(Di halaman Sekolah)
"enzi..enzi..kamu baik - baik aja kan?"
terdengar suara lembut wanita memanggil nama enzi, perlahan enzi membuka mata dan melihat anya yang sedang duduk di sebelahnya.
"ini sudah ke berapa kali gua tiba - tiba blackout dan pingsan, dan yang anehnya ketika gua blackout gw enggak mengingat kejadian apa aja yang gua alami sebelumnya".
"Zi mau aku anter ke ruang UKS" sembari anya memegang kening dan dada enzi,
"ga usah nya,ini gua juga uda baekan kok", dengan sekuat tenaga enzi pun mencoba untuk berdiri.
"bener ni kamu enggak kenapa - napa zi?" sambil memegang tangan enzi yang penuh keringat.
"yes nya, its okay, makasi ya, gua balik ke kelas dlu" lalu enzi pun berbalik arah menuju kelas nya.
(Di dalam Kelas)
enzi hanya termenung sambil memandang keluar dari jendela kelasnya
"kenapa hari belakangan ini gua sering mengalami blackout dan pingsan?".
Bu Lyna berteriak memanggil enzi untuk kesekian kalinya "Enzi Khalid, coba kamu jelaskan bagian rumus matematika di papan tulis", sambil menunjuk enzi yang duduk pojok belakang.
"Aduh mati gua, pelajaran matematika lagi, gua paling benci banget", enzi berdiri dan berjalan menuju papan tulis, dan sesampai di depan papan tulis enzi pun kembali termenung
"Apa jangan - jangan gw ada penyakit aneh,duh semoga engga parah deh"
bu lyna pun mencubit enzi "kamu yah zi, sudah tadi ibu panggil kamu enggak menjawab, sekarang kamu diam saja, duduk sana"
enzi pun berbalik arah dan kembali ke tempat duduknya dan kembali termenung.

KAMU SEDANG MEMBACA
Menembus Batas Terpendam
Teen FictionKisah seorang pemuda yang tidak mempunyai bakat apapun, tidak terkenal di sekolah, dan selalu hidup menyendiri, seketika mempunyai kemampuan luar biasa untuk mengubah hidupnya 180 derajat, dan tanpa disadari pemuda itu telah menembus batas terpenda...