Ted berteriak dan terus berteriak, namun tidak ada yang merespon. Tentu saja, Josep dkk saja tidak dapat menemukan persembunyian ted di hutan, apalagi di dalam sumur. Kini fajar benar-benar tenggelam, pandangan Ted seluruhnya diselimuti kegelapan. Ia mulai ketakutan, sambil terus menggaruk kakinya yang gatal.
Ted kemudian melihat sekeliling dan mendapati sebuah cahaya di salah satu sisi sumur. Ah! Terowongan! Ada sebuah terowongan disini! Ted mengeryit heran, padahal tadi ia tidak melihat ada cahaya terang dan sebuah terowongan, bagaimana bisa tiba-tiba muncul?
Karena tidak ada pilihan lain, Ted lalu menelusuri terowongan. Terowongan ini kecil, namun cukup besar untuk Ted lalui. Jarak atapnya dengan kepala Ted hanya beberapa jengkal saja. Ted berjalan sambil meraba-raba dinding terowongan yang berlumut, pandangannya terus terpaku pada cahaya putih di ujung sana sebagai satu-satunya penerangannya di kegelapan ini. Saat itu, terdengar suara bisikan-bisikan yang tidak jelas asalnya, namun ted tidak menggubris, ia tidak memahami suara-suara itu. Ted hanya terus berjalan menuju cahaya di ujung terowongan.
Setelah mencapai ujung, Ted mendapati dirinya keluar dari sebuah dinding batu besar, di siang hari. IYA! Siang hari! Cahaya di ujung terowongan itu berasal dari matahari yang bersinar terik diatas kepala Ted. Aneh sekali, ia seperti baru saja berpindah dimensi, dengan waktu yang lokasi yang berbeda.
Dihadapan Ted nampak sebuah jalan setapak dari tanah, yang mengarah ke sebuah pemukiman penduduk. Dari kejauhan ted melihat rumah-rumah itu terlihat terbuat dari kayu, nampak seperti rumah-rumah zaman pra masehi dulu, ketika eropa masih dikuasai kerajaan-kerajaan. Tentu Ted tidak memahami hal-hal seperti itu. Tetapi, rasa penasaran terus mendorongnya, melangkahkan kaki menuju pemukiman itu. Beberapa langkah kemudian, dari kejauhan Ted melihat seorang lelaki yang tengah duduk membetulkan pagar kayu rumahnya. Lelaki itu kemudian menoleh kearah Ted, seakan keheranan, ia kemudian beranjak dari duduknya, berusaha mendekati Ted. Jelas sekali, lelaki itu merasa heran karena melihat ada seorang anak kecil berpakaian modern. Sesekali lelaki itu memicingkan matanya, meyakinkan dirinya atas apa yang ia lihat.
"TEDDY!! TEDDY!!!"
Tiba-tiba dari arah terowongan terdengar suara menggema, Itu suara Ayah Ted! Ted langsung menoleh kearah terowongan. Gawat, Ayah mencariku! Gumamnya dalam hati. Ted lebih takut amukan ayahnya daripada menghadapi lelaki itu. Segera ia berbalik arah kembali memasuki terowongan, meninggalkan lelaki itu yang masih tidak percaya atas apa yang ia lihat.
Didalam terowongan, Ted melihat cahaya merah menerangi jalannya, ternyata itu adalah sebuah obor tergeletak di dasar sumur. Cahayanya memancar, menerangi sepanjang terowongan. Dengan bantuan cahaya remang-remang itu, Ted berlari kecil kembali ke arah sumur. Gawat, ayah pasti memukulku kali ini Gumamnya ketakutan. Sudah 1 jam berlalu sejak Ted terjebak di sumur, itu berarti Ted tidak pulang kerumah sejak petang, ia pasti dihukum berat oleh ayahnya. Semakin dekat ia ke arah sumur, semakin jelas suara teriakan ayahnya, bahkan Ted juga mendengar banyak suara teriakan orang dewasa lain, memanggil namanya. Ted mempercepat larinya, hingga akhirnya ia sampai kembali ke dasar sumur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sumur Ditengah Hutan
Mystery / ThrillerTed, seorang anak kecil desa di utara eropa tahun 1930an, tiba-tiba ditemukan masih hidup dibawah sumur tua didalam hutan setelah menghilang selama dua minggu. Ted kemudian menceritakan pengalaman anehnya didalam sumur, dan mengajak Josep, Maria, d...