Unexpected

1.4K 178 49
                                    

Semua orang kini berkumpul di kediaman keluarga Daniel. Sang kepala keluarga itu tidak mengijinkan sang istri untuk jauh darinya. Pelukan terus ia eratkan setiap melihat Jihyo terduduk lemas

Nayeon bahkan tidak berani keluar kamar, ia hanya di temani adik bungsunya dan Mina.

Sesekali ia tidak sadarkan diri begitu juga ibunya yang dari tadi tidak henti menangis.

Bocah itu kini terbujur kaku di balik jas hitam dan wajah polosnya.

Bocah pria kesayangan keluarga Daniel itu kini sudah berpulang kepada maha kuasa.














Sementara di sisi lain,

Seorang pria sedang tidur di sebuah ruangan rumah sakit, setelah meminum obat.

Pria itu harus di opname sebab kepalanya mengalami benturan keras dan membuatnya harus di rawat intens

Ini sudah hampir 3 hari ia berada di rumah sakit. Walaupun keadaannya berangsur membaik, namun dokter belum menginjinkannya untuk di pulangkan.

Dahyun sesekali membuang nafas kasar saat melihat paras tampan Chaeyoung memilik luka dan itu cukup dalam.

"Kenapa lu gamau cerita? Sebenernya apa yang terjadi pada dirimu?"

Tiba tiba terdengar suara tawa dari si pasien. Jelas itu membuat Dahyun kebingungan

"Anjir sumpah! Gue gabisa nahan ketawa Hyun. Sumpah lu drama banget haha udah ngomong sendiri pas gue lagi tidur. Sekarang apa yang terjadi pada dirimu. Kebanyakan nonton FTV!" ia tertawa walau sedikit lemah karena menahan rasa sakit di tubuh dan kepalanya

Dahyun yang melihat itu ikut tersenyum. Baginya tidak masalah Chaeyoung mau membully nya, asal dia bisa tertawa saat ini.
Dahyun lah yang sering menemani Chaeyoung saat ia di rawat. Ia sering melihat jika si berandalan itu sering melamun saat sendiri. Bahkan ia sering menolak untuk berjumpa dengan Tzuyu dan Mina.

"Kak Nayeon gimana?" Tanya Chaeyoung dan tawapun berubah menjadi ekspresi serius

"Besok di makamkan nya. Lu mau kesana? Besok juga lu boleh pulang kok tadi dokter udah ngomong" Chaeyoung mengangguk lemah.

Ia merasa malu pada kakaknya. Di moment seharunya ia berada di dengan keluarganya yang saat ini sedang berkabung. Namun ia malah berbaring di rumah sakit yang justru menambah pikiran keluarganya

"Gue ga nyangka aja anak sekecil itu bisa gagal hati. Padahal yang hatinya terluka gue" Chaeyoung tersenyum lemah setelah mengatakan itu.

Anak Nayeon dan Jeongyeon memang memiliki kelainan sejak lahir dan diagnosa itu memang sudah di beritahukan dari awal. Maka dari itu Nayeon dan Jeongyeon selalu memberikan perhatian extra pada anaknya.

Namun Tuhan berkata lain, anak mereka tidak sanggup bertahan

"Sebenernya ada apa sih antara dirimu, dirinya dan diriTzu" Chaeyoung terkekeh mendengar kalimat receh yang keluar dari mulut Dahyun. Pertanyaan itu sukses membuat Chaeyoung sedikit terdistraksi dari rasa bersalahnya

"Mina pas ulang tahun di kasih kado dan itu kalung. Lu tau kan Tzuyu sekaya apapun dia susah banget kalo ngeluarin duit kecuali kalo mabok parah haha" ia tertawa namun matamya tidak bisa menyembunyikan jika Chaeyoung benar benar kecewa kepada dua orang itu.

"Astaga naga! Adududu ku tak percaya!"

"Gue bingung aja siapa yang salah kalo kayak gini? Nyalahin temen gue karena suka sama pacar gue? Atau nyalahin pacar gue karena engga cerita ke gue? Atau nyalahin tukang foto karena 2x3 = 10.000? Aku tuh pusing!!" Chaeyoung mengalihkan pandangannya ke arah jendela, sesekali ia mendengus mengingat kejadian kemarin.

"Lu dengerin dulu penjelasan mereka. Lu kan gampang emosian"

"Apa yang harus di jelasin sih? Cewek gue nerima barang expensive dari cowok dan gabilang ke gue? Apa sih susahnya? Gue kere tapi ga akan gue jual juga itu kalung"

"Sebelum jatoh, gue berantem dulu sama Tzuyu. Pokoknya gue pukul dia sampe minta maaf. Gue sadar setelah itu kayak nya si Tzuyu punya death note" lanjutnya yang masih bisa membuat lelucon walaupun wajahnya meringis menahan sakit

"Gue gamau kita jelek gara gara in......"

Di tengah obrolan mereka tiba tiba pintu terbuka dan menunjukan seorang pria tinggi berwajah oriental dan tidak asing bagi mereka berdua

Ia melangkahkan kaki dengan sedikit menundukan kepalanya. Tangannyapun tidak kosong. Ia membawa sekotak kue kering kesukaan Chaeyoung

"Tadi nya gue mau bawa cilung tapi takut engga di ijinin sama dokter" canda Tzuyu mencoba memecah kekakuaan setelah ia duduk di kursi tepat di pinggir Chaeyoung

"Kebetulan kita semua di sini. Mending kita beresin masalah ini. Gue gamau kita jadi jelek karena urusan cewek ya" Ucap Dahyun sebagai penengah

Matanya fokus pada leher Tzuyu yang sedikit memar

"Anjir pasti sakit" Tzuyu menutup leher dengan tangannya setelah mendengar penuturan Dahyun

Chaeyoung membagi pandangannya pada Tzuyu. Bisa terlihat dari raut wajahnya, ia merasa bersalah pada Tzuyu

"Iya Chaeng, gue ga akan bosen bilang maaf sebelum lu maafin gue" Tzuyu membuka suara, ia sadar jika semua ini terjadi karenanya

"Udah lah! gue juga minta maaf. Gue kemarin emosi"

"Udah kelar kan masalahnya? Elu juga Tzu! Gue jadi worry Sana di embat elu, aduh mana cewek gue aduhay lagi" Dahyun berbicara dengan mata tertutup dan menopang dagu dengan tangannya

"Kagak lah! Gue kemarin khilaf" balas Tzuyu sedikit terkekeh

"Gue harap lu maafin Mina juga. Dia cerita ke gue kalo elu marah ke dia, eh tapi jangan salah paham ya. Gue ketemu Mina sama Elkie ya bukan sendiri" jelas Tzuyu cepat karena takut ia salah Chaeyoung paham lagi

"Hmm"

"Chaeyoung kayak cewek cewek ya. Kalo di jelasin cuma jawab hmmm"










Udah ah wkwk lagi bego banget authornya wkwk

Semoga menghibur. Next apa yang akan terjadi?
Beri saran yang gokil!!!

Break My WallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang