Petak Umpet

1K 59 2
                                    


Seperti anak kecil pada umunya, Ted sangat menyukai petualangan. Sesekali ia mengajak teman-temannya berkeliling kota, menjelajah rumah-rumah penduduk. Adapun Josep, Maria, dan si kecil Willy, teman-teman Ted yang selalu menemaninya bermain. Sering sekali mereka dimarahi, bahkan ada beberapa warga yang tak segan memukul karena kenakalan mereka. Namun mereka tak gentar, karena memang tidak ada lagi permainan yang bisa memuaskan hati sekelompok anak kecil di tahun 1930an seperti ini. Berbuat nakal memang sudah jadi sifat dasar anak-anak, mereka selalu ingin tahu. Namun keingin tahuan mereka kali ini, justru membawa petaka.

Kota tempat tinggal Ted, dikelilingi oleh hutan lebat. Di dataran eropa utara pada masa itu, memang tidak banyak penduduknya, sehingga banyak sekali hutan yang belum di tebang dan dijadikan permukiman. Namun hutan di sekitar kota ted, yang terlebat dan tergelap. Kedua orang tua ted telah memperingatkan agar tidak bermain ke hutan itu, tetapi kau bisa mengerti bagaimana anak kecil, kan?

Sore itu, Ted dan teman-temanya bermain petak umpet di sekitaran hutan. Willy si kecil yang dijadikan sebagai penjaga dan yang lainya asik bersembunyi. Ted yang teringat akan cerita kedua orang tuanya mengenai hutan itu, justru berlari masuk kedalam hutan. Ia yakin, Will dan teman-teman tidak akan berani mencarinya disana. Tentu saja, hingga fajar menyingsing, tidak ada yang menghampiri persembunyian Ted. Hutan semakin gelap, Ted kebingungan, apakah ia harus keluar hutan untuk menemui teman-temanya atau tetap bersembunyi. Bila Ted keluar dari persembunyian berarti ia mengakui kekalahannya. Otak egois anak kecilnya membuat Ted memilih terus bertahan bersembunyi di hutan, yang kini makin diselimuti kegelapan malam. Ted, yang bersembunyi di balik pohon tua besar, kemudian tergigit oleh beberapa ekor semut. Ia melompat kaget sambil menggaruk kedua kakinya yang gatal. Gigitan semut itu akhirnya, membuat Ted menyerah, ia kemudian berlari keluar hutan, mengahiri pesembunyianya.

Saat perjalanan keluar hutan, Ted mendapati sebuah sumur tua. Ia keheranan melihat sumur itu, karena ketika memasuki hutan tadi ia tidak melihat sumur sama sekali. Gatal di kaki Ted, tak tertahankan, ia kemudian berpikiran untuk membasuh kakinya dengan air untuk mengurangi gatal. Ted segera menuju sumur itu,  dengan tangan kecilnya ia menarik tali sumur tua, yang sudah mengelupas seratnya. Tali itu begitu berat, bahkan Ted sampai harus merundukkan kepalanya kedalam sumur, berusaha menarik tali yg lebih dekat ke pangkal bak agar lebih ringan. Tetapi, tali itu tidak bergerak sedikitpun, sangat aneh. Hingga akhirnya Ted mengerahkan kekuatan penuhnya untuk meraih pangkal tali yang lebih dalam lagi. Ia menempelkan perutnya ke pinggiran mulut sumur yang ditumbuhi lumut tebal. Lumut yang licin itu kemudian membuat Ted kehilangan keseimbangannya, ia terjatuh kedalam sumur.

BRUUUKKKK

"Aduuuuhh..." Jerit Ted.

Ia lalu meraba-raba kesekitar, ia sudah sampai di dasar sumur. Ah sumur itu kering, Tidak ada air sama sekali. Didalam sana begitu gelap, Ted hampir tidak bisa melihat apapun kecuali dinding-dinding sumur yang berlumut. Selain itu, sumurnya cukup dangkal, sehingga Ted tidak banyak terluka ketika jatuh tadi. Namun, tentu saja, Ia tidak bisa naik keluar. 

Sumur Ditengah HutanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang