♯. Number? - 8

105 5 0
                                    

Author Pov

"Lek¹  saya beli 5 ribu ya, batagornya pedes."

Hari Jumat adalah hari keberuntungan bagi Letta, why? Because pulang awal.

"Bentar ya neng"

Letta hanya mengangguk singkat lalu mengambil duduk di dekat gerobak batagor itu.

"Woi Lett!" Letta menoleh dan berdecak kesal.

"Katanya lo pada lagi ada ekskul? Malah balik gimana sih?" omel Letta saat ningsih dan seyna baru saja sampai di tempat duduknya.

"Pak hafiz nya DL mendadak ya jadi kita kabur hehe"

Letta hanya membalas dengan tatapan sinis, lalu membuang wajahnya ke arah lain.

"Aelah, ngambek nih? Wkwk yauda sih maapin si ningsih. Gue sih fine fine aja mau ada atau ga nya pak hafiz" seyna langsung mengambil duduk di sebelah kanan Letta.

"Lek saya 5 ribu jangan pake kecap pedesnya sedeng" ujar seyna.

"Saya juga lek" sahut ningsih dan di balas acungan jempol oleh penjual batagor tersebut.

"Oiya Lett—"

"HOLA WAHAI PENGHUNI KUBUR!"

Seketika letta, ningsih, dan seyna berdecak malas saat mendengar teriakan 8 oktaf dari mulut satu cowok ini.

"Jajain²  dong ning," pinta Naufal —cowok berisik sok friendly— itu.

"Ogah, siapa gue siapa lo" sinis ningsih sambil asyik main hape.

"Aelah, pelit amat lo gue cipok juga nih."

And see? Seperti biasa, ningsih auto ngejar ngejar naufal sambil kesel. Drakor lewat inimah.

"Ck, jadian aja napa sih? Ttm-an mulu. Gue yang liat aja eneg, emang kalian ga?" decak letta sambil memakan batagornya yang sudah siap dari tadi.

"Bangsat lo lett!" kini letta yang di kejar kejar ningsih, alhasil letta terpaksa makan sambil lari lari.

—Number—

"Angkot lama bener buset" seyna bolak balik tengak tengok ke kanan ke kiri buat ngelihat ada angkutan yang lewat apa ga.

"Baru juga lima menit sey" balas letta sambil asik melihat jalanan yang cukup padat.

"Masalahnya kucing gue mau lahiran, kan ga lucu kalo gue ga ngeliat proses brojolnya."

"Apa untungnya juga dah? Mau tu kucing mati kek mau brojolan kek ya urusan dia lah." kali ini naufal menimpali.

"Bacot netijen"

"Aws sakit anjing" umpat letta tatkala tangannya di remas oleh ningsih.

"Bangsat, cowo itu!!"

Letta mengangkat kepalanya dan melihat ada angkutan yang berisi 3 laki laki tampan? Maybe.

"Ayo!"

Dengan semangat ningsih langsung memasuki angkutan itu dan diikuti yang lain.

Arletta Pov

Ck inimah si ningsih modus banget, pake nempel nempel.

"Adohh panas bat heran" si naufal udah ngode ngode gitu.

Arlan Arletta (HIATUS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang