The Musician

5.3K 270 76
                                    

Angin menyibak jaket suede yang tidak di tutup resleting karena sudah jebol. Chaeyoung memacu motor Astrea Grand kesayangannya tersebut di tengah kota Bandung sore hari itu.

Dengan mengenakan earpod di telinga dan gitar Fender Stratocaster milik ayahnya di balut dengan softcase berwarna coklat menempel di punggungnya. Bak konser di tengah jutaan orang ia bernyanyi tanpa mempedulikan orang di sekitar yang memperhatikannya

Namun saat ia melewati daerah Dago lagunya terhenti karena ada panggilan masuk

"Astaga Chaeyoung Patiraja!! Ini jam 6 lu masih dimana?" Seorang pria membentaknya di balik telpon

"Dahyunku dengar, kita main jam 7 ya jangan lebay Ciumbuleuit itu deket. Bentar lagi gue sampe" jawab Chaeyoung santai

"Gue gamau tau. 5 menit lagi harus udah sampe di sini"

Chaeyoung kembali memacu motornya dengan senyuman di bibir mengingat betapa posesif temannya tersebut. Cuaca mendung namun hujan tak kunjung menetes seakan mengerti bahwa akan ada acara di daerah Ciumbuleuit.

"Di sarang ieu ma" Gumam Chaeyoung di dalam hati sembari mendongakan wajahnya ke atas langit kota Parahiyangan tersebut.

=====

Sesampai di UNPAR Chaeyoung memarkirkan motor legend warisan dari ayahnya tersebut.

"Gue di parkiran" Chaeyoung mengirim pesan suara via whatsapp

Tidak lama berselang Dahyun datang dengan tergesa gesa

"Dari mana aja ganteng? Saritem?" Sindir Dahyun kepada vokalis sekaligus gitarisnya tersebut

"Gue superstar. Freddie Mercury aja engga pernah OnTime"

"Serah lu superstar! Baru jadi band pembuka aja songong apalagi nanti kalo segede Rolling Stone" Chaeyoung hanya tertawa mendengar temannya yang misuh misuh.

Mereka berjalan menuju ruang yang sudah di siapkan untuk mereka. Sesampai di sana Chaeyoung langsung di sambut dengan picingan mata dari seorang pria tampan beretnis tionghoa bernama Chou Tzuyu

"Malu maluin gue!" Ucap Tzuyu sembari memberikan tas yang berisi efek gitar.

Mereka bersiap untuk naik ke atas stage hingga seorang wanita masuk ke dalam ruang tersebut yang berisi The AntiCapital yaitu band mereka dan beberapa Crew juga panitia acara.

"The AntiCapital siap siap 5 menit lagi naik stage, udah beres preparenya?  langsung naik ya!" Ucap perempuan berambut hitam sebahu. Chaeyoung memperhatikan perempuan itu dan matanya tertuju ke name tag gadis itu

"Mina!" Seru Chaeyoung dan membuat si pemilik nama berbalik melihat ke arahnya

"Divisi acara kan?" Pertanyaan Chaeyoung di jawab anggukan oleh gadis bertubuh ramping dan tinggi yang cukup ideal bagi Chaeyoung

"Rider gue mana?" Kembali Chaeyoung melemparkan pertanyaan kepada panitia acara tersebut

"Sorry banget kak, masalahnya ini kan acara halal bi halal gaenak kan kalo ada yang mabuk di acara seperti ini. Lagian kemarin saya udah bilang ke Tzuyu kalo rider nya boleh di ganti sama yang lain asal jangan Whiskey" Chaeyoung menatap lekat ke arah wanita itu sementara yang di tatap sudah resah karena takut band menuntut karena tidak di sediakan rider

"Gue urus dia Min. Lu ke stage aja siapin" ucap Tzuyu kepada gadis itu. Tzuyu berkuliah di UNPAR maka dari itu dia mengenal panitia tersebut.

"Tar kalo udah beres acara lu mau mabok sampe jackpot penuhin mobil gue juga engga apa apa. Sekarang kita main dulu" Tzuyu memasangkan strap ke bass gitarnya dan berjalan terlebih dahulu di ikuti Dahyun karena ia sudah selesai memilih stik drum nya.

Break My WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang