"Lu masih mau kan sama gua? Sekarang tanggal 1 Desember gampang nih kalo inget buat Anniversary. Oke? jadian."
"KOK BANGS-"
"Gaboleh kasar ya, pacar." - j a e 2 0 1 9 .
. · * ✦ . ˚ ·
* · ˚ ✹ · * . . · · ˚
I'll be honest...
"Gua punya pacar Jae." ucap Wendy asal. Rasanya kaya gaada harga diri Jae bilang kaya gitu.
"Putusin lah susah amat,"
"Heh stickman, bener juga lu," Wendy terkekeh pelan sebelum memukul kepala Jae dengan keras,
"Bener-bener gendeng!" tukas gadis yang rambutnya dicepol berantakan itu.
"Bercanda anjing, itu tangan masih aja ringan kaya gua," ucap Jae sambil meringis pelan, memegangi kepalanya yang habis ditabok Wendy.
"Bodo amat lah, useless banget gua disini," Wendy beranjak dari kursinya sambil mengacak rambut Jae.
Bercanda katanya, gatau lagi kalo sampe beneran. Bener-bener hampir aja harga dirinya ilang. Hampir aja jadi cewe bego.
"Nyisir napa lu stickman." tambah nya lalu benar benar pergi dari hadapan Jae.
Emang dari dulu Jae paling susah buat sisiran. Makanya dulu dia sering banget pake topi buat nutupin rambutnya karna rambutnya susah dirapiin.
Saat memegang gagang pintu untuk keluar, wendy berbalik dan bertanya,
"That's jokes right? Jangan buat gua berpikir kalo itu beneran." ucap Wendy tanpa sadar. Wendy ngomong gitu sebenernya buat diri sendiri,biar dia yakin kalo itu cuma bohongan.
Kemudian gadis itu pergi meninggalkan Jae dan sampah mie cupnya. Tanpa melihat kearah Jae dan melihat responnya.
"I hope so." gumam Jae, sambil menatap layar ponselnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Makin percaya aja Jae pas liat foto yang di pojok kanan atas.
Eh gak sengaja kepencet fotonya, dan seketika nyesel ketika foto Wendy dan cowok yang dia gadang gadang sebagai pacarnya terpampang jelas di layar ponsel nya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
