12 • Yakin?

2.7K 336 17
                                    

Felix selalu setia menanti kabar dari Changbin. Tapi, Changbinnya gak nongol-nongol. Bahkan dia sudah bolos sekolah selama beberapa hari.

Felix mengerti maksud Changbin memberikan boneka beruang yang sangat besar itu. Jika Felix rindu dengan Changbin, ia bisa memeluk boneka itu. Plus didalam box kemarin juga terdapat parfum Changbin.

"Woe, Lix. Ngelamun aja lu. " panggil Seungmin.

"Hah? Apaan? "

"Lu diliatin ego itu sama guru. " tambahnya.

"Mana? "

Saat Felix melihat kedepan, sang guru memang sudah memperhatikannya sedaritadi.

"Felix, keluar. " titahnya.

Yaudah Felix keluar dari kelas. Lagipula dia bosen belajar. Gak mood.

Felix yang bingung diluar ngapain, jadinya dia ke rooftop. Tempat Changbin biasa bersantai.

Setelah sampai, ia melihat kehadiran Minho yang sedang merokok disana.

"Ho. " panggil Felix.

"Lix, lu ngapain disini? " tanya Minho yang kaget dengan kehadiran Felix disana.

"Dikeluarin. " jawabnya singkat dan bergabung dengan Minho.

"Mulai bandel, ya. "

"Uhuk uhuk. Bisa matiin gak rokoknya? Bengek gua nih. " ucap Felix sambil menutup mulut dan hidungnya menggunakan tangannya.

"Iya, iya. Maaf. " ujar Minho dan segera mematikan rokoknya.

"Tumben ke sini. Biasanya habitatnya di kantin lu. " ujar Minho ke Felix yang sedang bersantai menikmati semilir angin yang berhembus.

"Lagi pengen aja. " jawab Felix. Walaupun Minho sebenarnya tahu kenapa Felix kesini. Ia rindu Changbin-nya. Kekasihnya.

"Eh, si Changbin itu kemana? " tanya Minho.

"Katanya ada urusan keluarga sampai semingguan. " jawab Felix seadanya.

"Oh. " ucap Minho. "Eh, btw lu cinta nggak sama Changbin? " tanya Minho tiba-tiba.

"Ya, cintalah Minho. Kalau kagak ngapain gua terima dia jadi pacar gua. "

"Ehm, Lix. " panggil Minho sebelum melontarkan pertanyaan selanjutnya.

"Hm? "

"Kalau misalkan nih ya. Misal doang loh ini. "

"Iya, lama. "

"Kalau misalkan si Changbin rupanya main-main doang sama lu gimana? " tanya Minho dengan suara yang kecil. Tapi, Felix tetap bisa dengar.

"Ya, yaudah. " ucapnya santai sesudah berpikir sebentar.

"Lah, itu doang responnya? "

"Iya, percuma juga kalau gua ngelakuin segala cara kalau dia gak cinta. Lebih baik gua mundur. " jelasnya yang membuat Minho takjub.

Minho jadi merenung perkataan Felix. Kasihan Felix.

|___________________¦

ICY °•Δ•°
CHANGLIX

|___________________¦


"Bin, kamu yakin sama keputusan kamu? Yakin gak nyesel? " tanya Ten pada anaknya. Ini sudah kesekian kali ia bertanya dengan pertanyaan yang sama pada Changbin. Sampai-sampai Changbin hafal.

"Gak, Ma. Aku gak bakal nyesel. " Changbin mengucapkan kata-kata itu dengan sangat mulus. Seperti tak ada beban.

"Kalau kamu gak mau, Mama masih bisa batalin. " ucap sang ibu.

"Udahlah, Ma. Lagipula si Changbinnya juga gak mau. Keluarga Kim bisa bawa perusahaan kita biar lebih maju. " ucap Jhonny yang udah cape denger istrinya tanya hal yang sama terus.

Jhonny tidak tahu bahwa sebenarnya Keluarga Bang jauh lebih kaya daripada Keluarga Kim. Tapi, Jhonny tak pernah tahu itu. Karena Changbin bukan tipe orang yang mencintai seseorang karena latar belakangnya.

"Ingat Changbin. Kamu udah ngambil keputusan ini dan jangan nyesel sama apa yang kamu ambil. Mama udah bujuk kamu, tapi kamu yang nolak. Yaudah. " nasihat Ten pada Changbin.

Hari ini terhitung sudah hari keempat Changbin tak bersekolah. Tapi, ia tetap mengerjakan e-learning-nya. Pikiran Changbin dipenuhi oleh kata-kata dari Minho dan Ten.

Sekarang, Changbin sudah resmi memiliki tunangan. Namun, ia masih tetap memiliki Felix sebagai pacarnya.

Bang Felix.

Sudah lama ia tidak bercanda ria dengan kekasih 'mainnanya' itu. Changbin ingin sekali membalas chat-chat yang selalu berakhir hanya menjadi notifikasi. Ia tidak membacanya sama sekali. Menurut Changbin itu adalah salah satu cara agar Changbin dapat lepas dari Felix dengan mudah.

Kira-kira seperti apa kabar Felix sekarang?

Apa dia sudah bersama yang lain?

Apa dia bahagia?

Pasti dia bahagia.

Ah, sudahlah. Lagipula buat apa Changbin memikirkan Felix? Toh, dia nggak cinta.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ICY - CHANGLIXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang