Jaim

1.5K 171 54
                                    

Perempuan itu melambaikan tangannya di balik kursi kemudi. Matanya berbinar seakan menggambarkan kebahagiaan dan rasa lega.

Si keras kepala sudah bersedia memaafkan Mina, walaupun masih bersikap dingin padanya. Setidaknya itu lebih baik dari pada terus di hindari olehnya menurut Mina

Kemudian mobil melaju meninggalkan Chaeyoung sendiri di basement apartement tersebut. Dengan cepat Chaeyoung berlari sekuat tenaga karena sebanyak apapun tatto dan sekeras apapun ia pada orang lain, kelemahannya adalah hantu dan Jihyo.


=====


Pintu terbuka, teman temannya mentap ke arah pria tersebut

"Gimana?" Tanya Dahyun sebagai pupuhu kelompok tersebut

"Apaan? Ya gitu aja" ucap Chaeyoung beralagak so dingin namun bisa terlihat jika ia menyembunyikan senyumnya

"Main PS lagi aja. Sayang waktu gue, kalo nginep cuma di pake buat gosip" Chaeyoung mulai meraih joystick dan kembali senyuman tipis terukir di wajahnya

"Cringe tau ga? Lu kalo mau senyum ya senyum aja" ucap SinB

"So dingin biar keliatan keren, abis ngapain lu sama Mina?" Tanya Yeri yang kalah Savage

"Ih kepo" jawab pria kecil itu menggoda teman temannya

=====

"Chaeng pulang" pada sore hari setelah pulang dari apartement Yeri

"Ngobrol dulu bentar" ajak Jihyo yang sedang duduk bersama Nayeon dan Jeongyeon

Chaeyoung hanya menurut pada ibunya. Ini akan menjadi sore yang panjang baginya sebab ibunya pasti memarahinya karena terlambat pulang

"Iya Chaeng engga akan gini lagi" ucapnya setelah duduk di sofa panjang. Tubuhnya menyender kepada Nayeon sementara Jihyo berada di depannya

"Jadi tanggal berapa?" Pertanyaan Jeongyeon jelas membuat Chaeyoung mengernyitkan keningnya

"Tanggal apa?" Eskpresinya tidak berubah. Wajah bingung masih tergambar di wajah Chaeyoung

"Kamu jadi kan tunangan sama Mina?"

"HAH?NAON? (Apa?)" Chaeyoung berteriak di ruang tengah rumah keluarga Daniel

"Eh bukannya Mina bilang kalo kalian mau tunangan? Dia curhat ke Nayeon katanya kamu udah maafin Mina terus setuju kalo kalian tunangan" jelas Jeongyeon

"Kemarin malem dia curhat sama teteh di telpon. Udah dari pada pusing mending teteh suruh dia nginep di sini. Terus dia ngobrol kronologis waktu di basement apartemen" tambah Nayeon yang akhir akhir ini keadaanya berangsur membaik

"Semuanya?!" Tanya Chaeyoung sedikit kaget

"Iya semua nya. Kamu jangan kasar ya ke cewek teteh engga suka"

"Emang kenapa? Kamu ngapain dia emang? Kok kaget gitu" Jihyo membuka suara

"Engga aku apa apain mah!" Jawab Chaeyoung cepat dengan sedikit gugup. Rasa gugup itu semakin meninggi saat Jeongyeon meliriknya lalu menyeringai. Chaeyoung terus memainkan jarinya agar tidak merasa panik

"Jadi gimana? Mamah sama Papah mau ke Jakarta buat tentuin tanggal" Jihyo menatap ke arah anak laki lakinya

"Bentar dulu mah, ini dadakan banget. Chaeyoung ga bisa mikir"

"Emang Aa bego aja jadi engga bisa mikir" ucap Wonyoung yang baru pulang sekolah lalu berlari ke kamarnya

"Kehed!" Bentak Chaeyoung kepada Wonyoung

"Udah lah ya? Mamah udah cocok sama Mina. Kamu gamau tunangan sama Mina?"

"Ya mau lah!" Kembali jawaban express keluar dari mulut Chaeyoung

"Yaudah mah, udah jelas. Si bedegong ini cuma jaim. Dia mau kok tunangan sama Mina. Mamah tinggal kabarin aja Mina kapan kapannya. Chaeyoung pasti ngikutin, percaya aku" sahut Jeongyeon

=====

Chaeyoung berjalan ke arah kamarnya. Ia melewati kamar Wonyoung dan memperlihatkan adiknya sedang melakukan videocall bersama kekasihnya. Mata Chaeyoung menunjukan kekesalan saat melihat pakaian adiknya yang hanya mengenakan tangtop saat melakukan panggilan telpon itu

"Neng!" Teriak Chaeyoung memasuki kamar Wonyoung yang memang terbuka

Wonyoung terperanjat karena kaget mendengar suara Chaeyoung

"Apaan sih?" Wonyoung memasang wajah kesal karena di ganggu Chaeyoung

"Pake baju yang bener kalo lagi telponan sama cowok! Ga baik!" Sebagai seorang kakak dia berlagak menasihati adiknya

"Eh Aa tau ga kak Mina tidur di kamar aku semalem?" Ucap Wonyoung dan membuat lawan bicaranya mengangkat alis sebelah

"Terus gue harus gimana kalo Mina tidur sama elu?!" Jawab Chaeyoung

"Ya engga apa apa info aja hehe"

"Hidih gajelas! Pake baju yang bener!" Chaeyoung melangkahkan kakinya

"Eh ada info tambahan!" Kalimat Wonyoung membuat Chaeyoung berhenti berjalan dan berbalik ke arahnya

"Apaan?!"

"Badan kak Mina wangi parfume Aa" Chaeyoung segera berlari dan meloncat ke arah Wonyoung

Wonyoung hanya tertawa karena berhasil menggoda kakaknya. Sementara Chaeyoung sibuk menutup mulut Wonyoung

"Aku bilangin mamah ah hahaha" kembali Chaeyoung di buat kesal oleh adiknya

"Mamah! Ini kak Chae... Mmmphh"

"Diem ga?!"

"Mammam mmmmph"

"Diem!!!"

"ASTAGA CHAEYOUNG!" Teriak Jihyo saat melihat Wonyoung di tindih kakaknya

"Ngapain kalian?" Lalu Chaeyoung berdiri dari kasur sementara Wonyoung hanya tertawa

"Kenapa kalian kenapa?" Jihyo menarik tangan Chaeyoung agar menjauh dari adiknya

"Tanya aja si pendek!" Jawab Wonyoung kepada sang ibu

"Sana kamu mandi!" Perintah Jihyo mendorong tubuh Chaeyoung keluar dari kamar Wonyoung.

"Neng, Lusa kita ke Jakarta ke rumah Mina"

Walaupun sudah keluar dari kamar Wonyoung tapi ia bisa mendengar apa yang di katakan ibunya. Senyuman kembali terukir saat Chaeyoung mendengar itu.

Break My WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang