tapi langit sore indah banget" Minho terkekeh akan ucapan nya Jisung memandanginya bingung.
"Iya, indah banget tapi bakalan kalah indah sama kamu" Jisung tertawa demi apapun Minho keju banget.
Minho terpaku melihat Jisung tertawa begitu manis di matanya sebenarnya apa yang membuat Jisung jadi begini?.
"Jisung kamu gak mau cerita? Seenggaknya kalau gak cerita sama aku ya sama Felix kasihan dia selama ini bingung kamu sakit apa" Jisung menggeleng.
"Kamu belum siap cerita?" Jisung ngangguk.
"Aku... Gak sakit minho aku gak sakit" Ujarnya.
"Iya aku percaya kamu gak sakit, tapi kamu kenapa?".
" aku... Mama papa Felix mereka bilang aku sakit aku gak sakit minho" Minho menghela nafas mungkin emang Jisung belum siap terbuka sama dia.
Dia cuman orang yang baru di kenal bahkan dua hari sama Felix aja jisung gak mau cerita apalagi sama Minho?.
"Tuh sung liat! Bagus kan" mata Jisung berbinar melihat awan sore hari yang emang bener bagus banget.
"Minho ayo pulang, Felix marah nanti" Minho mengangguk kemudian mereka berdua pergi takutnya Felix akan mengamuk lagi kalau Jisung nya sampai pulang terlambat.
.
.
.
.
Malam sudah menunjukan pukul 9 namun minho belum tertidur padahal besok ada ulangan Kimia yang gurunya terkenal killer tapi dia gak belajar.
Minho nyerah dia ngambil hoodie nya yang ke gantung terus jalan ke bawah bisa dilihat mama dan papa nya yang ngobrol sambil nonton TV sedangkan adiknya yang baca buku di karpet.
Minho berdecih adik nya itu pandai sekali pencitraan biasanya juga kalau papa atau mama nya kerja dia malah wifi-an di kamar lihat oppa oppa korea.
"Kakak mau kemana?" Tanya Bambam mama Minho.
"Ehe itu mah ke rumah Changbin".
" bohong! Palingan kakak keluyuran gak jelas jangan di kasih izin ma, pa" Minho ingin marah namun sebisa mungkin ia nahan emosinya.
"Ke rumah Changbin ngapain kakak? Pulangnya jangan kemalaman ya besok sekolah" Ujar papa Mark, ayah Minho.
"Siap bos, eh adek belajar ya?" .
"Ya kakak punya mata gak? Gabisa liat adek lagi ngapain?" Kalau saja gak ada papa atau mama nya minho bakalan buang yuna ke rawa rawa.
"Yaudah ma, pa kakak berangkat ya?".
" iya hati hati minho".
.
.
.
.
Bohong, Minho gak pergi ke rumah Changbin dia malah berdiri di depan rumah jisung yang keadaan nya gelap banget dia bahkan gatau orang orang itu pada kemana.
Sampe lampu kamar Jisung nyala buat Minho semangat dan lihat jisung berdiri dengan selimut yang ngebungkus tubuh kurusnya.
"Minho?" Ujarnya namun minho segera menarus telunjuknya di depan bibir tanda menyuruh Jisung untuk diam.
'Sedang apa?' Tanya Minho tak bersuara seperti biasa.
'Lihat awan' Minho tersenyum melihat gerakan bibir Jisung.
'Aku kangen' Jisung terkekeh.
'Aku juga'
"Kakak!" dan lagi lagi Minho bersembunyi di balik pohon rindang melihat Felix yang kembali mengajak Jisung untuk masuk ke dalam rumah karna hari semakin malam.
Lagi, jisung membalikan badan nya sebelum benar benar masuk ia melihat minho disana berdiri dan mengacungkan kedua jempolnya.
Jisung berbaring di kasurnya lampu kamarnya Felix matikan lalu setelah Felix keluar jisung kembali ke balkon.
'Aku pulang ya? Aku sayang kamu'.
.
.
.
.
TBC.
Kalian ngerasa gak sih kalau ini keju banget?:(.
Vote dan komen nya ya tulung;).
Btw: mark disini bukan mark nct ya mark disini mark got7 sama bambam juga terus Yuna disini Yuna Itzy maknae nya kalian tau meren?.
KAMU SEDANG MEMBACA
Don't Go✅
Ficção AdolescentePertemuan tak sengaja antara Minho dan juga Jisung membuat keduanya saling jatuh cinta.